Pulang dari China, Seorang Warga Jambi Dirujuk ke RS Raden Mattaher Diduga Terinfeksi Virus Corona
Seorang pasien yang diduga terinfeksi virus Corona atau Wuhan Pneumonia kini sedang dirawat di RSUD Raden Mattaher, Jambi.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Seorang pasien yang diduga terinfeksi virus Corona atau Wuhan Pneumonia kini sedang dirawat di RSUD Raden Mattaher, Jambi.
Sebelum sakit dan dirawat di rumah sakit, pasien tersebut ternyata bepergian ke Wuhan, China.
Pasien yang diduga terinfeksi virus corona itu dirujuk dari rumah sakit swasta ke RSUD Raden Mattaher Jambi pada Sabtu (25/1/2020) malam.
"Kita sudah siapkan ruang isolasi khusus untuk pasien yang diduga terkena penyakit Wuhan Pneumonia (virus corona)," kata Wakil Direktur Pelayanan dan Keperawatan RSUD Raden Mattaher Jambi, dr Dewi Lestari.
Dia mengatakan pihaknya belum bisa memastikan apakah warga Jambi itu terjangkit virus corona atau tidak.
"Perlu pemeriksaan lebih lanjut," ungkapnya.
Harus Ambil Langkah Cepat
Komisioner Komisi Informasi Pusat (KIP), Cecep Suryadi mengungkapkan merebaknya virus corona di beberapa negara tetangga harus disikapi serius dan penuh inisiatif bukan saja oleh otoritas kesehatan pemerintah pusat.
Menurut cecep Suryadi, dinas-dinas kesehatan di daerah yang menjadi pintu masuk orang, khususnya di daerah-daerah perbatasan harus lebih intens memastikan peredaran orang masuk yang steril.
Demikian juga dengan pihak PT Angkasa Pura, PT Pelindo, dan lainnya.
Baca: Kenali Gejala, Pola Penyebaran dan Warga yang Rentan Tertular Virus Corona
Baca: Mahasiswa Indonesia Ungkap Kondisi di Wuhan karena Virus Corona: Terisolir, Kelaparan, Ini Videonya
"Perlu juga diwaspadai apakah virus tersebut dapat menyebar menggunakan media selain manusia, mengingat banyaknya barang masuk dari luar yang bisa dengan mudah berpindah tangan," ujar Cecep Suryadi kepada Tribunnews, Minggu (26/1/2020).
Langkah cepat harus diambil untuk memastikan virus corona tidak menyebar di daerah-daerah di tanah air.
Informasi serta merta harus segera disampaikan secara massif oleh badan publik seperti kementerian kesehatan, Pelindo, Angkasa Pura, pemerintah daerah.
"Termasuk memastikan di beberapa pulau-pulau terluar dimana celah untuk masuk dari negara tetangga terbuka lebar. Misalnya di Kabupaten Kepulauan Meranti, Batam, Tanjung Pinang dan lain-lain dimana peredaran orang dan barang masuk sangat intens," kata dia.