Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Minta Stop Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Lebak

Presiden Jokowi meninjau lokasi banjir bandang di Desa Banjaririgasi, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Jokowi Minta Stop Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Lebak
FB Riri Rara Ray
Kondisi pemukiman warga korban banjir bandang di Kabupaten Lebak, Banten, Kamis (2/1/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai meninjau warga terdampak longsor di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Presiden Jokowi meninjau lokasi korban banjir bandang di Desa Banjaririgasi, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Selasa (7/1/2020).

Menurut Jokowi, penyebab bencana banjir bandang di Lebak karena perambahan hutan dan penambangan emas secara ilegal.

Untuk itu, Jokowi meminta Gubernur Banten Wahidin Halim dan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya untuk menghentikan kedua aktivitas tersebut

"Enggak bisa lagi karena keuntungan satu, dua, tiga orang, kemudian ribuan yang lainnya dirugikan dengan adanya banjir bandang ini," ujar Jokowi Pondok Pesantren La Tansa yang juga terdampak banjir bandang

Berdasarkan laporan yang diterimanya, Kepala Negara menyebut ada 30 jembatan penting yang menghubungkan antardesa yang perlu segera diselesaikan.

Baca: Jokowi Mendadak Tinjau Longsor di Sukajaya, Diguyur Hujan hingga Pakai Jas Hujan Kresek

"Tadi saya sudah perintah ke Menteri PU agar dalam 3-4 bulan itu semuanya sudah bisa diselesaikan," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Selain itu, tercatat 19 sekolah mengalami kerusakan. Terkait hal tersebut, Jokowi memerintahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian PUPR untuk menyelesaikannya.

"Rumah yang rusak dilaporkan oleh Bu Bupati tadi ada 1.410. Nanti akan kita data di lapangan secara lengkap, apakah memungkinkan untuk direlokasi, karena memang kalau melihat banjirnya besar seperti ini harus direlokasi," jelasnya.

Proses relokasi juga rencananya akan dilakukan bagi warga terdampak longsor di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.

Presiden menyebut, pemerintah daerah dan pusat akan bekerja sama untuk merelokasi warga.

"Beberapa tadi sudah sampaikan untuk masyarakat yang terkena longsor untuk mau direlokasi, dipindahkan ke kurang lebih 2 kilometer dari situ. Ini nanti agar disiapkan dulu oleh Bupati Kabupaten Bogor. Jadi selesai, akan langsung diselesaikan Kementerian PU untuk perumahannya," paparnya.

Baca: Berbarengan dengan Jakarta, Lima Kecamatan di Lebak Disapu Banjir Bandang, 3 Meninggal, 2 Hanyut

Longsor yang terjadi di Kecamatan Sukajaya mencakup wilayah yang cukup luas. Saat melihat lokasi longsor dari udara pada Minggu (5/1/2020), terdapat ratusan titik longsor.

"Kemarin kita lihat dari helikopter sangat kelihatan sekali, yang longsor itu bukan hanya puluhan, tapi ratusan. Ini baru pada tahap diselesaikan, dibersihkan, terutama yang terisolir," ucapnya.

Oleh karena itu, Presiden mengimbau kepada seluruh jajaran pemerintah daerah mulai dari tingkat desa agar terus waspada terhadap kemungkinan bencana. Terutama mengingat puncak musim hujan masih akan berlangsung sampai bulan depan.

"Ini masih musim hujan yang ekstrem, masih akan berlangsung terus sesuai yang disampaikan BMKG sampai bulan Febuari agar masyarakat terus dan tetap waspada karena tanah-tanah terutama di sekitar Kecamatan Sukajaya sangat rawan longsor," tandasnya.

Turut mendampingi Presiden saat meninjau lokasi banjir bandang di Lebak antara lain, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Sosial Juliari Peter Batubara, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas