Siswa Kelas 4 SD di Manggarai Timur Tenggelam di Lokasi Penampungan Air
Anak dari Simon Patut dan Valentina Dina ini meninggal dunia ketika sang bapak lagi berada di sawah menyiram benih padi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Tanto, siswa SD Kelas 4 di Pelus Ara, Desa Golo Lobos, Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur tewas tenggelam.
Ia jadi korban tenggelam saat berenang di lokasi penampungan air yang berdekatan dengan lokasi galian C di Kelurahan Mando Sawo, Kecamatan Poco Ranaka, Manggarai Timur, Senin (6/1/2020) siang.
Tenggelamnya Tanto membuat warga Poco Ranaka dan keluarga geger.
Tanto sepulang sekolah dengan temannya mau berenang di lubang galian C yang ada air hujan.
Om Bos, warga Poco Ranaka membenarkan kejadian tersebut.
Baca: Warga Kolombia Hilang Saat Berenang, Helikopter Dikerahkan
Baca: Mayat Nana Ditemukan Berjarak 1 Kilometer dari Lokasi Awal Tenggelam di Sungai Citanduy
Baca: Pasutri Histeris Lihat Anaknya yang Ditemukan 5 Meter di Dasar Sungan Yeh Panahan
Ia bahkan menulis di status FBnya Tragis bagi kita yang melihat kejadian ini....seorang anak SD kelas 4...dari Pelus tewas tenggelam setelah mencoba berenang di lokasi air yang tertampung saat hujan di muntung ata.
Manto, begitu nama panggilan korban di rumah adalah anak bungsu dari delapan bersaudara.
Anak dari Simon Patut dan Valentina Dina ini meninggal dunia ketika sang bapak lagi berada di sawah menyiram benih padi.
Ibunya sedang berada di rumah menanti korban pulang dari sekolah.
Namun, Senin (6/1/2020) siang begitu pulang sekolah korban bukannya kembali ke rumah mengganti seragam tapi malah mengajak teman-teman pergi mandi.
"Korban dan teman-temannya mandi lubang galian C. Di lubang itu ada air karena hujan makanya tertampung di dalam lubang. Korban siang itu menurut kesaksian teman-temannya ngotot harus pergi mandi. Padahal ada temannya melarang. Malah begitu tiba di lokasi korban yang lompat duluan hingga akhirnya tewas, " kata Bosko, ASN di Poco Ranaka kepada POS-KUPANG.COM, Senin (6/1/2020) sore.
Baca: Pasutri Histeris Lihat Anaknya yang Ditemukan 5 Meter di Dasar Sungan Yeh Panahan
Baca: Pria Lajang Tasikmalaya Tewas Tenggelam di Sungai Cilonggan
Baca: Dua Bocah Tenggelam di Kanal Sungai Saddang
Informasi lain menyebutkan, ibu korban yang diberitahu kalau korban sudah meninggal dunia histeris dan terus memeluk anak bungsu di Puskesmas Mano.
Kematian Manto di Poco Ranaka hendaknya membuka mata semua orangtua agar ada tindakan antisipasi terhadap anak-anak yang lagi masa bermain.
Anak-anak harus diawasi saat pulang sekolah bukan dilepas bermain tanpa dikontrol.
Pengamat masalah anak di Manggarai, Albina Redempta Umen mengungkapkan, peristiwa di Poco Ranaka mengingatkan semua orangtua untuk menerapkan early warning system di sekolah di tengah perubahan iklim yang ekstrim. SOP antisipasi kebencanaan harus sudah mulai diterapkan disekolah bahagia dengan melibatkan stakeholder lain secara khusus orang tua.
"Perlu adanya mekanisme warning dan edukasi terhadap anak dan orang tua terkait bagaimana mengantisipasi, pemberlakuan tentatif time saat cuaca ekstrim untuk anak dan orang tua serta komponen masyarakat terkait. Pastikan anak datang dan pulang sekolah selama situasi cuaca ekstrim ini didampingi orang tua atau orang dewasa lainnya," papar Albina. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu)
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul BREAKING NEWS: Siswa SD Kelas 4 di Manggarai Timur Tenggelam di Lokasi Penampungan Air dan Cerita Bosko ASN di Poco Ranaka Tentang Siswa SD Tewas Tenggelam di Lubang Galian C