Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diisukan Ajarkan Aliran Sesat, Raja Kandang Wesi: 'Kalau Ajak Orang Salat ke Arah Timur Baru Sesat'

Selama Kerajaan Kandang Wesi berdiri, Nurseno SP Utomo menyebut tak meminta para muridnya untuk menolak NKRI

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Diisukan Ajarkan Aliran Sesat, Raja Kandang Wesi: 'Kalau Ajak Orang Salat ke Arah Timur Baru Sesat'
Istimewa
Nurseno SP Utomo, Raja Kandang Wesi yang juga pendiri padepokan Syahbandar Kari Madi. 

Ia mengatakan jika informasi itu salah.

"Saya juga aneh dengan adanya laporan yang beredar itu. Nama saya juga salah jadi Suseno. Terus menyebut saya pernah kerja di geothermal. Padahal tidak pernah bekerja di sana," ujarnya.

Asal Mula Gelar Raja

Nurseno SP Utomo, jadi sosok yang disorot warga Garut karena disebut menjadi seorang raja.

Ia memiliki Kerajaan Kandang Wesi di Desa Tegalgede, Kecamatan Pakenjeng.

Meski menjadi seorang raja, Nurseno yang ditemui di salah satu kafe di Garut pada Kamis (23/1/2020) malam, enggan disamakan dengan raja palsu Keraton Agung Sejagat.

Apalagi sampai mematok iuran bagi yang ingin menjadi pengikutnya.

Berita Rekomendasi

"Saya kira ini isu biasa saja. Euforia dari apa yang terjadi tentang banyaknya orang yang mengklaim kerajaan-kerajaan," ujar Nurseno SP Utomo.

Gelar raja yang dimilikinya, disebut Nurseno SP Utomo merupakan penghargaan atas jasanya mendirikan padepokan Syahbandar Kari Madi (SKM).

Padepokan bela diri itu ia dirikan tahun 1998.

"Pada tahun 2014, saya mendapat pengakuan sebagai Raja Kandang Wesi dari forum komunikasi raja-raja dan sultan Nusantara yang diketuai Maskut Toyib," ucapnya.

Maskut Toyib, katanya, merupakan kepala budaya Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Raja yang diembannya itu hanya sebagai gelar.

Ia membantah pernah mendirikan sebuah kerajaan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas