Tangan Bocah 1,5 Tahun Terluka Digigit Ikan Aligator di Lapas Wanita Sukamiskin, Ini Kronologinya
Tangan seorang bocah laki-laki berusia 1,5 tahun terluka akibat digigit ikan aligator yang ada di kolam ikan Lapas Wanita Sukamiskin Bandung.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Pulloh Anwari
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Tangan seorang bocah laki-laki berusia 1,5 tahun terluka akibat digigit ikan aligator yang ada di kolam ikan Lapas Wanita Sukamiskin Bandung, Jumat (3/1/2020).
Peristiwa terjadi saat bocah ikut bersama tantenya datang ke Lapas Wanita Sukamiskin untuk menjenguk seorang napi wanita di Lapas tersebut.
Mereka berdua datang sekitar pukul 11.00 WIB siang.
"Saat masuk di depan ruang kunjungan itu ada kolam, di sampingnya ada mainan seperti ayun-ayunan. Kolamnya itu tembok warna warni, biru dan pink," ujar Alina, ibu bocah tersebut saat dikonfirmasi Tribunjabar.id, Sabtu (4/1/2020).
Baca: Jokowi Kirim 6 Ribu Paket Sembako Untuk Warga yang Terdampak Banjir dan Longsor di Sukajaya Bogor
Saat kejadian, Suasana di Lapas sedang ramai pengunjung.
Kondisi warna kolam ikan yang mencolok dengan berbagai macam warna, tentu menarik bagi setiap anak untuk menghampiri kolam tersebut.
"Karena mencolok banget warnanya, pasti dari jauh yang namanya anak-anak pasti suka. Terus dia langsung lari ke situ," katanya.
Tak berselang lama, tangan anaknya itu menempel di bibir kolam dan ikan itu langsung menggigit tangannya.
Baca: Sule Posting Video Lina Semasa Hidup, Tangis Mantan Istri Pecah Nyanyi Lagu Ini: Kenangan Terakhir
"Nggak berapa lama nyampe kolam, tangannya itu pegang tembok karena agak tinggi model bak gitu, pas megang, langsung loncat ikan dari dalam. Ikannya loncat dan langsung digigit. Disaat bersamaan ada dua napi bilang 'itu awas ada ikan galak' pas lihat tangan sudah darah kemana-mana," jelasnya.
Anaknya, langsung dibawa ke poliklinik untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Saat itu kata Alina, tangan anaknya itu mengeluarkan darah terus-menerus, sehingga petugas membawanya ke RS Hermina.
"Di Hermina juga nggak ada tindakan, anak saya langsung dibawa ke Borromeus lalu ditindak karena lukanya menganga gitu, gigitannya parah banget."
"Darah selama perjalanan terus keluar. Akhirnya saya konsultasi sama dokter bedah dan dikatakannya ini nggak boleh dijahit takutnya ada infeksi karena gigitan ikannya, apakah itu ikan kolamnya terawat atau enggak," tuturnya.
Baca: Lina Mantan Istri Sule Sempat Malam Tahun Baruan Bersama Rizki Febian dan Adiknya Sebelum Meninggal
Alina menjelaskan dari penuturan orang di sana, bahwa jenis ikan itu memang benar ikan aligator.
"Informasi dari orang-orang di sana ini ikan Aligator. Justru kita tahunya juga ini ikan Aligator dari orang-orang di sana termasuk napi juga," kata Alina.
Kepala Lapas Wanita Sukamiskin Bandung, Rafni Trikoriaty Irianta, membenarkan kejadian tersebut.
Ia mengaku saat kejadian dirinya tidak berada dilokasi karena sedang menghadiri acara pelantikan di Tangerang.
Berdasarkan keterangan anak buahnya, berawal saat balita berusia 1,5 tahun itu datang ke Lapas Wanita pada Jumat (3/1/2020) bersama tantenya.
"Itu anak nggak dijaga pengasuhnya. Dateng besuk, nggak dijaga sama pengasuhnya main nyelonong-nyelonong. Nggak tahu musibah tuh," ujar Rafni saat dikonfirmasi, Sabtu (4/1/2020).
Atas kejadian tersebut, pihak petugas lapas langsung membawa anak balita itu ke poliklinik lapas wanita untuk diberikan pertolongan.
"Tapi kita tetap bertanggung jawab, kita bawa ke poliklinik untuk berhentiin pendarahannya terus kita antar ke RS Hermina. Itu sudah berhenti konon pendarahannya dan ibu yang bersangkutan namanya bu Alina," ungkapnya.
Baca: Catat! Besok Peristiwa Puncak Hujan Meteor Quadrantid, Cek Kapan Waktu Terbaik Melihatnya
Setelah kejadian tersebut, pihaknya memerintahkan kepada petugas lapas, untuk segera memindahkan ikan tersebut dan memusnahkannya.
"Saya gak pernah membolehkan, saya tanya, kok bisa pelihara begitu. Katanya pelihara koi, pelihara apa pada mati. Nah ikan itu awet enggak mati-mati. Nah mereka itu gak ngerti ikan itu tuh jahat. Gak ngerti dan gak tau. Makanya kaget, saya suruh musnahkan lah ngapain daripada yang lain celaka," jelasnya.
Atas insiden tersebut dirinya mengaku dalam waktu dekat akan mendatangi korban untuk meminta maaf.
"Jadi sudah, saya juga ada niat untuk ketemu keluarganya, ya minta maaf lah. Siapa yang mau sih kayak gitu," katanya.
Ikan pemberian
Rafni mengatakan ikan aligator tersebut merupakan pemberian dari seorang mantan napi Lapas Wanita Bandung yang kini sudah bebas.
"Kata pegawai saya (ikan itu) diberikan mantan napi. Dipelihara dari kecil katanya sudah lama, saya juga nggak paham kok bisa begitu, kan kita juga nggak mau lah masa kita jahat menjahili anak orang. Itu kita nggak paham," Kata Kepala Lapas Wanita Sukamiskin Bandung Rafni Trikoriaty Irianta.
Menurut Rafni sebelum ikan aligator yang berada di kolam lapas Wanita Bandung, sempat dipelihara ikan lainnya namun cepat mati.
"Itu tadinya jalan ceritanya melihara ikan yang lain-lain, mas, koki, koi pada gampang mati. Tapi pelihara ikan itu kok awet nggak mati-mati. Cuma dua biji itu," ungkapnya.
Sementara itu, ibu bocah bernama Alina mengaku heran ikan jenis aligator bisa dipelihara di dalam lapas, menurutnya letak kolam dan area main anak-anak berdekatan.
Baca: Pengacara Sule Sebut Lina Meninggal karena Serangan Jantung
"Yang disesalkan kenapa ada ikan aligator masuk kolam yang dekat dengan area bermain anak dekat ruang tunggu. Saya juga nggak tahu itu bagaimana napi bisa bawa masuk, makanan aja diubek-ubek ini bisa bawa ikan aligator, dipelihara lagi di samping tempat anak-anak," tuturnya.
Lebih parahnya, menurutnya, di area kolam tak satupun plang petunjuk bahwa di kolam tersebut terdapat ikan bahaya.
"Sebenarnya itu kolam biasa, terbuka banget, nggak ada plang, nggak ada safety ini ikannya bahaya nggak ada. Itu tempatnya persis di samping tempat anak, itu parah banget," katanya.
Sebagian dari artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Seorang Anak Berusiia 1,5 Tahun Digigit Ikan Aligator di Kolam Ikan Lapas Wanita Sukamiskin Bandung
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.