Viral Anak Punk Dipaksa Turun dari Kereta, PT KAI: Saat Diimbau, Mereka Sangat Tidak Kooperatif
PT KAI memberikan penjelasan lengkap mengenai video viral yang menayangkan penumpang anak punk dipaksa turun dari kereta oleh Polsuska.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Wulan Kurnia Putri
![Viral Anak Punk Dipaksa Turun dari Kereta, PT KAI: Saat Diimbau, Mereka Sangat Tidak Kooperatif](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/viral-polsuska-paksa-turun-anak-punk.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Viral video yang menayangkan seorang anak punk sedang dipaksa turun oleh petugas Polsuska (Polisi Khusus Kereta Api).
Ketegangan tampak dalam video tersebut saat penumpang yang diminta turun oleh petugas itu tidak segera beranjak dari kursinya.
Rekan penumpang pun terlihat membela dan tidak terima jika temannya diperlakukan demikian.
Video tersebut menyedot perhatian masyarakat dan menjadi viral setelah diunggahan oleh sebuah akun Twitter, @ricky_Hf.
Pada unggahannya, terdapat narasi bahwa penumpang tersebut dipaksa turun meskipun sudah memiliki tiket dan duduk di kursi yang sesuai.
Disebutkan, dengan alasan mengganggu kenyamanan, Polsuska memaksanya turun dengan menodongkan pistol.
"Menurut info, anak2 punk ini naik keretapi dan dipaksa turun dgn alasan mengganggu kenyamanan penumpang lain walaupun mereka ada tiket dan duduk dikursi yg betul.
andai mengganggu, kan bisa dgn cara baik bkn pake pistol, mengapa tdk dibuat aturan jika anak punk tdk boleh naik KA !?" isi twit yang ditulis oleh akun Twitter @ricky_Hf, Rabu (25/12/2019).
Penelusuran Tribunnews.com
Melihat video yang beredar viral di media sosial tersebut, Tribunnews.com melakukan konfirmasi pada PT KAI.
Kepada Tribunnews.com, Senior Manajer Humas DAOP 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan penertiban oleh petugas Polsuska itu bermula ketika pihak kereta api mendapat pengaduan dari penumpang.
"Kami mendapatkan pengaduan dari beberapa penumpang," kata Eva, saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (26/12/2019).
Menurut keterangan Eva, banyak penumpang yang merasa tidak nyaman dengan perilaku sekelompok penumpang yang berjumlah sekitar 25 orang tersebut.
Untuk diketahui, kejadian ini berlangsung pada 8 November 2019 di KA Lokal Rangkasbitung-Merak nomor 472.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.