Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Putri Hakim PN Medan Menaruh Curiga terhadap Ibunya Sebelum Kematian Sang Ayah Terungkap

"Kalau pertama sih, syok aja sih. Pertama kan katanya Abu (Jamaludin) melanggar (kecelakaan) gitu kan," katanya

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Putri Hakim PN Medan Menaruh Curiga terhadap Ibunya Sebelum Kematian Sang Ayah Terungkap
TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Hakim Jamaluddin, dan istri yang ternyata tersangka pembunuhan 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Putri sulung Hakim Jamaluddin, Kenny Akbari Jamal, mengaku dirinya sempat curiga dengan ibu tirinya, Zuraida Hanum, sebelum kasus pembunuhan ayahnya diungkap kepolisian.

Diketahui, Zuraida Hanum, menjadi otak pembunuhan hakim Pengadilan Negeri Medan, Jamaluddin dan kini telah ditetapkan menjadi tersangka.

Kepada Tribun-Medan.com, Kamis (9/1/2020), Kenny Akbari mengaku sejak awal dirinya melihat ada yang janggal dengan kematian ayahnya.

Baca: Istri Hakim PN Medan Mengaku Khilaf dan Gelap Mata Kepada Anak Tirinya Hingga Tega Membunuh Suaminya

Awalnya, dia curiga dengan posisi jenazah ayahnya yang ditemukan di barisan bangku kedua mobil. 

Kenny mempertanyakan ke mana orang yang berada di bangku barisan depan mobil tersebut.

"Kalau pertama sih, syok aja sih. Pertama kan katanya Abu (Jamaludin) melanggar (kecelakaan) gitu kan. Awalnya bingung, kalau melanggar kok posisi mayatnya di bangku nomor dua, bagus telentang gitu kan. Makanya aku bingung, mana ada orang kecelakaan kayak gini. Terus, gimana orang di depan kalau memang kecelakaan," ujarnya.

Sejak itulah, Kenny sudah menaruh curiga terhadap kematian ayahnya.

Baca: Istri Hakim PN Medan Ini Bunuh sang Suami Sambil Tidurkan Anak

Berita Rekomendasi

Dia justru mengira bahwa kematian ayahnya disertai dengan motif lain, misalnya pencurian atau motif lainnya.

"Dari situ (kecurigaan tersebut) aku berasumsi ini sih bukan cuman kecelakaan namun sudah ada motif lain kayak gitu kan, entah pencurian kayak gitu kan atau segala macam gitu," tambahnya.

Walau sudah muncul kecurigaan dalam benaknya, Kenny tetap berpikir positif.

Termasuk terhadap pengakuan ibunya, Zuraida Hanum, sebelum ditangkap polisi.

Baca: Istri Hakim PN Medan Jamaluddin Berkomplot dengan Selingkuhan Bunuh Suami Demi Harta 48M!

Kebingungan Kenny muncul karena pengakuan ibunya yang tidak sesuai kenyataan.

"Pas bunda kasih keterangan, bunda juga dimintai keterangan juga kan, aku bingung sih, kenapa keterangan bunda nggak sinkron gitu. Sama kenyataan, berbeda semua yang dia omong kayak gitu," terang Kenny.

"Di situ sebenarnya sudah curiga, kok bunda omongnya gitu ya. Aneh ya, tapi mungkin walaupun gitu kan, dia juga tetap ibuku. Maksudnya, tetap positif thinking," ungkap Kenny.

Catatan Tribun-Medan.com, Kenny Akbari memang pernah membeberkan kejanggalan atas keterangan ibunya, Zuraida Hanum.

Kejanggalan itu ia beberkan saat menjadi narasumber di acara Fakta Tv One dilansir TribunJakarta pada Selasa (10/12/2019).

Baca: Istri Hakim PN Medan Jamaluddin Berkomplot dengan Selingkuhan Bunuh Suami Demi Harta 48M!

Mulanya, Kenny Akbari menyatakan keseharian sang ayah yang biasanya tak pernah keluar rumah di pagi hari buta.

"Yang biasanya keluar rumah duluan itu aku sekitar pukul 6.00 - 6.30 WIB atau bisa lebih cepat dari itu, ayah aku belakangan biasanya," ucap Kenny Akbari.

Lebih lanjut, Kenny Akbari menjelaskan waktu pulang sang ayah sekitar pukul 22.00 WIB atau bergantung pada selesainya pekerjaan hakim PN Medan itu.

Kenny Akbari menuturkan, ia pertama kali mendapatkan informasi sang ayah tewas diduga dibunuh ketika kembali ke rumah sekitar pukul 14.00 WIB.

"Rumah saat itu kosong, terus aku ke lantai atas melihat istri Om Pia dan dua adik,” ujarnya.

“Sekitar pukul 18.00 WIB, datang tetangga, polisi dan lurah. Aku kebangun dan terkejut karena ramai orang. Polisi mempertanyakan pakaian dan waktu pergi Hakim PN Medan dari rumah. Tetapi saya jawab enggak tau karena baru pulang jam 2 siang," jelas Kenny Akbari.

Kenny Akbari menuturkan, saat itu ia diberitahu bahwa hakim Jamaluddin telah tiada.

"Saat itu aku sendirian enggak ada (orang di rumah)," ungkap Kenny Akbari.

Lebih lanjut, Kenny Akbari menyoroti pernyataan ibundanya yang menuturkan bahwa ponsel hakim Jamaluddin sempat mati dan tak bisa dihubungi.

Baca: Fakta Pembunuhan Hakim Jamaluddin, Istri Sudah Rencanakan Sejak Lama & Dibantu Selingkuhannya

Kenny Akbari merasa hal tersebut jarang dilakukan sang ayah.

"Pasti dia jawab walaupun lagi sidang sekalipun dan dia enggak pernah pergi sepagi itu," tegas Kenny Akbari.

Kenny Akbari tak memungkiri banyak kejanggalan dari peristiwa yang menimpa sang ayah, Jamaluddin.

"Iya janggal juga sih, selama aku tinggal di sini dia enggak pernah pergi sepagi itu. Katanya keluar pukul 5 pagi dan mau jemput kenalan di bandara, itu seperti bukan ayahku sekali," kata Kenny Akbari.

Kenny Akbari bersikukuh bahwa perginya sang ayah di pagi hari buta itu bukanlah kebiasaan hakim Jamaluddin.

Tak hanya itu, Kenny Akbari juga bingung dengan pernyataan sang ibu, Zuraida Hanum tentang adanya teror ke rumahnya seminggu sebelum hakim Jamaluddin ditemukan tewas.

"Aku bingung kapan ditabraknya itu pagar. Katanya pagi ditabraknya, mungkin aku enggak ada di rumah. Tetapi seharusnya ada bekas ditabraknya di pagar itu kalau memang benar. Pasti aku tahu kok beda ya pagar rumahku, tetapi itu tak ada," beber Kenny Akbari.

Meski begitu, Kenny Akbari secara tegas menyatakan sang ibu tidak mungkin terlibat dalam peristiwa pembunuhan hakim Jamaluddin.

"Enggak mungkin. Kalau memang iya, apa motifnya?" tegas Kenny Akbari.

Kenny Akbari menilai, sang ayah selalu memberikan seluruh kebutuhan ibundanya.

"Secara finansial, apa sih yang enggak dikasih ke bunda?" ucap Kenny Akbari.

Penulis: Maurits Pardosi

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul: Hakim Jamaluddin Dibunuh Istri, Kenny Akbari: Sebenarnya Sudah Curiga, kok Bunda Omongnya Gitu 

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas