Sejumlah Lokasi di Jawa Timur Longsor Akibat Banjir
Sejumlah daerah di Jawa Timur mengalami banjir dan longsor akibat adanya peningkatan intensitas curah hujan sejak malam tahun baru.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sejumlah daerah di Jawa Timur mengalami banjir dan longsor akibat adanya peningkatan intensitas curah hujan sejak malam tahun baru.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur sejumlh wilayah yang mengalami bencana di antaranya adalah Kabupaten Jember yaitu mengalami longsor, kemudian banjir dan longsor juga terjadi di Kabupaten Blitar.
Tak hanya itu pohon tumbang terjadi di sejumlah wilayah seperti Tuban, dan banjir merendam ruang kelas sekolah dan rumah warga juga terjadi di Kabupaten Tulungagung.
Baca: Bandara Halim Perdanakusuma Sudah Beroperasi Kembali
Baca: Macet Belasan KM di Tol Cikampek, Penumpang: Dari Jam 01.00 Bus Berhenti di Cikarang Sampai Sekarang
Baca: Deretan Selebriti Indonesia yang Rumah Mewahnya Jadi Korban Banjir, Menangis Ingat Bayi Kecilnya
Selain itu di Madiun juga terjadi longgsor dan menimpa satu rumah.
Karena itu, meski dalam kegiatan ibadah umroh, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tetap memantau perkembangan kondisi alam di Jatim.
Ia meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkup Pemprov Jatim untuk cepat tanggap dan respon atasi bencana.
"Saya sudah meminta kepada OPD terkait untuk segera mengambil langkah cepat untuk mengatasi segala hal yang disebabkan akibat bencana dengan menyiagakan tim selama 24 jam penuh," kata Khofifah, Kamis (2/12/2019).
Hal ini dikatakan Khofifah penting mengingat kondisi cuaca yang ekstrim terutama curah hujan tinggi serta angin kencang.
Sehingga beberapa daerah di Jatim berpotensi banjir dan rawan longsor.
Khofifah mengatakan OPD yang sangat berperan langsung dalam hal tanggap bencana yaitu BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, dan Dinas PU.
Sedangkan, intansi lain yang juga terkait yakni TNI, Polri, SAR, PMI, Basarnas, serta Kementrian PU yang ada di wilayah Jatim serta segenap relawan kebencanaan.
"Meskipun saat ini masih dalam suasana libur tahun baru, saya minta semua OPD segera menyiapkan antisipasi jika ada daerah-daerah yang terdeteksi rawan terjadi bencana," ungkap mantan Menteri Sosial dan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini.
Tak hanya itu, Khofifah meminta Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak bersama jajaran terkait dan instansi vertikal lainnya untuk terus berkoordinasi dan menyiapkan penanganan kebencanaan dengan cepat.
Menurutnya, kesiapsiagaan dan kecepatan penanganan kebencanaan ini tentunya sangat diharapkan oleh masyarakat.
"Saya harap pak Wagub bisa memimpin langsung untuk mengantisipasi segala hal yang bisa dilakukan untuk penanganan kebencanaan," harap Khofifah.
Lebih lanjut dijelaskan, Pemprov Jatim juga telah menyiapkan beberapa peralatan penanggulangan bencana, mobil tanggap darurat, dapur umum, tim medis, hingga kesiapan anggota tim tagana.
Selain itu, Khofifah juga mengimbau agar para bupati dan walikota di Jatim beserta perangkat daerahnya untuk terus memantau kondisi daerahnya masing-masing.
Apalagi, berdasarkan prediksi dari BMKG hujan lebat akan terjadi di hampir seluruh wilayah Jatim hingga tanggal 7 Januari 2020.
"Saya harap para bupati/walikota terus memantau dan mewaspadai kondisi alam di daerahnya, atas adanya fenomena cuaca ekstrim ini," kata Khofifah. (Fatimatuz Zahro)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Curah Hujan Meningkat, Sejumlah Daerah di Jatim Alami Banjir dan Tanah Longsor,