Soal Keraton Agung Sejagat, Ganjar Pranowo: Saya Kira Ditemukan Satu Situs
Gubernur Jawa Tengah mengaku awalnya tidak mengetahui soal adanya Keraton Agung Sejagat yang dikiranya merupakan penemuan situs baru.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menuturkan awalnya tidak mengetahui perihal Keraton Agung Sejagat yang muncul di Purworejo.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Talk Show tvOneNews, pada Selasa (14/1/2020).
Ganjar mengungkapkan sempat salah memahami informasi terkait Keraton Agung Sejagat.
Ketika ditanya oleh rekan media soal keraton itu, Ganjar justru memberikan saran untuk menanyakan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Ganjar juga menyarankan untuk mengundang beberapa pakar yang sesuai dengan bidangnya.
Karena saat itu Ganjar menangkap informasi soal Keraton Agung Sejagat merupakan penemuan situs peninggalan yang baru.
Meski demikian, Ganjar menuturkan sebelumnya tidak pernah ada kasus mengenai pembuatan sebuah kerajaan seperti sekarang ini.
"Belum, saya saja sampai misleading," tutur Ganjar.
"Awal-awal ditanyai kawan wartawan 'Pak Ganjar ini lagi viral di Purworejo ada kerajaan baru' saya kira ditemukan satu situs."
"Makannya saya bilang coba ditanya dulu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan undang para pakar," tambahnya.
Dikutip dari Kompas.com, kerajaan ini didirikan di Desa Pogung, Kecamatan Bayan, Purworejo.
Keraton ini dibuat oleh Toto Santoso Hadiningrat dan Fanni Aminadia yang diketahui bukan pasangan suami istri.
Toto dan Fanni menetapkan sendiri sebagai seorang raja dan ratu dari Keraton Agung Sejagat.
Diketahui juga untuk para pengikut dari kerajaan ini diwajibkan untuk menyetorkan sejumlah uang.
Jumlah uang bervariasi, antara Rp 3 juta hingga Rp 30 juta.
Penyerahan uang tersebut tergantung dari jabatan yang diinginkan.
Para pengikut tergiur dengan bujuk rayu Toto dan Fanni yang menyebutkan akan memberikan gaji dalam bentuk mata uang dollar.
Fakta lain yang ditemukan adalah atribut seragam yang dipakai oleh para pengikut Keraton Agung Sejagat merupakan hasil rancangan dari Fanni.
Ketika sudah ditangkap oleh pihak kepolisian, Toto mengungkapkan mendapatkan wahyu dari leluhurnya.
Tidak hanya itu Toto mengaku juga menerima ilham untuk mendirikan Kerajaan Mataram dari Raja Sanjaya keturunan Raja Mataram.
Toto juga mengumpulkan beberapa kartu identitas dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) agar meyakinkan para calon pengikutnya.
Sehingga dianggap memang orang yang terpercaya dan memiliki kekuasaan sebagai raja sebuah kerajaan.
Toto juga menyebarkan paham terkait kerajaannya itu.
Seseorang yang bergabung dengan Keraton Agung Sejagat akan terbebas dari kesengsaraan kehidupan.
Selain itu, Toto menambahkan para pengikutnya nanti akan memiliki perubahan nasib menjadi lebih baik.
Sementara apabila tidak bergabung, akan mendapatkan hal yang berkebalikan.
Kini keduanya telah dijerat dengan Pasal 14 UU RI Nomor 1 tahun 1946 tentang menyiarkan berita atau pemberitaan bohong.
(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum, Kompas.com/Riska Farasonalia)