Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Kasus Penemuan Kerangka Ayu Shelisa: Terima KDRT hingga Babak Belur, sang Suami Bunuh Diri

Setelah 10 tahun menghilang, Ayu Shelisa ditemukan sudah jadi kerangka di dalam septic tank milik mertuanya, Waluyo di Bantul.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Fakta Kasus Penemuan Kerangka Ayu Shelisa: Terima KDRT hingga Babak Belur, sang Suami Bunuh Diri
Ahmad Syarifudin/Tribun Jogja
Setelah 10 tahun menghilang, Ayu Shelisa ditemukan sudah jadi kerangka di dalam septic tank milik mertuanya, Waluyo di Bantul. 

TRIBUNNEWS.COM - Setelah 10 tahun menghilang, Ayu Shelisa ditemukan sudah jadi kerangka di dalam septic tank milik mertuanya, Waluyo di Dusun Karangjati, RT 07 Bangunjiwo Kasihan, Bantul.

Kerangka Ayu Shelisa ditemukan pada Minggu (22/12/2019), Sheli, sapaan akrabnya, dikabarkan menghilang sejak 2009 lalu.

Berikut fakta-fakta tentang kasus penemuan kerangka Ayu Sheli yang telah dirangkum Tribunews:

1. Menikah muda pada 2006

Dikutip dari Kompas.com, pada 2008 lalu, saat usianya masih 16 tahun, Sheli menikah dengan kekasihnya, Edi Susanto yang saat itu berusia 19 tahun.

Setelah menikah, Sheli dan suaminya tinggal di Yogyakarta.

Namun mereka berdua kerap pulang ke Bantul untuk mengunjungi orang tua Edi, Waluyo.

Berita Rekomendasi

Edi bekerja sebagai buruh serabutan, sementara Sheli tidak bekerja.

2. Diduga korban KDRT suami

Kepada sang ibu, Anik Maidarningsih, Sheli sering bercerita soal perlakuan kasar dari sang suami.

Dikutip dari Kompas.com, Sheli mengaku dirinya mendapat perlakuan kasar dari Edi seperti dipukul dan disundut rokok.

"Pernah kasar, pernah cerita dislomoti (sundut) rokok," ujar Anik.


Tak berhenti disitu, Anik mengungkapkan, jika Sheli sempat ingin pisah dengan Edi lantaran tak tahan dengan perlakuan kasar suaminya itu.

"Sering nangis, pengin pisah, saya sebagai orangtua cuma bisa ngandani (memberitahu supaya sabar)," tambahnya.

3. Ayu Shelisha terima KDRT hingga babak belur

Ayu Shelisha terima KDRT hingga babak belur dari sang suami, Edi, hal itu dibenarkan oleh saudara kembar Sheli, Ayu Lelisa.

Ayu Lelisa mengaku dirinya pernah melihat sang adik terluka karena perlakuan suaminya.

Bahkan, Ayu Lelisa mengetahui kejadian penganiayaan itu sampai dua kali.

"Dulu jujur sering berantem emangan di depan saya itu, sampai babak belur begitulah, berkali-kali" kata Ayu Lelisa, dikutip dari TribunJogja.com.

"Terus orangtuanya Edi itu bilang kalau Edi itu punya kelainan," tambahnya.

4. Menghilang sejak 2009 lalu

Sheli mulai menghilang misterius sejak 2009 lalu.

Dikutip dari Kompas.com, awalnya ibunda Sheli curiga karena anaknya tidak lagi datang untuk berkunjung ke rumahnya.

Padahal sebelumnya, Sheli dan Edi kerap datang ke rumah untuk menengok keluarganya.

Saat sang anak tidak datang, maka Anik lah yang datang ke tempat tinggal Sheli di Karangjati.

Mengetahui Sheli hilang secara misterius, Anik pun berusaha untuk mencari keberadaan anaknya tersebut.

Ia juga kerap mengunjungi Karangjati untuk menanyakan keberadaan Sheli kepada Edi.

Namun, Edi dan keluarganya selalu mengatakan bahwa Sheli telah pergi.

5. Suami Sheli ditemukan tewas gantung diri

Pada 11 November 2019, Edi ditemukan tewas gantung diri di rumahnya.

Sebelum gantung diri, Edi sempat menuliskan surat wasiat yang berisi dirinya akan menyusul kakek, nenek dan istrinya, Sheli.

Tak hanya itu, seminggu sebelum dirinya ditemukan tewas gantung diri, Edi sempat bercerita kepada ayahnya, waluyo jika Sheli sebenarnya telah meninggal dunia.

Edi juga menuliskan jika dirinya ingin menyusul istrinya.

