Asmaul Husna Dibunuh karena Hamil 4 Bulan, Ridho Murka dan Marah Saat Dimintai Pertanggungjawaban
Bukan soal anak yang dikandung, Ridho murka dan marah besar lalu memutuskan membekap dan menggorok leher setelah dimintai pertanggungjawaban
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Sungguh tragis kematian mahasiswi UIN Alauddin ini, Asmaul Husna (23). Mahasiswi semester akhir UIN Alauddin Makassar itu tewas di tangan kekasihnya sendiri, Ridhoyatul Khaer (21).
Asmaul Husna yang disibukkan dengan pengurusan skripsi untuk gelar sarjananya, tewas mengenaskan Jumat (14/12/2019).
Ia tewas dibekap bantal dengan luka sabetan pisau dapur di bagian leher.
Pelakunya bukanlah orang jauh. Melainkan Ridhoyatul Khaer (21), sang kekasih yang masih satu kampus dengannya, kini duduk di bangku kuliah Jurusan Perbankan Syariah UIN Alauddin, Makassar.
Ridho sapaan pelaku ditangkap saat berada di lokasi pemenuan mayat Asmaul Husna, Sabtu kemarin.
Lalu apa yang membuat Ridho hadir di lokasi penemuan mayat kekasihnya itu?
Padahal, ia yang melakukan pembunuhan sadis tersebut.
Seorang personel Polsek Manggala berpakaian preman ditemui Minggu (15/12/2019) siang, menuturkan, Ridho hadir atas permintaan pihak keluarga korban (Asmaul Husna).
"Jadi ceritanya itu kenapa dia (Ridho) hadir di TKP, karena ada keluarganya ini si korban (Asmaul Husna) menelepon ke dia (Ridho), bilang kesana saiko nak, lihati adekmu, ada penemuan mayat di Antang, jadi kesanami," ujarnya yang enggan menyebut nama.
Dari pengakuan polisi kelahiran 1974 itu, Ridho diketahui telah dikenal oleh keluarga Husna.
Kanit Reskrim Polsek Manggala Iptu Syamsuddin menuturkan, Ridho dan Husna sapaan Asmaul Husna menjalin hubungan dekat pada Maret 2019.
Baca: POPULER: Tulisan Tangan Asmaul Husna Sebelum Dibunuh Pacarnya, Seperti Bercerita Tentang Nasib
Baca: Curhatan Pilu Asmaul Husna Mahasiswi UINAM Makassar Sebelum Dibunuh Sang Pacar, Tulis Soal Luka
"Kalau pengakuan pelaku (Ridho) dia bilang mulai menjalin hubungan dekat bulan tiga tahun ini kalau tidak salah. Dia (Ridho) tidak bilang pacaran, pengakuannya hubungan dekat," kata Syamsuddin.
Syamsuddin pun menjelaskan kronologis terungkapnya pembunuhan mahasiswi asal Soppeng tersebut.
"Kronologisnya, dia (Ridho) datang ke rumah korban (Husna) hari Jumat sekitar jam tiga sore. Sesampainya di rumah korban, dia bertemu dengan korban sendiri," ungkap Syamsuddin.