Seputar Kasus Pembunuhan TKI di Malaysia, Terduga Pelaku Disebut WNI Asal NTB
Laki-laki itu merupakan warga Kampung Melayu Soro, Kecamatan Boro, Lombok, Nusa Tenggara Barat
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Tersangka pembunuh Ilyas Setiawan (27), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Trenggalek, Jawa Timur kabarnya telah ditangkap Polis Diraja malaysia.
Diketahui, Ilyas Setiawan ditemukan tewas dalam kebun kelapa sawit di Serawak, Malaysia.
Baca: Duduk Perkara Anggota TNI Bacok Polisi di Pamekasan, Korban Diduga Ganggu Istri Pelaku
Pembunuh Ilyas mengaku juga berkewarganegaraan Indonesia.
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, berdasarkan informasi dari Polis Diraja Malaysia, pembunuh TKI di kebun sawit itu bernama Halidi (42).
Laki-laki itu merupakan warga Kampung Melayu Soro, Kecamatan Boro, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Semua identitas masih menurut keterangan pelaku, karena yang bersangkutan belum bisa menunjukkan paspor," kata Kombes Frans Barung Mangera, Rabu (11/12/2019).
Tentang motif sebenarnya, kata Barung, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Kuching belum bisa mendalami langsung dari Halidi.
Polisi Malaysia masih memeriksa pembunuh TKI itu.
Jenazah Ilyas yang merupakan Warga Dusun Karajan, Desa Parakan, Kabupaten Trenggalek itu ditemukan pada Kamis (5/12/2019).
Saat ditemukan, korban terbaring di atas tanah dengan kepala berlumuran darah dan sudah meninggal dunia.
Hasil otopsi menyebut, korban mengalami luka retak pada tengkorak belakang kepala sepanjang 9 sentimeter.
Baca: Rumah Warga di Sleman Diteror Bom Molotov
Usai mendapatkan kabar tersebut, pihak Disperinaker Trenggalek langsung berkoordinasi dengan sejumlah pihak, untuk proses pemulangan jenazah hingga ke rumah duka.
Selain mengunjungi langsung ke rumah duka, Disperinaker Trenggalek juga telah berkoordinasi dengan UPT Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Surabaya, untuk bantuan pemulangan jenazah dari Malaysia hingga ke rumah duka. (Kontributor Surabaya, Achmad Faizal)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Pembunuh TKI di Kebun Sawit Malaysia Diduga WNI
Ditemukan tewas dengan luka sayatan di leher
Ilyas ditemukan tewas dengan luka sayatan sepanjang sembilan sentimeter di leher.
Pihak Disperinaker Trenggalek menyebut, Ilyas ditemukan tewas di area perkebunan kelapa sawit di Serawak pada Kamis (5/12/2019).
Ilyas diketahui telah dua tahun bekerja di area perkebunan kelapa sawit tersebut.
Disperinaker Trenggalek mengaku telah melayangkan surat ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kucing Serawak Malaysia guna mengungkap penyebab kematian Ilyas.
“Mohon dukungan dan bantuan doa, dari seluruh masyarakat Trenggalek semoga proses penyelidikan sebab kematian almarhum, dan pemulangan jenazah berjalan lancar,” ujar Kepala Disperinaker Trenggalek Nanang Budiarto.
Pemerintah upayakan pemulangan jenazah
Pemerintah Kabupaten Trenggalek menyebut, telah berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti KJRI Kucing Serawak Malaysia dan UPT Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Surabaya.
Koordinasi dilakukan sebagai upaya pemulangan jenazah Ilyas dari Malaysia ke tanah air.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Trenggalek Triadi Atmono mengatakan, pemerintah fokus segera memulangkan jenazah Ilyas.
Rencananya, jenazah dipulangkan paling lama Selasa (10/12/2019).
“Pemerintah Kabupaten Trenggalek sudah melakukan berbagai upaya, dan untuk masalah ini masih fokus terhadap pemulangan jenazah,” ujar Triadi Atmono.
Sosok santun dan peduli di mata keluarga
Keluarga Ilyas yang ditemui di Dusun Krajan, RT 016 RW 006, Desa Parakan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur terkejut mendengar kabar kematian Ilyas.
Di mata keluarga, Ilyas dikenal sebagai sosok yang baik, santun.
Keluarga meyakini, Ilyas tidak pernah memiliki musuh.
Kakak kandung Ilyas Rosi Eka Ambarsari mengaku mendapat kabar kematian adiknya pada Jumat (6/12/2019).
“Kami langsung syok setelah menerima kabar. Seolah tidak percaya kalau adik (korban) meninggal dunia,” papar Rosi Eka Ambarsari.
Pihak keluarga meminta pemerintah segera mengusut kasus kematian Ilyas.
Mereka juga berharap jenazah Ilyas segera dipulangkan.
“Kami pasrahkan semua kepada pemerintah, kami berharap semua berjalan lancar tanpa kendala, dan kasus ini segera terungkap,” terang Rosi.
Ingin berlebaran di kampung halaman
Selain santun, keluarga mengenal Ilyas sebagai sosok yang peduli.
Meski bekerja di luar negeri, Ilyas tak pernah lupa menghubungi keluarganya di Trenggalek.
Rosi menyebut, Ilyas rutin menelepon.
Terakhir, Ilyas menghubungi pada Kamis pagi untuk menanyakan kabar keluarganya.
Selama berkomunikasi, lanjut Rosi, Ilyas tak pernah bercerita tentang masalah selama bekerja di Malaysia. Ilyas justru mengungkapkan keinginannya berpuasa dan berlebaran di kampung halaman.
“Adik ( korban) rutin telepon ke kami. Tidak ada cerita apa-apa. Sempat bilang kalau puasa ingin di Trenggalek sampai Hari Raya Idul Fitri,” kata Rosi. (Penulis Kontributor Trenggalek, Slamet Widodo | Editor Robertus Belarminus)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Fakta Tewasnya TKI di Malaysia, Ditemukan Sayatan di Leher hingga Ingin Lebaran di Kampung Halaman
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.