Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sinar Harapan dan Banar Bagaikan Kampung Mati Sejak Ditinggalkan Penghuninya Kala Banjir Menerjang

Kampung Sinar Harapan dan Kampung Banar yang dihuni sekitar 60 lebih kepala keluarga (KK) saat ini seperti kampung mati sejak kejadian bencana.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Sinar Harapan dan Banar Bagaikan Kampung Mati Sejak Ditinggalkan Penghuninya Kala Banjir Menerjang
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Kondisi kampung tak berpenghuni di Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Kamis (2/1/2020). 

"Kosong semua, ditinggalin, mau (rumah) ancur, mau enggak, ditinggal pokoknya. Soalnya rawan (bencana longsor)," kata Ade Kosasih, ketua RT setempat kepada TribunnewsBogor.com.

Dia menjelaskan di hari kejadian sebelum longsor terjadi di waktu subuh, turun hujan yang cukup deras.

Lokasi longsor di Kampung Banar atau Sinar Harapan, Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya.
Lokasi longsor di Kampung Banar atau Sinar Harapan, Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya. (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Lumpur memasuki rumah warga sekitar 06.00 WIB pagi disusul gerakan material tanah dan pohon.

"Bangun tidur 05.30 WIB keluar rumah, lihat hujan gede, ya udah masuk lagi. Jam 06.00 WIB, saya keluar lagi, saya lihat banyak lumpur di jalan dan masuk rumah. Saya lari ke atas sama temen. Tanah, pohon-pohon, rumah pada gerak," kata Ade.

Tak sempat memberi tahu seluruh warga, longsor tiba-tiba terjadi dan menyapu sejumlah rumah.

Beberapa warga bahkan tertimbun longsor dalam kejadian ini.

Baca: Membongkar Praktik Kawin Kontrak di Puncak Bogor, Pelanggannya Turis Asing, Ijab Kabul Cuma 5 Menit

Baca: KRONOLOGI Lengkap Warga Bogor Diserang Ular Kobra, Bibir Korban Langsung Biru

Bencana alam yang melanda kawasan Bogor dan sekitarnya cukup dahsyat. Musibah banjir dan longsor yang terjadi di wilayah Kabupaten Bogor menelan korban jiwa.

Berita Rekomendasi

Berdasarkan data sementara, tercatat 16 orang warga Kabupaten Bogor tewas akibat banjir dan longsor.

Bupati Bogor, Ade Yasin menuturkan, korban tewas yang tercatat hingga Kamis, 2 Januari 2020 sebanyak 16 orang.

Mobil yang ditinggalkan pemiliknya saat bencana melanda Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Kamis (2/1/2020).
Mobil yang ditinggalkan pemiliknya saat bencana melanda Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Kamis (2/1/2020). (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Menurutnya, korban tersebar di beberapa titik yang wilayahnya terkena bencana.

"Menurut pantauan BPBD, korban sampai hari ini katanya ada 16 (orang), tidak hanya di Bogor Barat, tapi juga di Bojonggede, Cibungbulang yang kebawa hanyut. Jadi kalau dikalkulasikan ada 16," kata Ade Yasin saat meninjau lokasi bencana di Desa Nanggung, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Kamis (2/1/2020) sore.

Tak hanya itu, bahkan ada 7 Desa di Kabupaten Bogor yang tersisolir lantaran akses jalannya terputus saat bencana banjir dan longsor.

Baca: Video Pria Berpakaian Loreng Tak Berkutik saat Diamankan Warga, Ngaku Kopassus hingga Berulah Ini

Baca: Buntut Praktik Kawin Kontrak di Bogor, Bupati Ade Yasin Akan Copot Reklame Ilegal dan Berbahasa Arab

Sehingga, pengiriman bantuan untuk para korban pun sempat terkendala lantaran akses jalannya terputus.

Menurutnya, desa yang terisolir itu berada di Kecamatan Nanggung dan Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.

Banjir bandang di Desa Sukamaju, Kecamatan Cigudeg akibat luapan sungai Cidurian, Rabu (1/1/2020) pagi. (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)
Banjir bandang di Desa Sukamaju, Kecamatan Cigudeg akibat luapan sungai Cidurian, Rabu (1/1/2020) pagi. (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy) (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas