Enam Preman Pasar Pandansari Dicokok Polisi, Seorang Oknum ASN Terlibat
Pria berinisial WS merupakan ASN yang bekerja di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Kaltim Evi Rohmatul Aini
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Satuan Unit Jatanras Polsekta Balikpapan Barat, Kota Balikpapan meringkus kawanan preman yang kerap beroperasi di Pasar Pandansari, Balikpapan Barat, Selasa (3/12/2019) lalu.
Sebanyak enam preman telah diamankan di Polsekta Balikpapan Barat dengan inisial WS, MS, DJ, H.M, SP, AS, termasuk otak dari premanisme tersebut.
Bahkan satu preman yang berhasil diamankan tercatat sebagai Aparatur Sipil Negara atau ASN.
Pria berinisial WS merupakan ASN yang bekerja di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan.
Oknum ASN yang berinisial WS ini berperan sebagai anak buah dari AS yang menjadi kepala preman Pasar Pandansari.
"Benar, salah satu di antaranya ASN dari BPBD, berinisial WS yang merupakan anak buah AS," ujar Kapolsekta Balikpapan Barat, AKP Agung Nursapto, Rabu (11/12/2019).
Baca: Mau Ketemu Anak, Arya Satria Claproth Sebut Karen Pooroe Bawa Preman ke Rumah Ayahnya
Keenam preman tersebut diringkus lantaran sering menarik upeti kepada para pedagang.
Para preman tersebut sering mengancam para pedagang yang enggan membayar upeti dengan menodongkan parang.
Bukti tersebut, Ia dapatkan dari rekaman CCTV yang terpasang di tempat pedagang ikan.
"Kita ada rekaman CCTV di pasar bagian ikan, mereka benar-benar mengancam pedagang yang nggak mau ngasih uang dengan parang," jelas AKP Agung Nusapto.
Untuk diketahui, Pasar Pandansari dikuasai oleh dua kelompok yaitu AS dan AE yang masing-masing memiliki anak buah.
Penangkapan tersebut, bermula saat adanya laporan dari AE ingin merebut lahan pasar Pandansari yang dikuasai oleh AS.
Baca: 11 Preman Berkedok Penagih Utang Kepung Korbannya Sambil Bawa Senjata Tajam dan Senjata Api
Dalam perebutan tersebut, terjadi penyerangan dari pihak AS yang menggerakkan anak buahnya ke rumah AE.