Duduk Perkara Viral Bakso Tikus Madiun: Hasil Lab Negatif, Pengunggah Video Minta Maaf, Penjual Rugi
Kasus ini bermula saat seorang konsumen berinisial ADR memposting video berdurasi 24 detik pada Sabtu (25/1/2020). Begini Duduk Perkaranya.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Masyarakat Madiun digegerkan dengan adanya sebuah video bakso berbaha daging tikus.
Kasus ini bermula saat seorang konsumen berinisial ADR memposting video berdurasi 24 detik pada Sabtu (25/1/2020).
Terlihat seseorang dalam video tersebut sedang meremas bakso yang berada di sebuah mangkok.
Orang tersebut terlihat menunjukkan ada sesuatu benda yang menyerupai kaki dan sebuah kuku.
Kronologi
Beberapa hari setelah viralnya video tersebut, polisi turun tangan untuk menyelidiki kebenarannya.
Pihak kepolisian telah meminta keterangan dari pengunggah video dan juga pemilik bakso.
Baca: VIRAL Pria Ini Menangis Lihat Anaknya Minta Dipeluk, Padahal Berada di Ruang Karantina Virus Corona
Dari keterangan saksi, terungkap kronologi ADR mengunggah video tersebut.
Kapolsek Pilangkenceng, AKP Sumantria mengatakan ADR membeli dua mangkok bakso di sebuah kedai bakso di Desa Kedungmaron, Kecamatan Pilangkenceng sebanyak dua mangkok bersama temannya pada Sabtu (25/1/2020) sekitar pukul 17.30 WIB.
ADR kemudian membungkus satu porsi bakso tersebut untuk dibawa pulang.
Beberapa jam setelahnya, sekitar pukul 20.40 WIB, ADR kemudian komplain ke penjual melalui WhatsApp dan mengatakan ia menemukan sesuatu potongan benda yang diduga mirip kaki tikus.
"Kronologinya pada saat ADR makan bakso di lokasi, di dalam pentol bakso menemukan daging hitam menyerupai kaki tikus."
"Kemudian pentol bakso di bungkus di bawa pulang, kemudian dia browsing bentuk kaki tikus dan hasilnya mirip yg ada di dalam pentol bakso."
"Kemudian pentol bakso yang dibawa pulang juga diperiksa dan di dalamnya juga terdapat daging hitam yg menyerupai kaki tikus, kemudian divideokan dan buat status WA," katanya seperti dilansir Surya.co.id.
Hasil Negatif
Untuk mengungkap fakta kebenarannya, pihak kepolisian melakukan uji laboratoium.
Baca: Kabar Bakso Daging Tikus yang Viral Ternyata Hoax, Begini Ungkapan Kesedihan sang Penjual
Sampel bakso tersebut lalu dikirim ke Balai Veteriner di Boyolali untuk diperiksa kandungan bakso itu.
Dikutip Kompas.com, hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa bakso tersebut tidak ada kandungan daging tikus.
Kapolres Madiun, AKBP Ruruh Wicaksno mengatakan sampel bakso yang diuji coba menunjukkan hasil negatif.
"Setelah kami ambil sampel pentol bakso dari penjual, sisa yang dimakan konsumen dan penyuplainya di Nganjuk menunjukkan hasilnya negatif. Tidak ada kandungan daging tikus dalam pentol bakso tersebut," katanya, Jumat (31/1/2020).
Ruruh menambahkan, hasil leboratorium juga menunjukkan bajwa bakso tersebut tidak mengandung borak dan juga formalin.
Pengungah Minta Maaf
Diberitakan TribunJatim, ADR sang pengunggah video tersebut, meminta maaf atas viralnya video yang ia unggah.
Dalam keterangan pers yang dilakukan pihak kepolisian,ADR mengaku tak bermaksud untuk memviralkan video tersebut.
Diakuinya, unggahan video tersebut hanya sekedar untuk mengingatkan agar tidak sembarangan memakan bakso.
"Saya di sini selaku konsumen mengucapkan minta maaf, saya ucapkan minta maaf kepada warga Madiun, khususnya warga Pilangkenceng. Karena waktu itu saya dan teman saya mengira itu kaki tikus," ungkap ADR saat di Mapolres Madiun, Jumat (31/1/2020).
Berharap Omzet Lancar
SR yang merupakan pemilik kedai bakso tersebut mengaku rugi banyak setelah kasus tersebut menjadi viral.
Omset yang sehari-hari bisa mencapai Rp 1,5 juta menjadi hanya Rp 15 ribu.
Baca: Driver Gojek yang Kehilangan Ban dan Knalpot di Manado Kecewa Bantuan yang Dijanjikan Hanya Semu
"Setelah ramai di dunia maya, omset saya menurun drastis. Sehari yang beli cuma satu-dua orang. Setelah video itu tersebar ke mana-mana, omset saya biasanya sehari bisa Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta kini menjadi Rp 15 ribu,"katanya bersedih.
Ia juga berterimakasih kepada pihak kepolisian yang telah membuktikan bahwa bakso yang dijulnya tidak mengandung daging tikus.
"Terimakasih kepada Polres Madiun, yang telah membuktikan bahwa tidak ada daging tikus di bakso yang saya jual, hasilnya negatif," katanya.
Ia pun berharap setelah pengungkapakn kasus ini, omsetnya bisa kembali normal dan kekhawatiran masyarakat untuk membeli bakso di kedai miliknya hilang.
"Semoga omset jualan saya bisa kembali normal," ungkapnya seperti dilansir TribunJatim.
(Tribunnews.com/Tio, Kompas.com/Muhlis, Surya/TribunJatim/RahadianBagus)