Tak Pernah Mandi dan Terisolasi Selama 27 Tahun Rambut Mbak Tiyah Gimbal Sepanjang 1,5 Meter
Ardian menceritakan awalnya ia mendapatkan informasi tentang Sutiyah dari teman-teman relawan Getasan, juga Polsek Getasan.
Editor: Hendra Gunawan
"Bahkan tidak dengan saudaranya yang juga ada di dusun Karang Ombo," papar dia.
Karena mau diajak berbicara, Adrian memohon agar Mbak Tiyah mau dipotong rambutnya, dibersihkan badannya dan dievakuasi dari rumahnya tersebut.
Ia menceritakan, keadaan rumah Sutiyah saat ditemuinya, banyak kotoran di alasnya.
Juga banyak bangkai binatang yang ada di setiap sudut rumah.
"Jadi bukan karena masyarakat sekitar mendiamkan, tetapi karena Mbak Tiyah yang tak mau didekati."
"Diajak berbicara juga ridak mau," jelasnya.
Menurut Ardian, sehari hari untuk asupan makannya, Mbak Tiyah disuplai oleh warga sekitar dan juga saudaranya yang ada di dusun.
"Kadang dikasih makan saja mereka takut, langsung ditinggal saja," jelasnya.
Adapun, ia menceritakan, pada Kamis pagi tadi, ia dan relawan ACT datang ke rumahnya lagi dan memotong rambut Mbak Tiyah dan membersihkan badannya.
Saat ini menurut Ardian, Mbak Tiyah dievakuasi dari rumahnya menuju ke tempat pemulihan di Getasan Kabupaten Semarang.
"Sudah bersih, diberikan baju dan diantar di tempat yang lebih baik," paparnya.
Ia pun mengatakan relawan juga sedang berusaha untuk mengontak keluarga Sutiyah.
"Mbak Tiyah infonya punya adik yang ada di Banjarnegara. Namun masih terkendala untuk mengontak yang bersangkutan," papar dia.
Ardian berharap nantinya Mbak Tiyah bisa menjadi sehat, dan mulai mau berkomunikasi dengan orang lain.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.