Wamen PUPR Ungkap Cerita yang Buat Jokowi Terus Ingat Bangun Indonesia Timur
Sewaktu menjabat Bupati Jayawijaya, John Wempi Wetipo, mengaku kerap mengingatkan Presiden Jokowi untuk tidak melupakan pembangunan di Papua.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Sewaktu menjabat Bupati Jayawijaya, John Wempi Wetipo, mengaku kerap mengingatkan Presiden Jokowi untuk tidak melupakan pembangunan di Papua.
Bahkan, Wempi yang kini menjabat Wamen PUPR itu, mengungkap sebuah cerita yang menurutnya tertanam di benak sang presiden.
“Saya ingat dulu pernah ‘protes’ ke presiden bahwa pemimpin terdahulu selalu bangun infrastruktur di Jawa, Sumatera dan sekitarnya saja. Saya bilang di Papua waktu lebih cepat 2 jam. Matahari sudah tinggi, di Jakarta orang belum bangun,” kata Wempi.
Hal itu disampaikan Wempi saat meninjau proses rekonstruksi pascabencana longsor dan banjir bandang di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Kamis (23/1/2020).
“Jadi ketika orang ke Jakarta baru kepikiran pergi ke Papua bangun infrastuktur, di Papua sudah gelap. Jadi tidak jadi,” kata Wempi membuat hadirin terpingkal.
Wempi mengatakan, Presiden Jokowi juga tertawa saat mendengar cerita tersebut dan terus mengingatnya.
“Mungkin itu mengapa beliau kasih tanggung jawab kepada saya untuk dorong infrastruktur di Indonesia Timur sekarang,” ujarnya.
Mengemban tanggung jawab besar itu, Wempi terus bergerak dari daerah ke daerah memastikan pembangunan infrastruktur di Indonesia Timur terus berjalan. Termasuk rekonstruksi di daerah-daerah pascabencana, seperti yang dia lakukan di Kecamatan Manganitu dan Tamako, Kabupaten Kepulauan Sangihe yang dilanda banjir bandang awal tahun.
Di dua kecamatan tersebut, Wempi turun langsung melihat kondisi jembatan jalan lintas kabupaten yang porak poranda karena diterjang banjir bandang. Dia tampak memberikan instruksi teknis kepada jajarannya untuk merekonstruksi dan merehabilitasi infrastruktur di kecamatan tersebut.
Di sela kunjungannya ditemani Bupati Sangihe Jabes E Gaghana, Wempi juga menyempatkan diri mengunjungi posko bantuan yang bertempat di sebuah rumah ibadah.
“Kita ke sini tidak ngasih uang tunai, tapi rekonstruksi,” kata Wempi.
Politikus PDI Perjuangan ini menjelaskan, pada masa tanggap darurat, pihak yang menangani adalah BNPB dan relawan. Namun, ketika masuk masa pascabencana, Kemen PUPR yang punya tugas menyelesaikannya.
“Dan saya ditunjuk sebagai penanggungjawab penanganan pascabencana di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.