Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan Pelajar yang Bunuh Begal: Saya Spontan Menusuk Korban, Saya Nggak Sengaja

Seorang pelajar SMA di Malang, ZA (17) yang membunuh begal lantaran ingin melindungi teman dekatnya yang hendak diperkosa.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Pengakuan Pelajar yang Bunuh Begal: Saya Spontan Menusuk Korban, Saya Nggak Sengaja
TRIBUNJATIM.COM/Kukuh Kurniawan
Cerita Sebenarnya Siswa Bunuh Begal di Malang, Cewek yang Dilindungi Bukan Pacar 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pelajar SMA di Malang, ZA (17) yang membunuh begal lantaran ingin melindungi teman dekatnya yang hendak diperkosa, ramai menjadi perbincangan publik.

Pasalnya, atas kasus tersebut, ZA justru didakwa melakukan pembunuhan berencana.

Bahkan, ia sempat terancam hukuman seumur hidup.

Namun, dalam sidang tuntutan di Pengadilan Negeri (PN) Kepanjen, Kabupaten Malang, Selasa (21/1/2020), Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut ZA dengan hukuman pembinaan selama satu tahun di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Darul Aitam.

Dalam acara Mata Najwa Trans7 yang diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (23/1/2020), secara eksklusif ZA menceritakan peristiwa yang ia alami.

ZA menuturkan, pada 8 September 2019, ia keluar rumah bersama teman dekatnya pergi ke Stadion Kanjuruan untuk menonton konser Anji.

Bunuh Begal untuk Lindungi Pacar, Pelajar Malang Terancam Hukuman Seumur Hidup
Bunuh Begal untuk Lindungi Pacar, Pelajar Malang Terancam Hukuman Seumur Hidup (Mirror)

Namun, ia hanya berkeliling saja dan memutuskan untuk pulang setelah ZA mendapat telepon dari ibunya sekitar jam 19.00 WIB.

BERITA REKOMENDASI

"Di situ saya pulang nggak terlalu malam, saya lewat jalan pintas karena jalan raya utama sangat ramai," kata ZA.

Saat sampai di area tebu Desa Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, ZA melihat dari spion jika di belakang ada satu unit sepeda motor lain yang berboncengan.

"Saya belok kiri, di situ ada tower dua, di tower pertama itu saya lihat di spion saya itu, di belakang ada satu unit motor berbonceng dua, dan di situ saya mulai dipepet," papar ZA.

Dari situ, ZA mengaku dirinya terus dipepet oleh satu unit motor yang berboncengan tersebut.

"Dipepet terus sampai ke tower terakhir itu, saya sudah pakai lampu sen ke kanan tapi masih dipepet terus sampai di suruh berhenti," terangnya.


Saat itu, ZA mengaku dirinya kaget dan pikirannya tidak enak.

Ia lantas berhenti, Misnan (korban) lalu mematikan motor ZA.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas