Anak Hakim PN Medan Jamaluddin Ungkap Pesan Kapolda Sumut: Pak Kapolda Bilang Keluarga Sabar
Rajif Fandi Jamal (18), anak kedua Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jamaluddin, mengungkapkan pesan yang disampaikan oleh Kapolda Sumatera Utara.
Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
![Anak Hakim PN Medan Jamaluddin Ungkap Pesan Kapolda Sumut: Pak Kapolda Bilang Keluarga Sabar](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/anak-kedua-hakim-jamaluddin-rajif-fandi-jamal-datang-ke-lokasi-pembuangan-mayat.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Rajif Fandi Jamal (18), anak kedua Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jamaluddin, mengungkapkan pesan yang disampaikan oleh Kapolda Sumatera Utara kepadanya.
Saat proses rekonstruksi pembunuhan Jamaluddin di lokasi pembuangan jenazah, Rajif Fandi Jamal memang sempat diberi pesan oleh Martuani Sormin, Kamis (16/1/2020).
Rajif mengatakan, Martuani Sormin berharap keluarganya bisa sabar atas kematian Jamaluddin.
Menurutnya, Martuani memintanya untuk menyerahkan kasus pembunuhan ayahnya itu pada proses hukum, yang saat ini masih berjalan.
“Pak kapolda bilang keluarga sabar. Serahkan kepada proses hukum kasus itu,” kata Rajif saat dihubungi, Jumat (17/1/2020), dikutip dari Serambinews.com, Sabtu (18/1/2020).
Selanjutnya, Rajif pun memberikan apresiasi kepada pihak kepolisian karena telah memproses kasus pembunuhan ayahnya tersebut.
![Rajif Fandi Jamal, anak kedua Hakim Jamaluddin, sambangi lokasi rekonstruksi tempat penemuan jasad ayahnya di Dusun II, Desa Suka Damai, Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deliserdang, Kamis (16/1/2020).](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/rajif-pandu-jamal-anak-kedua-hakim-jamaluddin-sambangi-lokasi-rekonstruksi.jpg)
Di mana saat ini sudah diketahui ada tiga tersangka yang siap menunggu proses pengadilan.
Rajif berharap, pelaku pembunuhan ayahnya harus dihukum setimpal.
“Siapapun dia pelakunya. Pelaku harus dihukum setimpal. Biar dipenjara, biar jera,” kata Rajif.
Sementara itu, keluarga Rajif, Dedi Wahyufan, membenarkan bahwa Kapolda Sumatera Utara memang berpesan, agar keluarga yang ditinggalkan bisa sabar.
“Pak kapolda menyampaikan pesan keluarga yang ditinggalkan sabar,” kata Dedi.
Dedi mengaku, saat ini masih berada di Medan mendampingi anak Jamaluddin.
Diketahui, anak pertama yaitu Kenny Akbari Jamal (18) sedang kuliah coas kedokteran di Medan, Rajif Fandi Jamal kuliah di Jakarta, sedangkan Kanza, anak ketiga saat ini berada di Suak Bili, Kecamatan Suka Makmue, Nagan Raya dengan orang tua dari Zuraida Hanum.
![Tersangka kasus pembunuhan Hakim Pengadilan Negeri Medan, Zuraida Hanum yang juga istri korban Jamaluddin (kiri), dan eksekutor pembunuhan Jefri Pratama (kanan)](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tersangka-kasus-pembunuhan-hakim-pengadilan-negeri-medan.jpg)
Minta Zuraida Hanum Dihukum Mati
Sebelumnya, Rajif Fandi Jamal meminta ibu tirinya, Zuraida Hanum sebagai otak pembunuhan, dihukum mati.
Hal itu disampaikan Rajif saat mengunjungi rekonstruksi di lokasi pembuangan jasad Jamaluddin, di Desa Kutalimbaru, Deliserdang, Kamis (16/1/2020).
Rajif ikut menyaksikan saat kedua eksekutor, Jefri Pratama dan Reza Pahlevi, membuang jasad ayahnya, Jamaluddin.
Setelah melihat lokasi pembuangan tersebut, Rajif mengaku tak percaya dengan perbuatan Zuraida Hanum sebagai ibu tirinya.
Sehingga, ia berharap, Zuraida Hanum dan dua pembunuh Jamaluddin bisa dihukum mati.
"Minimal hukuman seumur hidup, atau hukuman mati," ujar Rajif Fandi, dikutip dari TribunMedan.com, Kamis (16/1/2020).
Ditanya terkait kedua pelaku yang membunuh Jamaluddin, Rajif mengaku tidak mengenalnya.
"Saya tak terlalu mengenal keduanya, karena saya tidak pernah ketemu. Saya kuliah di Jakarta," jelas dia.
Rajif masih tidak menyangka, Zuraida Hanum bisa tega membunuh suaminya sendiri.
Ia pun mengaku janggal dengan kesaksian Zuraida Hanum sebelumnya, terkait kejadian mobil dan menabrak pagar rumah.
"Awalnya enggak menyangka, namun setelah keterangan yang diberikannya (Zuraida) agak aneh, seperti kejadian mobil menabrak pagar rumah, di situ saya sudah curiga," ungkap Rajif.
![Hakim Jamaluddin dan Zuraida Hanum](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/hakim-jamaluddin-dan-zuraida-hanum.jpg)
Tersangka Pernah Datang ke Rumah
Sementara itu, Rajif Fandi Jamal mengatakan, tak mengenal Jefri Pratama dan Reza Fahlevi.
Namun, Rajif menyebut keduanya bukan orang asing.
Ia mengatakan, pelaku kerap datang ke rumah mereka untuk bertemu dengan ayahnya.
Rajif mengatakan, eksekutor tersebut hampir setiap malam Jumat datang ke rumah Jamaluddin.
Sehingga, ia pun tak percaya jika ayahnya dibunuh oleh orang yang dikenal.
"Saya tidak terlalu nyambung, bahkan tidak percaya. Namun dia (pelaku) sering bermain dengan ayah untuk bermain dam batu."
"Kedua tersangka hampir setiap malam Jumat datang ke rumah untuk bermain dam (domino) batu. Setiap malam Jumat pasti ada, tapi mereka rame," kata Rajif, dikutip dari TribunMedan.com, Kamis (16/1/2020).
Kapolda Sumatera Utara, Irjen Martuani Sormin mengatakan, rekonstruksi kasus pembunuhan Jamaluddin sudah selesai.
Ia menyampaikan, dalam kasus pembunuhan Jamaluddin itu, tidak ada tersangka baru.
Sehingga, Martuani menegaskan, pelaku dalam kasus tersebut hanya tiga orang.
"Ada 77 reka adegan seluruhnya. Untuk kasus ini, tidak ada penambahan tersangka. Total tersangka ada tiga. Untuk tersangka lain. Tidak ada. Karena cuma tiga saja pelakunya," jelasnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Serambinews.com/Rizwan) (TribunMedan.com/Muhammad Fadli Taradifa)