Sang Istri Pingsan Saat Jenazah Bripka Hendra Saut Parulian Tiba di Rumah Duka
Sesampainya di depan rumah, Hotmaida mendadak pingsan. Tubuhnya pun terpaksa digotong oleh sejumlah personel Brimob Polda Riau, dibantu keluarga.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Hotmaida Br Sinaga, istri Bripka (Anumerta) Hendra Saut Parulian Sibarani, Anggota Brimob Polda Riau yang meninggal dikeroyok di Papua, langsung lemas dan pingsan sesaat tiba di rumah duka di Jalan Among, Gang Sawit, Kelurahan Labuh Baru Barat, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru, Jumat (20/12/2019) pagi.
Hotmaida ketika itu baru saja pulang bersama rombongan, menjemput jenazah suaminya di terminal kargo Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
Saat itu, peti jenazah sang suami sudah lebih dulu datang.
Setelah diturunkan dari mobil ambulance, peti jenazah almarhum Hendra dibawa ke dalam rumah.
Peti jenazah yang dibalut bendera merah putih itu diangkut oleh 6 orang personel Brimob.
Sementara satu orang personel Brimob lainnya yang berada di depan, berjalan sambil memegang foto almarhum Hendra semasa hidup.
Tak berapa lama, Hotmaida, istri almarhum ke luar dari mobil dan berjalan ke arah rumah.
Baca: Gugur di Papua, Jenazah Kapten Erizal Sidabutar Dikebumikan di Sidikalang Usai Salat Jumat
Baca: Ibunda Ungkap Pesan Terakhir Lettu Erizal Sebelum sang Putra Gugur Ditembak KKB di Papua
Dia menangis.
Namun sesampainya di depan rumah, Hotmaida mendadak pingsan.
Tubuhnya pun terpaksa digotong oleh sejumlah personel Brimob Polda Riau, dibantu beberapa orang anggota keluarga masuk ke dalam rumah.
Pesan Kapolda Riau
Anggota Brimob Polda Riau bernama Hendra Saut Sibarani tewas dikeroyok massa saat kerusuhan di Papua, ini pesan Kapolda Riau dan isak tangis keluarga saat melepas.
Anggota Brimob Polda Riau tewas dalam tugas BKO di Papua, dikeroyok massa saat kerusuhan di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua.
Anggota Brimob Polda Riau dikeroyok massa hingga mengalami luka-luka dan akhirnya tewas dalam tugas BKO itu.
Anggota Brimob Polda Riau yang dikeroyok di Papua saat kerusuhan di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua dan ia mengalami luka-luka akhirnya meninggal dalam tugas itu.
Seorang anggota Satuan Brimob Polda Riau yang tergabung dalam BKO Polda Papua, meninggal dunia usai menjadi korban pengeroyokan pada Rabu (18/12/2019).
Hal ini dibenarkan Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto saat dikonfirmasi Tribun, Rabu petang.
Disebutkan Sunarto, korban bernama Hendra Saut Sibarani, dengan pangkat Brigadir.
"Korban merupakan anggota Ton 2 Kie 1 yang bertugas dalam Operasi Aman Nusa I, BKO Polda Papua," katanya.
Saat ditanyai bagaimana kronologisnya, Sunarto menuturkan, saat ini pihaknya masih mencoba mengumpulkan data dan informasi.
Sementara itu, berdasarkan data sementara yang dihimpun, korban Brigadir Hendra Saut Sibarani yang merupakan anggota Satuan Brimob Polda Riau ini, meninggal dunia setelah terjadi kerusuhan di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua.
Korban meninggal dunia, akibat luka-luka setelah dikeroyok warga dalam kerusuhan tersebut.
Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo memimpin langsung apel keberangkatan personil Satuan Brimob yang diberangkatkan ke Papua, Sabtu (31/8/2019) malam.
Apel dilangsungkan di halaman Terminal Cargo Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, sekitar pukul 21.30 WIB.
