Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengrajin Bata Merah di Sumedang Mengeluh Terdesak Oleh Kehadiran Bata Hebel

Tak hanya menghadapi penurunan produksi di musim hujan, para perajin bata merah tradisional pun menghadapi masalah lain.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Pengrajin Bata Merah di Sumedang Mengeluh Terdesak Oleh Kehadiran Bata Hebel
tribunjabar/hakim baihaqi
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina Miranti

TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG- Tak hanya menghadapi penurunan produksi di musim hujan, para perajin bata merah tradisional pun menghadapi masalah lain.

Perlahan, bata merah tradisional mulai tergeser oleh kehadiran bata hebel (  bata ringan ) yang mulai banyak diproduksi.

"Penjualan agak merosot memang, setelah ada bata hebel jadi merosot," ujar Omo.

Sebelum ada bata hebel, Omo mengatakan, bata merah tradisional buatannya laris manis di pasaran.

 

Kini para pemborong lebih menyukai bata ringan yang banyak diproduksi pabrik, membuat bata merah produksinya menumpuk belum terjual.

"Sekarang aja produksi 10 ribu masih menumpuk, belum ada yang bawa," ujar Omo.

Berita Rekomendasi

Omo mengatakan, bata hebel lebih disukai karena bentuknya yang lebih besar dari bata merah dan lebih ringan.

Ini menyebabkan pekerjaan kontruksi lebih irit karena tak harus membeli sebanyak bata merah, padahal harga satuannya sama.

"Kalau kuat dan awet, masih lebih kuat bata merah," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Bata Merah Tersaingi Bata Hebel, Perajin di Sumedang Mengeluh, https://jabar.tribunnews.com/2020/01/23/bata-merah-tersaingi-bata-hebel-perajin-di-sumedang-mengeluh.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas