Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perjalanan Arya Permana Bocah Obesitas Karawang : 2016 Viral, Ditangani 13 Dokter Sampai Ade Rai

Arya Permana Bocah Obesitas Karawang 2016 Viral, Ditangani 13 Dokter sampai bertemu Ade Rai

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Perjalanan Arya Permana Bocah Obesitas Karawang : 2016 Viral, Ditangani 13 Dokter Sampai Ade Rai
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Bocah SD asal Karawang yang sempat menderita obesitas, Arya Permana (13) menjalani latihan fisik dipandu instruktur fitnes Hilman (43) di Rai Fitness Bandung, Jalan Cihampelas, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (17/6/2019). Latihan fisik dengan menggerakkan bagian lengan, bahu, tangan, kaki, dan perut itu menggunakan berbagai alat kebugaran yang tersedia di Rai Fitness Bandung yang dilakukan rutin setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS). Arya kini memiliki berat badan 87 kilogram, atau menyusut 105 kilogram, setelah sebelumnya memiliki berat badan 192 kilogram. Tribun Jabar/Gani Kurniawan 

Pernah diberitakan Tribun Jabar, nama Arya Permana sempat begitu jadi pemberitaan pada tahun 2016 lalu.

Bagaimana tidak, Arya mempunyai berat badan tidak normal untuk bocah seusianya atau orang dewasa sekalipun.

Bocah yang mengidap severe obesity mempunyai berat badan 189.5 kg saat dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan pada pertengahan 2016 silam.

Kala itu usia Arya masih 10 tahun dan berat badannya masih terus bertambah.

Padahal saat lahir, Arya mempunyai berat badan normal, yaitu 3.8 kg.

Keanehan mulai terlihat saat ia menginjak usia empat ke lima tahun, berat badannya bertambah drastis.

"Pada umur 8 ke 10, naik 72 kg," ujar ayah Arya, Ade, dalam konferensi pers di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat, Senin (11/7/2016) lalu.

Arya Permana (10) penderita severe obesity ditangani 13 dokter spesialis RSHS.
Arya Permana (10) penderita severe obesity ditangani 13 dokter spesialis RSHS. (KOMPAS.com/Reni Susanti)
Berita Rekomendasi

Dilansir TribunJabar.co.id dari Kompas.com, pada 11 Juni dan 18 Juni 2015, Arya sempat berobat ke poli Gizi RSHS.

Namun kala itu pasien meminta pulang guna mengurus BPJS dan baru kembali ke RSHS pada 2 Juli 2016.

13 dokter

Tidak tanggung-tanggung, dokter yang dikerahkan untuk mengurus Arya berjumlah 13 dokter spesialis. Terdiri dari spesialis gizi, anak, tumbuh kembang, kejiwaan, dan ortopedi.

Kala itu, kepala tim dokter yang menangani Arya, dr Julistyo TB Djaisn SpA(K) mengatakan pasien tidak memiliki komplikasi penyakit.

Hal tersebut diketahui setelah melihat hasil pemeriksaan lab dan fisik.

Sebelum Arya mendapatkan penanganan medis, sang ayah menceritakan anaknya bisa makan empat kali sehari dan kerap mengonsumsi mi instan.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas