Risma: Saya Pantang Meminta Jabatan
Padahal, menurut Risma, dirinya selama ini belum pernah berbicara ingin berkontestasi dalam Pilkada DKI Jakarta.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA ‑ Zikria Dzatil (43), perempuan asal Bogor yang dijaring sebagai tersangka kasus ujaran kebencian terhadap Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengirim surat permintaan maaf.
Risma, panggilan akrab Tri Rismaharini, memberi maaf kepada Zikria, namun mengaku belum sanggup bertemu langsung dengan ibu tiga orang anak tersebut.
Pasalnya, dalam postingan di Facebook Zikria menyebut Risma sebagai kodok sehingga dianggap juga memunculkan konotasi ibu kandung Wali Kota juga kodok.
"Saya tak ingin orang tua saya sedih," ujar Risma dalam jumpa pers di Surabaya, Rabu (5/2).
Saat mengucapkan kalimat itu Risma tak mampu menyembunyikan kesedihannya. Suara Risma terdengar parau dan tampak berusaha menahan air matanya.
Risma mengatakan secara pribadi dirinya memberi maaf kepada Zikria Dzatil.
Perempuan pertama yang menjadi Wali Kota Surabaya itu bahkan mengharap warganya juga membuka pintu maaf.
"Saya maafkan, saya maafkan, InsyaAllah sudah," ujar Risma.
Risma mengungkapkan telah menerima dua surat permintaan maaf dari Zikria Dzatil.
"Isinya permintaan maaf kepada saya dan warga Surabaya," kata Risma di rumah dinas Wali Kota Surabaya.
Risma kemudian menjelaskan sedikit isi surat itu.
"Menurut dia (Zikria), dunia maya yang telah membuat aku terlena dengan bisikan setan'," kata Risma mengutip sebagian isi surat.

Dalam jumpa pers itu Risma didampingi Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho, Sekretaris Daerah Kota Surabaya Hendro Gunawan, Kabag Hukum Ira Tursilowati, serta jajaran Kepala OPD (Organisasi Pemerintah Daerah) Surabaya.
"Saya sudah memaafkan karena Allah saja memberikan maaf untuk umatnya yang salah," kata Risma.