Kapolres Pagaralam Akui Lokasi Kecelakaan Maut Bus Sriwijaya Memang Terkenal Rawan
AKBP Dolly Gumara mengungkapkan di jalur kawasan Lematang yang merupakan lokasi terjadinya kecelakaan maut bus Sriwijaya terkenal rawan kecelakaan.
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Ayu Miftakhul Husna
Tak hanya itu, Dolly juga menambahkan perlu sopir kompeten yang dapat melewati Liku Lematang, Desa Perahu Dempo, Pagaralam, Sumatera Selatan.
"Selain itu, Sopir harus memiliki kemampuan mengemudi yang cukup dan baik saat melawti jalur itu," kata Dolly.
"Serta diperlukannya kehati-hatian dari sopir kendaraan," imbuhnya.
Dalam mencegah terjadinya kecelakaan seperti yang terjadi pada Bus Sriwijaya rute Bengkulu-Palembang ini, pihak kepolisian setempat sudah menambah tulisan himbauan di tepi-tepi liku lokasi.
"Sekarang kami sudah menambah himbauan-himbauan pada loaksi liku," kata Dolly.
"Jadi sebenarnya kalau sopir itu melihat maka akan berhati-hati ketika masuk di tikungan liku tersebut," imbuhnya.
Sementara itu, Dolly juga menyebut perlu adanya penambahan rambu-rambu yang terpasang di jalur lintas Pagaralam.
Mengingat banyak tanjakan yang berliku-liku dan panjang.
"Kalau untuk rambu-rambu yang terpasang seperti rambu hati-hati sudah ada," ujarnya.
"Tapi memang karena tanjakan ini berliku-liku dan panjang memang perlu ditambah lagi (rambu-rambu) kalau penilaian kami," imbuhnya.
Sebelumnya, diketahui telah terjadi kecelakaan maut bus Sriwijaya yang terjun ke jurang saat melintasi Liku Lematang, Desa Perahu Dempo, Pagaralam, Sumatera Selatan pada Selasa (24/12/2019).
Bus dengan pelat nomor BD 7031AU mengangkut 54 penumpang.
Menurut informasi pada Rabu 25 Desember 2019, tim SAR gabungan berhasil menemukan dan mengevakuasi 7 korban.
Sehingga, total tim SAR telah berhasil mengevakuasi korban sebanyak 48 orang.