Baca: POPULER: Kronologi Penganiayaan Anggota Brimob Polda Riau oleh Massa hingga Tewas di Yahukimo Papua
Baca: Tiba di Pekanbaru, Jenazah Brigadir Hendra akan Dimakamkan 22 Desember di TMP Kusuma Dharma
Ada sekitar 3 Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau berjumlah 300 orang personel Brimob Polda Riau yang diberangkatkan pada malam itu ke Bumi Cenderawasih.
Kapolda Riau menyebutkan, pemberangkatan personel Brimob Polda Riau ini, atas dasar perintah dari Mabes Polri.
"Malam ini kita melepas pasukan Brimob Polda Riau sebanyak 3 SSK atau 300 orang, pas tidak kurang tidak lebih," katanya saat diwawancarai usai apel.
Nantinya para personel ini akan dibagi ke 6 pos dan langsung ditempatkan di sana untuk bertugas.
"Mereka bertugas membawa amanah bangsa dan negara, untuk bergabung dengan rekan-rekan TNI dan Polri yang sudah berada di sana," sebutnya.
Kapolda berharap, mereka semuanya selamat dalam menjalankan tugas.
"Mereka dilepas oleh keluarga tercinta, semoga bisa menjalankan tugas dengan baik. Kita berharap kondisi di Papua juga semakin kondusif, tentunya ini kerjasama seluruh pihak," ucapnya.
Kapolda membeberkan, belum diketahui pasti akan berapa lama para personil Brimob yang tergabung dalam Satgas Operasi Aman Nusa I ini, ditugaskan di Papua.
"Belum bisa diprediksi berapa lama, yang jelas sampai situasi kondusif dan bapak Kapolri mengizinkan untuk ditarik kembali ke daerah masing-masing," urainya.
Kapolda berpesan kepada seluruh personil Brimob, agar bisa menjaga keselamatan diri.
"Keselamatan diri yang utama, bergerak jangan sendirian, tapi berkelompok. Karena itu daerah yang bisa dikatakan berbahaya," imbaunya.
"Karena ini indikatornya masih belum sepenuhnya kondusif, masih ada kerusuhan yang terjadi," sambung dia.
Kapolda menambahkan, para personil Brimob ini tentunya sudah sangat terlatih dan punya strategi tersendiri saat menjalankan tugas di sana.
Sebanyak 300 personel Brimob Polda Riau dikirim ke Papua untuk pengamanan wilayah, isak tangis keluarga melepas keberangkatan mereka.
Sebanyak 3 Satuan Setingkat Kompi (SSK), atau 300 orang personil Satuan Brimob Polda Riau akan dikirim ke Papua.
Hal ini dalam rangka membantu pengamanan wilayah.
Baca: Kronologi Anggota Brimob Tewas Dianiaya Warga Yahukimo Papua, Berawal dari Kencing Sembarangan
Baca: Kronologi Pengeroyokan Anggota Brimob Polda Riau oleh Massa Hingga Tewas di Yahukimo Papua
Kerusuhan dikabarkan terjadi di sejumlah titik di sana.
Massa melakukan pembakaran sejumlah ruko dan gedung.
Rencana 3 Kompi Satuan Brimob Polda Riau ini akan diberangkatkan pada malam ini, Sabtu (31/8/2019) sekitar pukul 21.00 WIB.
"Akan diberangkatkan nanti malam pukul 21.00 WIB, menggunakan 2 pesawat," kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, Sabtu pagi.
Dia menuturkan, keberangkatan personil Brimob ini, merupakan perintah atau penugasan langsung dari Mabes Polri.
Pasca menerima perintah tersebut, para personil langsung disiapkan untuk segera berangkat Bumi Cenderawasih itu.
"Rencana keberangkatan akan dilakukan di terminal Cargo Bandara SSK II Pekanbaru," paparnya.
Saat ditanyai berapa lama rencananya mereka dilibatkan dalam Bawah Kendali Operasi (BKO) pengamanan di Papua, Sunarto menyatakan jika hal tersebut nantinya diatur oleh Mabes Polri.
