TRIBUNNEWS.COM - Beberapa hari ini cuaca di Jawa Tengah dominan cuaca cerah sehingga suhu terasa lebih panas dari biasanya.

Padahal bulan Januari ini merupakan musim penghujan.

Apa alasannya ?

Winda Ratri, Prakirawan Stasiun Meterologi Ahmad Yani Semarang menjelaskan persoalan tersebut.

Winda membenarkan jika saat ini intensitas hujan berkurang.

Winda pun menjelaskan analisa penyebab berkurangnya curah hujan beberapa hari ini wilayah di Jawa Tengah.

Secara ideal pada musim penghujan ini, pola angin yang dominan di Jawa Tengah adalah Monsun Asia (monsun barat) yang membawa lembaban dari perairan di bagian utara dan diturunkan sebagai hujan di wilayah selatan Indonesia termasuk Jawa Tengah.

Kurangnya intensitas hujan beberapa hari yang lalu dikarenakan adanya gangguan cuaca.

"Pantauan kami karena adanya gangguan cuaca, salah satunya karena ada sirkulasi siklonik di barat Pulau Kalimantan (Borneo Vorteks) dan munculnya daerah tekanan rendah di barat daya Sumatera."

"Jadi angin dari benua Asia yang harusnya menuju wilayah Indonesia bagian selatan tertahan oleh fenomena di atas, jadi massa udaranya tidak sampai ke sekitar Jawa." ujarnya melalui sambungan telepon kepada Tribunnews.com, Senin (20/1/2020).

Winda mengatakan kejadian Borneo Vorteks memang sering terjadi.

"Meski ada penurunan intensitas hujan di Jawa Tengah dalam beberapa hari terakhir ini, tetapi bukan berarti tidak ada hujan sama sekali, hal itu dikarenakan masih adanya pengaruh lokal berupa topografi yang bergunung-gunung terutama di wilayah Jateng tengah."

"Wilayah pegunungan ini secara alami akan mengakibatkan adanya pengangkatan massa udara sehingga timbulah perawanan yang berpotensi menjadi hujan," terang Winda.

Sementara itu untuk suhu udara sendiri di bulan Januari masih normal.