Dijanjikan Bisa Jadi Anggota TNI, Dua Warga TTS Kena Tipu Rp 23,5 Juta
Kus Faot, mengaku sudah menyetor uang sejumlah Rp 15 juta, tetapi tidak ada bukti penyetoran
Editor: Eko Sutriyanto

Untuk diketahui, LAI KGS sempat menghadiri acara rapat koordinasi tingkat Kecamatan Amanatun Selatan.
Namun kehadiran lembaga tersebut tidak mendapatkan sambutan yang baik.
Beberapa kali anggota LAI KGS sempat meminta bicara dalam rapat koordinasi tersebut namun tidak diberikan.
"Saya tidak tahu siapa mereka, organisasi apa itu LAI KGS. Siapa yang untuk mereka sehingga menghadiri acara rapat koordinasi? Karena merasa tidak pernah mengundang mereka, makanya saya tidak kasih kesempatan bicara," kata Camat Amanatun Selatan, Ardy Benu.
Sempat terjadi ketegangan antara pihak LAI KGS dengan kepala desa Netutnana.
Bahkan, salah seorang anggota LAI KGS sempat menyebut camat tidak jelas.
LAI KGS Bahkan menuduh ada masalah dalam pengelolaan dana desa di di desa Netutmana
. Hal inilah yang memicu amarah warga dan Kades yang lalu mengusir anggota LAI KGS.
"Mereka (LAI KGS) dari Kupang. Saya tidak tahu motif apa mereka datang ke sini. Cuma terkahir mereka sempat konflik dengan masyarakat Sebelum akhirnya pergi," pungkas Ardy.
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Diduga Dijanjikan Masuk TNI, Dua Warga Abansel, TTS Serahkan Sejumlah Uang Kepada LAI KGS