Respons Dugaan Ancaman 'Tembak Mati', Andre Rosiade: Setiap Hari Kritik Jokowi, Belum Pernah Diancam
Andre menilai kritikan kepada Gubernur Sumatera Barat itu menarik, ia mengaku setiap hari mengkritik Presiden Jokowi, tapi tak pernah mendapat ancaman
Penulis: Nuryanti
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Menurutnya, Irwan Prayitno tidak pernah memberitahu masyarakat mengenai kunjungan ke luar negeri itu.
"Hampir tidak pernah menceritakan, menginformasikan kepada masyarakat," ujarnya.
"Katanya mencari investor, tapi tolong sampaikan ke publik investor yang datang," lanjut Andre.
Dalam akun Twitternya @andre_rosiade, Andre Rosiade juga menuliskan mengenai dugaan penggunaan APBD Sumatera Barat itu.
"Kami menanyakan Puluhan Milyar APBD Sumbar yg dipakai utk kunjungan ke Luar Negeri oleh Gub Sumbar yg hampir tiap bulan sang Gubenur pergi ke luar negeri dan tidak ada hasil," tulisnya.
Dalam cuitannya itu, Andre Rosiade menulis, dari kunjungan yang dilakukan oleh Gubernur Sumatera Barat, tidak mendapatkan hasilnya.
"Sang Gubernur hampir tiap bulan ke Luar Negeri pakai Anggaran Negara tanpa hasil yg jelas. Wajar Rakyat ingin tahu," tulis Andre.
Dalam tayangan YouTube Kompas TV itu, ditampilkan tulisan WhatsApp Nevi Zuarina yang diduga mengancam 'tembak mati' Andre Rosiade.
"Maunya apa sich andre itu laporan pak guspardi gaus krn datang tidak dilayani pemda sdg sibuk jangan ikut ikut kalau nggak ngerti masalah kelakuan andre ini buat jelek nama gerindra di sumbar kalau ada yang tembak mati andre di sumbar ibu nggak mau tanggung jawab banyak pendukung bapak di sumbar kasihan keluarga kalau andre kelakuan spt LSM begini. Padahal ang dewan terhormat."
Nevi Zuarina menuliskan ancaman itu di grup WA bernama TF Politik Hukum Hankam A.
Tulisan Nevi Zuarina itulah yang dianggap Andre Rosiade sebagai bentuk intimidasi kepada dirinya.
Andre Rosiade mengatakan dirinya hanya melaksanakan tugas sebagai wakil rakyat.
Dirinya hanya menyerap dan mendengar masukan dari masyarakat Sumatera Barat.
"Kami hanya melaksanakan tugas, menyerap, mendengar aspirasi masyarakat yang gelisah," ujar Andre Rosiade.