Cerita Wak Sulis Rapalkan Doa Ini Ketika Beradu Pandang dengan Harimau di Ladang Kopi
Sambil bersitatap dengan harimau di depannya, Katemin terus merapal doa dan mengucapkan sesuatu. Tak disangkanya, harimau itu pergi menuju ponakannya.
Editor: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, MUARAENIM - Suara ranting terinjak mengusik Katemin (54) yang sedang menyetek pohon kopi di ladangnya menjelang petang.
Warga Dusun V Sidodadi, Desa Padang Bindu, Panang Enim, itu berdegup kencang, setenang mungkin mengatur nafas.
Katemin melihat maut di depannya mewujud harimau pada Jumat (27/12/2019) pukul 17.00 WIB.
Ini peristiwa ke sekian warga di Muaraenim, Sumatera Selatan, berhadap-hadapan dengan harimau.
"Saat saya menoleh ternyata ada harimau," cerita Katemin kepada Tribun Sumsel di rumah duka keponakannya, Sulis Setiawati (30).
"Posisi dagu dan dadanya menyentuh tanah, sementara kakinya masih berdiri," sambung Katemin pada Sabtu (28/12/2019).
• Sampai Mati, Aku di Mie Setan Ucapan Sang Koki Beberapa Hari sebelum Wafat
Katemin bersitatap dengan si raja hutan yang berjarak hanya 60 sentimeter.
Mata harimau itu melotot, kumisnya menegang, panjang badannya sekitar dua meter.
"Saya melangkah ke depan dua langkah, harimaunya juga melangkahkan kakinya dua langkah," ucap Katemin .
"Saat dia melotot, mata saya pun tetap kuatkan menatapnya," kata dia.