Virus Corona yang Membuat Panik Dunia dan Keyakinan Orang China Terhadap Sup Kelelawar
Warga dunia sedang dihebohkan dengan menyebarnya Virus Corona yang menyerang negara China pada akhir Desember 2019.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Warga dunia sedang dihebohkan dengan menyebarnya Virus Corona yang menyerang negara China pada akhir Desember 2019.
Jumlah korban tewas akibat Virus Corona terus bertambah. Hingga Selasa (28/1/2020), otoritas China menyebut 106 orang meninggal dunia dan 4.000 kasus terinfeksi virus yang bermula dari Wuhan China.
Pada 8 Desember 2019, Virus corona jenis baru ini bernama 2019 novel coronavirus (2019-nCov) pertama kali ditemukan di Pasar Ikan Wuhan China.
Terutama pada selubung virus, yang dapat mengenali reseptor sel inang pada manusia.
Dengan kata lain Virus Corono 2019-nCov ini merupakan kombinasi virus corona yang berasal dari kelelawar dan ular.
Data lainnya seperti dikutip dari bioRxiv, Virus Corona 2019-nCoV sangat identik dengan Sars-CoV dalam hal kesamaan material genetik dan reseptor pada selubung virusnya.
Disebutkan pula bahwa 2019-nCoV diduga kuat berasal dari kelelawar, berdasarkan analisis pada tingkat genom secara keseluruhan.
Dilansir dari The Sun, sup kelelawar merupakan salah satu hidangan khas China yang populer di beberapa daerah di China termasuk Wuhan China.
Cara memasak sup kelelawar ini, biasanya dengan langsung merebus. Kelelawar dimasak dalam kuah berkaldu dalam kondisi utuh.
Jadi, tidak melewati proses kelelawar dipotong-potong terlebih dahulu. Bulu kelelawar pun tidak dibersihkan.
Selain itu, kelelawar merupakan simbol kebahagiaan.
Orang China mempercayai, semakin banyak hewan buas yang berhasil ia makan, maka ia akan mendapat keberuntungan yang lebih besar.
Maka tak heran jika orang China mengonsumsi daging kelelawar, ular, kalajengking, tikus, dan anjing.
Kelelawar sendiri merupakan simbol kesuburan.