"Mabes nanti yang akan mengatur," bebernya.
Sementara itu, ratusan orang yang merupakan keluarga dari personil Brimob, ikut melepas keberangkatan mereka.
Tak sedikit dari keluarga personil Brimob yang menangis haru.
Mereka saling berpelukan melepas kepergian personil tersebut.
Para personel tampak memanfaatkan sisa waktu sebelum berangkat dengan bercengkrama bersama keluarga.
Seorang pihak keluarga personil Brimob yang datang malam itu adalah Erni Febrianti. Dia datang dengan anak lelakinya yang berusia 3 tahun, untuk melepas kepergian suaminya berangkat ke Papua.
Erni Febrianti tampak memeluk erat suami yang terlihat gagah dengan seragam biru dongker itu. Dia pun tak kuasa menahan air mata.
"Perasaannya sedih suami berangkat, tapi memang dari awal sudah menjadi resiko dari istri seorang Brimob. Maka saya sebagai istri hanya bisa memberi support," kata Erni sesegukan dan matanya berkaca-kaca saat diwawancari wartawan.
Erni berharap, situasi di Papua bisa segera aman dan kondusif sehingga suaminya bisa cepat kembali pulang.
"Harapannya bapak TNI dan Polri semoga tidak ada kejadian-kejadian seperti yang kita lihat di media. Semoga selamat pergi selamat pulangnya," tuturnya.
Baca: Merasa Terdesak Jadi Alasan Banyaknya Teroris Yang Ditangkap di Papua
Baca: Kegusaran Calon Istri Lettu Erizal Sidabutar, Kopassus Gugur di Papua Sudah Sewa Tempat Nikah
Erni mengaku, dia tak tahu sampai kapan suaminya akan berada di Papua.
"Kita tidak tahu, tapi semoga secepatnya bisa pulang. Sebagai keluarga kita berharapnya jangan lama-lama di sana," sebut warga asli Pekanbaru ini.
Isak Tangis Keluarga
Isak tangis keluarga lepas 300 personel Brigadir Mobil (Brimob) Polda Riau yang diberangkatkan ke Papua.
Sebanyak 3 Satuan Setingkat Kompi (SSK), atau 300 orang personil Satuan Brimob Polda Riau akan dikirim ke Papua.
Hal ini dalam rangka membantu pengamanan wilayah.
Kerusuhan dikabarkan terjadi di sejumlah titik di sana. Massa melakukan pembakaran sejumlah ruko dan gedung.
Rencana 3 Kompi Satuan Brimob Polda Riau ini akan diberangkatkan pada malam ini, Sabtu (31/8/2019) sekitar pukul 21.00 WIB.
"Akan diberangkatkan nanti malam pukul 21.00 WIB, menggunakan 2 pesawat," kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, Sabtu pagi.
Dia menuturkan, keberangkatan personil Brimob ini, merupakan perintah atau penugasan langsung dari Mabes Polri.
Pasca menerima perintah tersebut, para personil langsung disiapkan untuk segera berangkat Bumi Cenderawasih itu.
"Rencana keberangkatan akan dilakukan di terminal Cargo Bandara SSK II Pekanbaru," paparnya.
Saat ditanyai berapa lama rencananya mereka dilibatkan dalam Bawah Kendali Operasi (BKO) pengamanan di Papua, Sunarto menyatakan jika hal tersebut nantinya diatur oleh Mabes Polri.
"Mabes nanti yang akan mengatur," bebernya.
Sementara itu, ratusan orang yang merupakan keluarga dari personil Brimob, ikut melepas keberangkatan mereka.
Tak sedikit dari keluarga personil Brimob yang menangis haru.
Mereka saling berpelukan melepas kepergian personil tersebut.
Para personel tampak memanfaatkan sisa waktu sebelum berangkat dengan bercengkrama bersama keluarga.
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul BREAKING NEWS: Jenazah Brimob Korban Rusuh Papua Tiba di Riau, Istrinya Pingsan Sampai di Rumah Duka