Sembilan Ekor Sapi Mati Mendadak di Situbondo, Disnakkeswan Duga Dipicu Perut Kembung
Disnakkeswan minta masyarakat yang memiliki ternak sapi agar saat mencari rumput setelah matahari terbit karena rumput yang baru banyak menyimpan air
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Izi Hartono
TRIBUNNEWS.COM, SITUBONDO - Warga Desa Bantal, Kecamatan Asembagus, Situbondo resah.
Keresahan warga tersebut dikarenakan ternak sapinya mati mendadak.
Bahkan, dalam satu minggu terakhir ini sudah ada sebanyak 9 ekor sapi milik warga yang mati tanpa sebab tersebut.
"Awalnya ada dua ekor sapi yang mati, dan kemarin ada 7 ekor lagi sapi milik warga yang mati," ujar Sahijo kepala Desa Bantal saat dihubungi Surya.
Sahijo menjelaskan, pihaknya tidak mengetahui secara pasti apa penyebab matinya sapi sapi milik warganya itu.
"Sapi itu mati mendadak, padahal sapi warga itu tidak sakit," katanya.
Baca: Ketahui Penyebab dan Solusi Saat Anak Mengalami Sembelit
Baca: Bupati Situbondo Lindungi Lahan Pertanian dan Sejahterakan Petani
Baca: Viral Sapi Tengah Hamil Ditemukan Dalam Kondisi Setengah Tubuhnya Terpotong dan Masih Hidup
Kabid Keswan dan Mavet, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Situbondo, ir Sulistiyani, sapi-sapi ini diduga memgalami perut kembung atau tynpani.
Sejauh ini petugas PuKeswan yang ada di wilayah Banyuputih sudah turun ke lokasi untuk mengkroscek.
"Saya belum bisa memastikan apa penyebabnya, tapi dugaan sementara dikarenaka perut kembung. Namun untuk pastinya tunggu tim dari Surabaya dan Malang saja," katanya saat dihubungi Surya, Selasa (04/02/2020).
Ia mengimbau kepada masyarakat yang memiliki ternak sapi itu agar saat mencari rumput setelah matahari terbit karena rumput yang baru banyak menyimpai air.
"Jika rumput langsung diberikan, biasanya bisa kembung dan bisa mati mendadak," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul 9 Sapi Warga Mati Mendadak, Ini Dugaan Dinas Peternakan Situbondo
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.