Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kesaksian Waras Wasisto: 'Pak Iwa Bilang Rp 1 M Mah Murah'

Uang Rp 900 juta dari Henry Lincoln dan Neneng Rahmi Nurlaili dari Dinas PUPR Pemkab Bekasi untuk mempercepat keluarnya surat persetujuan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kesaksian Waras Wasisto: 'Pak Iwa Bilang Rp 1 M Mah Murah'
Tribunnews.com/ Ilham Rian Pratama
Anggota DPRD Jawa Barat Fraksi PDIP Waras Wasisto usai diperiksa sebagai saksi kasus Meikarta, Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (9/9/2019) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG-Anggota DPRD Jabar Waras Wasisto menegaskan tidak terlibat lebih dalam pada kasus penerimaan uang Rp 900 juta oleh Iwa Karniwa saat aktif menjabat Sekda Pemprov Jabar.

Uang Rp 900 juta dari Henry Lincoln dan Neneng Rahmi Nurlaili dari Dinas PUPR Pemkab Bekasi untuk mempercepat keluarnya surat persetujuan substantif Raperda RDTR oleh Pemprov Jabar.

"Saya hanya memfasilitasi pertemuan. Saya enggak kenal dengan Henry dan Neneng, tapi Anggota DPRD Bekasi, Soleman, memaksa saya untuk menghubungi pak Iwa karena ada Henry dan Neneng meminta bertemu," ujar Waras di sidang kasus tersebut di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Senin (27/1/2020).

Baca: Petugas KPK Borgol Dua Lengan Sekda Jabar Non Aktif Usai Sidang Kasus Suap di PN Bandung

Baca: KPK Kembali Periksa Anggota DPRD Jabar Waras Wasisto Terkait Kasus Meikarta

Baca: KPK Panggil Aher sebagai Saksi Iwa Karniwa Terkait Kasus Meikarta

Semula, ia tidak tahu menahu apa yang akan disampaikan Henry dan Neneng pada Iwa.

"Belakangan mereka bilang mau meminta bantuan terkait Raperda RDTR. Bahkan waktu itu saya telpon pa Iwa di-loud speaker di depan Henri, Neneng dan Soleman. Saya sendiri tidak ada urusannya dengan raperda itu. Saya hanya membantu, nothing to lose," ucap Waras.

Karena sebatas ingin membantu, kata Waras, mereka akhirnya bertemu di KM 72 Tol Purbaleunyi saat Iwa pulang dari Jakarta. Pada pertemuan itu, hadir Neneng, Henry, Soleman, Waras dan Iwa.

Berita Rekomendasi

"Mereka lalu menyampaikan permintaannya agar pa Iwa bisa membantu memproses percepatan persetujuan substansi dari Gubernur Jawa Barat atas Raperda RDTR Kabupaten Bekasi," kata Waras.

Pada pertemuan itu, kata Waras, Henry dan Neneng lebih banyak bicara dengan Iwa soal raperda itu. Hingga akhirnya, pertemuan berakhir dan Iwa menyampaikan sesuatu pada Waras.

"Pa Iwa bilang minta bantuan banner Rp 1 miliar. Dia bilang Rp 1 miliar mah murah, karena biasanya Rp 3 miliar. Dia sampaikan itu ke saya dan meminta saya menyampaikan kembali ke Henri, Neneng dan Soleman. Ya sudah saya sampaikan apa adanya ke mereka," katanya.

Hingga akhirnya, pencairan uang dilakukan senilai Rp 900 juta selama tiga tahap. Tahap pertama dan kedua Rp 100 juta dan Rp 300 juta serta tahap ketiga, pemberian Rp 500 juta.

Terkait pemberian Rp 500 juta, Waras melalui stafnya, Eva menyerahkan uang tersebut kepada staf Iwa yang bernama Deni.

Beberapa hari kemudian setelah Eva menyerahkan uang sejumlah Rp 500 juta kepada Deni, Waras bertemu dengan terdakwa di kantor DPRD Provinsi Jabar.

"Setelah itu, waktu bertemu di paripurna DPRD Jabar, saya ketemu pak Iwa. Saya bisikin, pak titipan sudah sampai. Pa Iwa bilang, sudah mas, nuhun," ucap Waras.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas