Warga Panen Ikan "Mabuk" di Tukad Denpasar Bali, Diduga Pengaruh Ini
Fenomena be kampih atau ikan terdampar kini terjadi di Tukad Badung atau yang populer dengan nama Tukad Korea, Rabu (11/12/2019).
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Fenomena be kampih atau ikan terdampar kini terjadi di Tukad Badung atau yang populer dengan nama Tukad Korea, Rabu (11/12/2019).
Informasi yang dihimpun Tribun Bali, ikan air tawar berjenis ikan mujair dan nila tampak terlihat 'mabuk' di pinggiran tukad pada sore hari sekitar pukul 17.30 Wita.
Melihat hal itu, warga sekitar yang rata-rata punya hobi memancing berduyun-duyun turun sungai untuk memanen ikan.
Mereka bahkan tak segan untuk berkubang di pinggiran sungai berjam-jam untuk berburu ikan.
Terkait fenomena ini, Farid Harja (32) warga sekitar yang hobi memancing ini mengatakan bahwa fenomena ini sudah biasa terjadi pada musim hujan pertama.
Dimana ikan terbawa arus air hujan deras dari sungai di hulunya.
Hingga kemudian, ketika sampai di sungai dataran rendah, ikan-ikan ini memilih bertahan di pinggiran sungai rata-rata di lubang dan di rerumputan sungai.
''Makanya kita cari di pinggir-pinggir, arusnya juga gak gede. Biasanya ikan ini sembunyi di rumput-rumput atau lubang tanah,'' jelasnya.
Namun dari segi jumlah ikan, tahun ini jimlahnya berlimpah dibanding tiga tahun sebelumnya.
Sebelumnya, fenomena serupa terjadi di Pantai Batu Bolong, Canggu, Badung pada sekitaran bulan Juli 2019 silam.
Lain hal dengan fenomena di pantai, fenomena di Tukad Badung ini terjadi akibat pengaruh musim hujan yang baru datang terlambat pada periode akhir tahun 2019 ini.
Tahu akan hal ini, Farid Harja sekeluarga rela meninggalkan lapakan dagang satenya sebentar untuk berburu ikan.
''Tadi gak sengaja lewat mau dagang, kok banyak lihat orang-orang panen.
Langsung dah saya panggil sekeluarga kesini nangkep bareng-bareng,'' katanya kepada Tribun Bali di lokasi.