Saham di Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Kinclong
Emiten saham di sektor perbankan diprediksi akan berkinerja positif selama 2020, mengingat kondisi stabilitas politik nasional yang terus membaik.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Emiten saham di sektor perbankan diprediksi akan berkinerja positif selama 2020, mengingat kondisi stabilitas politik nasional yang terus membaik.
Ekonom dari Universitas Pasundan Bandung Acuviarta Kartabi mengatakan instrumen perdagangan saham di sektor perbankan pada tahun ini akan positif, disokong kondisi politik yang sudah mendingin usai pilpres tahun lalu.
"Tahun ini sektor perbankan diprediksi bergairah," ujarnya, Kamis (9/1/2020).
Baca: Aset Kripto Pilihan Investasi Terbaik Masyarakat Dunia Selama Setahun Terakhir
Di samping itu, kondisi ekonomi global saat ini memanas dipicu perang di Timur Tengah membuat investor luar negeri bisa lari ke Indonesia.
Sebab, kondisi ekonomi di dalam negeri masih terjaga, sehingga investor lebih percaya menanamkan modalnya.
Baca: Investor Pasar Modal Didominasi Pria Berusia 21 hingga 30 Tahun
"Investor diprediksi bisa melarikan investasinya ke negara berkembang salah satunya Indonesia. Sebab, mereka tidak mau merugi bila menanam modal di Amerika Serikat atau negara maju yang sedang tegang," paparnya.
Oleh karena itu, kata dia, kondisi ini perlu disambut oleh sektor perbankan dengan berbagai strategi untuk mendapatkan kucuran dana dari luar negeri.
"Mau tidak mau investor luar ini masih dominan di Indonesia, dan mereka sering berinvestasi lebih besar di bursa saham," katanya.
Kendati demikian, sektor perbankan perlu mewaspadai tekanan ekonomi global yang diprediksi masih akan terjadi pada tahun ini.
Salah satu yang perlu dilakukan yakni manajemen risiko keuangan agar tidak salah mengucurkannya.
"Safety manajemen risiko perbankan sangat penting. Ini untuk menghindari kepercayaan investor," ujarnya.
Ditanya soal sektor perbankan yang bisa mendapatkan kepercayaan lebih besar mendapatkan investasi, kata dia, bank pembangunan daerah (BPD).
Dia menjelaskan, kondisi BPD saat ini sebagian besar mampu bertahan di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global yang tertekan.
"Salah satunya Bank BJB menjadi BPD yang menjadi rujukan dibeli investor," katanya.