Namun, saat mendapat cerita tersebut dari anaknya, Waluyo tak berani bertanya pada Edi bagaimana dan mengapa menantunya meninggal.

6. Kerangka Sheli ditemukan di dalam septic tank

Nasib Sheli akhirnya menemui titik terang, setelah warga yang hendak membersihkan septic tank di pekarangan milik Waluyo menemukan sebuah kerangka manusia.

Penemuan kerangka tersebut kemudian dilaporkan warga ke pihak polisi.

Saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi menemukan potongan bordir pakaian dan gelang hitam yang diyakini adalah milik Ayu Shelisa.

"Orang tua Ayu meyakini dan membenarkan terhadap barang tersebut milik anaknya Ayu Shelisa," kata AKP Riko Sanjaya, dikutip dari Kompas.com.

Kebun Bambu, lokasi penemuan kerangka manusia di Karangjati Desa Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.
Kebun Bambu, lokasi penemuan kerangka manusia di Karangjati Desa Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. (TRIBUNJOGJA.COM/Ahmad Syarifudin)

Sementara itu, Ketua RT 7, Suparno meyakini bahwa kerangka yang ditemukan di septic tank itu adalah Ayu Shelisa, menantu Waluyo.

Ia menuturkan, warga menyadari bahwa Ayu Shelisa meninggal setelah sang suami Edi, menulis suart wasiat sebelum meninggal bunuh diri 40 hari yang lalu.

"Wasiat isinya intinya, Bapak dan Ibu, saya mau nyusul kakek, nenek, dan istri saya," ujar Suparno.

7. Sheli diduga dibunuh suaminya

Dikutip dari Kompas.com, Polisi menduga ada indikasi pembunuhan dalam kasus ini.

Dugaan pelaku pembunuhan mengarah ke suami Sheli, Edi.

Dugaan tersebut didasarkan pada keterangan orang tua Edi, Waluyo kepada polisi.

Polisi menuturkan, Edi sempat bercerita pada Waluyo bahwa istrinya Sheli sebenarnya telah meninggal dunia.

Namun, saat mendapat cerita tersebut dari anaknya, Waluyo tak berani bertanya pada Edi bagaimana dan mengapa menantunya meninggal.

Kemudian, sepekan setelah Edi menuturkan hal tersebut, dirinya bunuh diri dengan cara gantung diri pada 11 November 2019.

Sebelum gantung diri, Edi sempat menuliskan surat wasiat yang berisi dirinya akan menyusul kakek, nenek dan istrinya.

Artinya, sebelum kerangka Ayu Shelisa ditemukan, Edi adalah orang yang mengetahui bahwa Ayu Shelisa telah meninggal dunia.

8. Polisi cari dugaan keterlibatan pelaku lain

Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut soal kasus ini.

Kapolres Bantull AKBP Wachyu Tribudi Sulistiyono mengaku, saat ini pihaknya sudah memeriksa tujuh orang saksi.

"Kita cari sebanyak-banyaknya, saksi kurang lebih 7 orang ya, sudah mengarah ke Edi, mencari alat bukti lainnya," ujar AKBP Wachyu Tribudi Sulistiyono dikutip Tribunnews dari Kompas.com.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Riko Sanjaya mengaku, polisi juga akan mendalami soal kemungkinan adanya pelaku lain di balik kematian Ayu Shelisa.

Namun, jika Edi adalah pelaku tunggal dalam pembunuhan Ayu Shelisa, maka polisi akan menutup kasus ini.

"Ditutup karena pelakunya meninggal. Sebelum kita tutup, kita kembangkan kasus ini apakah ada pelaku lain," ujar AKP Riko Sanjaya.

9. Ayah Edi mengaku kedua keluarga telah berdamai

Dikutip dari Kompas.com, ayah Edi, Waluyo mengaku, jika pihak keluarganya dan pihak keluarga Ayu Shelisa sudah berdamai terkait dengan penemuan kerangka Ayu Shelisa di septic tank.

Waluyo mengaku, dirinya sudah mendatangi keluarga Ayu Shelisa saat pemakaman kerangka menantunya tersebut pada Rabu (25/12/2019).

Tak hanya itu, Waluyo juga turut menghadiri acara peringatan tujuh hari penguburan menantunya itu.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Misteri 10 Tahun Hilangnya Ayu Selisa, Menikah Muda hingga Jadi Korban KDRT, Kerangka Ditemukan di Septic Tank" dan di TribunJogja.com dengan judul "Misteri Kerangka di Septic Tank di Bantul : Kondisi Ayu Selisa Saat Bertemu Saudara Kembarnya

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri) (Kompas.com/Markus Yuwono/ TribunJogja)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas