Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

6 Pekerja Tambang Emas di Merangin Tertimbun Longsor, Sepanjang Tahun 2019 Sudah 14 Orang Tewas

ktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Merangin menelan korban. Enam pekerja tertimbun reruntuhan galian

Editor: Sugiyarto
zoom-in 6 Pekerja Tambang Emas di Merangin Tertimbun Longsor, Sepanjang Tahun 2019 Sudah 14 Orang Tewas
Tribun Manado
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, BANGKO - Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Merangin menelan korban.

Enam pekerja tertimbun reruntuhan galian ketika mereka tengah bekerja di dalam galian PETI.

Peristiwa itu terjadi di Desa Pulau Baru, Kecamatan Batang Masumai, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, Sabtu (21/12/2019) siang.

Informasi yang dihimpun Tribun, penambangan emas itu menggunakan sistem gali.

Para pekerja itu mencari emas di dalam lubang besar yang digali.

Namun tiba-tiba tebingnya longsor, dan material menimpa yang sedang beraktivitas di dalam lubang galian tersebut.

"Semuanya enam orang. Satu orang warga di desa ini, lima orang penduduk luar. Kabarnya dari Pulau Jawa," kata seorang warga setempat yang minta namanya tidak ditulis.

Berita Rekomendasi

Semuanya pekerja itu adalah pria.

Hingga malam, dari enam orang tersebut, baru satu orang berhasil dievakuasi.

Kondisi pria yang sudah ditemukan itu sangat mengenaskan. Kepala korban dikabarkan pecah. Ia meninggal seketika di lokasi kejadian.

Sementara lima orang lainnya belum berhasil dievakuasi.

Informasi dari warga, korban yang belum dievakuasi itu tertimbun di kedalaman 15 meter.

Warga menyebut aktivitas PETI tersebut lokasinya jauh dari pemukiman warga.

Warga di sana baru heboh dan mengetahui kejadian itu pada sore hari.

Dari keterangan warga, bukan cuma enam orang yang saat itu di lobang PETI, tapi jumlahnya diperkirakan lebih 30 orang.

Namun mereka langsung melarikan diri setelah kejadian itu, setelah mendengar polisi akan datang.

"Puluhan pekerja itu melarikan diri. Hanya sedikit yang bertahan untuk berusaha menolong korban yang tertimbun," terangnya.

Informasi yang Tribun dapatkan, aktivitas PETI di desa tersebut cukup banyak, tapi lumayan jauh dari pemukiman masyarakat. Bahkan banyak yang sudah mengarah ke kawasan hutan.

Kepala Desa Pulau Baru, Abdul Muis, saat dikonfirmasi membenarkan adanya lubang tambang emas yang longsor dan mengakibatkan korban jiwa.

Namun dirinya belum bisa memastikan korban berasal dari mana dan berapa jumlah pasti korban.

Dia tak bisa memberikan informasi lebih banyak. Ia mengaku sedang tidak berada di desa, dan juga tidak bisa memastikan apakah semua korban meninggal atau ada yang selamat.

"Saya lagi di Bangko, baru dapat kabar dari dusun. Kejadian memang ada namun belum bisa memastikan orang mana dan berapa jumlah korban," ujar Abdul Muis.

Informasi dari kepolisian, satu dari enam korban berhasil dievakuasi adalah Yusuf (35) warga setempat.

Sementara lima orang lainnya adalah warga pendatang.

Selain Yusuf, lima orang lagi yang terjebak di dalam lubang tambang itu adalah Jegek, Dosol, Dedok, Eko dan Danang. Lima nama terakhir merupakan pekerja yang datang dari Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Sumber Tribun menyebut pekerja dari Jawa Tengah ini dibawa oleh pemodal PETI yang juga sama-sama dari daerah setempat, berinisial WW.

Sumber menyebut WW bekerjasama dengan BG.

Disebutkan bahwa BG ini merupakan Warga Muaro Bungo, Provinsi Jambi.

Dugaan sementara, musibah longsor PETI akibat intensitas hujan yang tinggi, mengakibatkan kontur tanah menjadi labil dan terjadilah longsor.

