FAKTA Pelajar Tewas jadi Korban Keisengan Orang Tak Dikenal, Kronologi hingga Pelaku Baru Lulus SMK
Pelajar di Bantul, Fatur Nizar Rakadio meninggal dunia setelah menjadi korban keisengan jalanan.
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Pravitri Retno W
![FAKTA Pelajar Tewas jadi Korban Keisengan Orang Tak Dikenal, Kronologi hingga Pelaku Baru Lulus SMK](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/suami-tewas-di-tangan-istri-di-ruteng-manggarai-ini-penyebabnya.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Pelajar di Bantul, Fatur Nizar Rakadio meninggal dunia setelah menjadi korban keisengan jalanan.
Hampir sebulan warga Ponggok 1, Desa Trimulyo Bantul ini berjuang hidup setelah menjadi ditendang orang tak dikenal.
Kejadian tersebut terjadi pada 14 Desember 2019 lalu.
Polisi juga telah mengamankan tersangka, APS (18) sebagai pelaku utama yang bertanggung jawab atas meninggalnya Fatur Nizar.
Lalu apa motif pelaku? Dan bagaimana reaksi keluarga setelah mendengar motif pelaku?
Berikut Tribunnews.com himpun dari TribunJogja.com, fakta pelajar tewas menjadi korban keisengan orang tak dikenal di Bantul :
1. Kronologi
Kejadian naas menimpa Fatur Niza Rakadio dan rombongan pada 14 Desember 2019 lalu.
Dikutip TribunJogja.com, Kapolres Bantul, AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono, menjelaskan awalnya korban dan rekan-rekan tengah bermain di pantai yang berada di Gunung Kidul.
Seusai bermain dari pantai, Dio - panggilan akrab Fatur Nizar Rakadio, bersama rombongannya kemudian pulang mengendarai sepeda motor melewati jalur Panggang - Siluk.
Di tengah jalan itu, Dio beserta rombongan, berpapasan dengan rombongan tak dikenal mengendarai sepeda motor matik.
Rombongan pelaku itu kemudian melempar cat ke arah rombongan Dio.
Seusai melempar cat, para pelaku yang saat itu rombongan enam motor itu lalu putar balik.
Mereka mengejar rombongan Dio dan teman temannya.
Aksi kejar-kejaran sempat terjadi.
Para pelaku itu mengejar dan langsung memepet motor Yamaha R15 berwarna biru yang saat itu dikendarai oleh Dio, kemudian langsung menendangnya.
"Pelaku menendang motor korban di bagian stang," kata Wachyu.
Kontan saja, motor yang dikendarai oleh Dio langsung ambruk. Pelajar berusia 16 tahun itu terjatuh ke aspal. Mengalami luka dalam cukup serius.
"Patah di tulang leher, retak di tulang punggung dan geser di atas tulang ekor," tuturnya.
Akibat tendangan dari pelaku, sedikitnya mengakibatkan lima motor teman temannya FN yang saat itu berada dibelakangnya terjatuh.
Beruntung, mereka hanya mengalami luka luka ringan.
![Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono Saat Jumpa Pers di Mapolres Bantul Selasa (14/1/2020)](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kapolres-bantul-akbp-wachyu-tri-budi-sulistyono-saat-jumpa-pers-di-mapolres-bantul.jpg)
2. Dio sempat dirawat di RS Sardjito
Dio yang saat itu terkapar kemudian dilarikan ke RS Nur Hidayah.
Karena kondisinya cukup parah, korban kemudian langsung dirujuk ke Rumah Bethesda dan akhirnya dirujuk ke RSUP dr Sardjito, Kota Yogyakarta.
Di rumah sakit inilah, Dio yang bertahan menjalani perawatan medis selama 27 hari akhirnya mengembuskan napas terakhir.
Dio meninggal dunia pada Kamis, 9 Januari 2020 pukul 22.30 WIB dan dikebumikan pada Jumat, 10 Januari 2020 siang.
Pada laman TribunJogja.com, sang ayah korban menceritakan jika kondisi Dio sempat membaik.
"Padahal sebelumnya sempat membaik. Semangatnya sempat pulih pada 29 Desember. Saya waktu itu sudah senang sekali, karena dia sudah mau makan," kenang DI.
3. Korban masih ingat sekolah meski kritis di RS
Menurut keterangan sang ibunda, Dio merupakan anak yang baik-baik dan tak pernah nongkrong jika bukan urusan sekolah.
Bahkan menurutnya, saat menjalani perawatan medis di rumah sakit selama 27 hari, Dio rutin menanyakan kabar sekolahnya.
"Waktu dirawat di rumah sakit, sekolah terus yang diomongin," ujar Bidi, menceritakan almarhum Dio.
4. Pelaku diamankan, motifnya hanya karena iseng
Kepolisian Resor Bantul mengungkap kasus kejahatan jalanan atau klitih yang tewaskan satu pelajar SMK di Bantul bernama Fatur Nizar Rakadio.
Dalam pengungkapan kasus tersebut, ada 12 orang yang diamankan.
Satu diantaranya APS (18) telah ditetapkan sebagai tersangka utama.
Sementara 11 lainnya masih sebagai saksi dan akan dilakukan pendalaman.
Adapun motif para pelaku melempar cat ke motor korban kemudian menendangnya sampai terjatuh hanya karena iseng.
"Motifnya pelaku itu sifatnya iseng. Membawa cat dengan kantong plastik dengan tujuan dilempar kepada rombongan yang berpapasan. Jadi korbannya itu acak," kata Kapolres Bantul, AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono, saat jumpa pers di Mapolres Bantul, Selasa (14/1/2020).
5. Para pelaku masih pelajar
Disebutkan dalam laman TribunJogja.com, para gerombolan pelaku ternyata masih pelajar.
Para pelaku yang diamankan tersebut masih berstatus pelajar namun sebagian lainnya sudah lulus sekolah di tahun sebelumnya.
Termasuk tersangka utama, APS, sudah lulus dari salah satu SMK.
Ia disangkakan melanggar pasal 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian orang lain.
"Ancamannya hukuman pidana maksimal 7 tahun," ujar Kapolres.
6. Ibunda korban geram dengan alasan pelaku
![Bidi Astuti, ibu kandung dari Fatur Nizar Rakadio, pelajar di Bantul yang meninggal dunia karena klitih.](https://cdn2.tstatic.net/jogja/foto/bank/images/dengar-alasan-pelaku-orangtua-korban-klitih-di-bantul-tak-terima-minta-diberikan-hukuman-setimpal.jpg)
Bidi bersama sang suami, Deddy Indrihartono, memang sengaja menyempatkan waktu mendatangi Mapolres Bantul.
Mereka ingin secara langsung melihat para pelaku.
Matanya berkaca-kaca. Ia tak habis pikir, begitu teganya pelaku mencelakai anaknya.
Sampai akhirnya meninggal dunia.
Bidi juga mengecam para pelaku agar mendapat hukuman yang setimpal.
"Hutang nyawa harus dibayar nyawa. Saya belum menerima. Apalagi alasannya tadi karena iseng," kata Bidi, ditemui di Mapolres Bantul, sesuai kepolisian merilis pelaku klitih, Selasa (14/1/2020).
(Tribunnews.com/ TribunJogja.com/ Ahmad Syarifudin)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.