Seorang WNA China Masih Diobservasi di RSUP Sanglah Bali
Seorang WNA Tiongkok berumur 12 tahun hingga saat ini masih dalam status observasi di RSUP Sanglah.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Seorang WNA Tiongkok berumur 12 tahun hingga saat ini masih dalam status observasi di RSUP Sanglah.
WNA tersebut merupakan pasien dari RS BMC Nusa Dua yang dirujuk ke RSUP Sanglah.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya, mengatakan kondisi WNA Tiongkok tersebut sudah membaik dan kemungkinan hasil labnya akan keluar dalam 1 hari ke depan.
Sejak WHO menetapkan kasus virus corona ini sebagai Darurat Kesehatan Global, pemerintah sudah melakukan penutupan penerbangan langsung dari China mulai tanggal 5 Februari 2020 mendatang.
Berbagai upaya pencegahan telah dilakukan oleh pemerintah, khususnya di Bali.
Dalam konferensi pers yang diadakan di Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Senin (3/2/2020), Suarjaya mengatakan Bali masih aman dari virus corona.
Suarjaya juga menambahkan, 18 pasien yang dicurigai terinfeksi virus belum berstatus suspect.
Baca: VIRAL Kucing Dimasukkan Kantong lalu Dikubur Hidup-hidup saat Pemilik Diisolasi karena Virus Corona
Baca: Jokowi Minta Terawan Ngantor di Natuna, Tokoh Natuna Curiga Prosedur Karantina yang Buat Warga Takut
Ia meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir sampai phobia yang berlebihan.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Denpasar, Dr Lucky Thahjono, mengatakan upaya yang telah dilakukan pihaknya yaitu sudah memperketat penjagaan pintu masuk terutama di bandara.
Lucky menambahkan, pemasangan alat pendeteksi thermal scanner untuk scanning penumpang yang datang dari luar negeri terutama dari Tiongkok, sudah dipasang setiap hari di bandara.
Ia juga sudah berkoordinasi dengan RSUP Sanglah jika ditemukan penyakit infeksi pernafasan tersebut.
Ketut Suarjaya menambahkan upaya-upaya yang harus dilakukan agar terhindar dari virus tersebut adalah menjaga kesehatan, daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat (GERMAS), menghindari kontak dekat dengan orang yang menderita infeksi pernapasan akut, sering mencuci tangan, terutama setelah kontak langsung dengan orang yang sakit atau lingkungannya.
Baca: Mertuanya Meninggal karena Corona, Pria Ini Tak Terima, Pukuli 2 Dokter hingga Memar & Patah Tulang
Baca: Ditengah Wabah Virus Corona, Taiwan Laporkan 56 Kematian Akibat Flu Babi
"Menghindari kontak tanpa perlindungan dengan peternakan atau hewan liar, orang dengan gejala infeksi pernapasan akut untuk etika batuk (pertahankan jarak, batuk dan bersin dengan tisu atau pakaian sekali pakai, dan cuci tangan)," kata dia.
Sementara pada fasilitas layanan kesehatan, tingkatkan pencegahan dan pengendalian infeksi standar di rumah sakit, terutama di unit gawat darurat dan ruang isolasi.
"Bagi wisatawan dengan gejala yang menunjukkan penyakit pernapasan baik selama atau setelah perjalanan, dianjurkan untuk berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan setempat," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul 1 Pasien WNA Tiongkok Umur 12 Tahun di RSUP Sanglah, Belum Diperbolehkan Pulang