Hingga malam, Polres Merangin dan juga Kodim 0420/Sarko sedang mendalami identitas korban dengan mencari bos PETI yakni WW dan BG yang sudah melarikan diri.

Kapolres Merangin AKBP M Lutfi ketika dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa itu. Ia mengungkapkan, sudah turun ke lapangan untuk mendalami informasi.

Meski demikian, petugas kesulitan untuk mendapatkan informasi mendalam terkait peristiwa itu.

"Saya tadi ke TKP, masih cari info. Masyarakat masih belum mau terbuka," ungkap AKBP M Lutfi melalui pesan WhatsApp.

Petugas yang turun kelokasi tidak bisa berbuat banyak, apalagi kondisi malam.

Selain itu juga dalamnya lubang galian menjadi kendala. Akhirnya dihentikan pencarian sementara sekitar pukul 22.00.

Kedalaman galian PETI jenis dompeng tersebut mencapai 15 meter.

Kapolsek Bangko Iptu Chandra Kirana membenarkan jika dalam kejadian itu menelan enam korban.

Namun satu korban berhasil dievakuasi, dan kondisinya sudah meninggal dunia.

"Baru ditemukan satu orang, diduga ada enam orang kawannya lima masih tertimbun karena korban tertimbun sedalam sekitar 15 meter," jelas Kapolsek Bangko Iptu Candra Kirana.

Kata Kapolsek, evakuasi korban dalam timbunan dihentikan karena cuaca hujan.

"Pencarian dilanjutkan besok hari dan akan menurunkan alat berat. Medan jalannya juga buruk, dan juga diperkirakan jarak dari jalan utama ke TKP sekitar satusetengah kilometer.

Tadi saya ke lokasi bersama kabag Operasional dan Kapolres juga di sana," imbuhnya.

Kejadian Berulang

Peristiwa jatuhnya korban PETI ini merupakan yang kedua di Kabupaten Merangin dalam Desember ini.

Sebelum tewasnya enam orang tersebut, juga ada peristiwa yang sama, yakni runtuhnya tebing PETI yang mengakibatkan seorang pekerja tewas, yakni Mukmin (60). Peristiwa itu terjadi pada 3 Desember 2019 lalu.

Pada saat kejadian, korban tengah mendulang emas di lubang PETI di Sungai Landur Desa Rantau Panjang Kecamatan Muara Siau Kabupaten Merangin.

Ketika asyik mendulang emas, tiba-tiba tanah dari atas tebing longsor dan menimpa dirinya.

Rekan korban langsung melakukan pencairan dengan menggali reruntuhan tahan itu, namun nahas, setelah ketemu, korban sudah meninggal.

Mukmin yang telah tiada itu berstatus pekerja. Sementara pemilik PETI itu berinisial AN (62) yang tinggal di Desa Rantau Panjang Kecamatan Muara Siau, Merangin.

Sebulan yang lalu, tepatnya pada Minggu (24/11/2019), peristiwa pekerja tambang emas ilegal yang tewas di lokasi tambang juga terjadi.

Tiga orang tewas dan satu orang luka berat, di Desa Padang Jering, Kecamatan Batangasai, Kabupaten Sarolangun. Semuanya warga setempat.

Tiga orang yang meninggal tersebut atas nama Mahmudi, Sapril, dan Adi. Sementara korban luka yakni Jamadi.

Mereka yang tewas dan luka itu adalah korban di PETI sistem lubang jarum.

Mereka saat di dalam lubang PETI yang seperti sumur mengalami kecelakaan.

Tiba-tiba tebing runtuh, dan mereka terjebak di dalamnya. Mereka melakukan penggalian emas dengan cara penyedotan material dari galian bentuk sumur itu menggunakan mesin pompa air. (Tribun Jambi/Zak)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul 6 Pekerja Tambang Emas di Merangin Tertimbun Longsor, 5 Orang Berasal dari Kabupaten Pati, https://jateng.tribunnews.com/2019/12/21/6pekerja-tambang-emas-di-merangin-tertimbun-longsor-5-orang-berasal-dari-kabupaten-pati?page=all.


Sumber: Tribun Jambi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas