RM Tertipu WO Bodong, Setor Puluhan Juta Demi Promo, Test Food Dapat Asinan Sisa
RM bersama CD calon suaminya tak mengetahui perihal pemberitaan terkait WO Pandamanda yang menipu puluhan calon pengantin
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wedding organizer bodong Pandamanda menyita perhatian publik beberapa hari belakangan.
Anwar Said (32), pemilik wedding organizer bodong, telah menipu puluhan calon pengantin dan mereka sudah melapor ke Polres Metro Depok.
Bahkan beberapa di antaranya terancam gagal menikah akibat Anwar sudah tak lagi memilik aset kekayaan.
RM (29), satu di antara korban WO bodong pun membagikan kisahnya kepada TribunJakarta.com.
Mulanya, RM bersama CD calon suaminya tak mengetahui perihal pemberitaan terkait WO Pandamanda yang menipu puluhan calon pengantin sepertinya.
Ia mengetahui pemberitaan tersebut belum lama ini melalui link berita yang diberikan oleh saudaranya.
Mencoba mencari pembenaran, di awal membaca berita RM sempat tak ingin percaya.
Setelah melihat foto Anwar Said memakai baju tahanan, tubuhnya langsung gemetar.
"Saya tahu itu justru baru kemarin. Pas tahu tertipu, langsung nangis," kata RM kepada TribunJakarta.com, Kamis (6/2/2020).
"Tangan gemetar dan langsung bilang sama calon saya," sambung dia.
Sebelum kebenaran terungkap, RM sudah meragukan WO Pandamanda.
Keraguan yang bersemayam di hatinya coba ia tepis dengan berpikir positif.
"Sebenarnya dari awal saya sudah ada kecurigaan. Soalnya melihat dari pihak WO yang balas pesannya responsif banget."
"Kan saya nikah di bulan Juli tahun ini. Tapi waktu itu sudah chat dengan WO nya sekitar bulan November tahun lalu," jelasnya.
RM masih mengingat percakapannya dengan pihak Pandamanda.
"Mas apa paketannya masih ada?" tanya RM kala itu.
"Ya masih ada. Kalau mau kita ketemuan di Citos aja," jawab WO Pandamanda.
Dari situ, RM sudah merasa agak curiga karena pihak wedding organizer membalas cepat.
"Lalu diajak ketemuannya di luar juga," beber RM.
Untuk memastikam, akhirnya RM dan CD meminta pertemuan dengan pihak WO bodong di kantor dan diiyakan Anwar Said.
"Kecurigaan saya sempat berkurang," ungkapnya.
Akhirnya selepas Magrib, Sabtu (23/11/2019), RM dan CD bertemu dengan Anwar di kantornya, Depok.
Di awal pertemuan, RM melihat Anwar sosok yang ramah dan baik.
Sehingga kecurigaan kepada Anwar tak terbersit lagi pada pertemuan pertama itu.
"Pas di sana ngobrol-ngobrol segala macam. Dia (Anwar) orangnya baik dan ramah."
"Dia ngejelasin promo tuh di situ. Mulai dari free foto, cincin, undangan dan segala macam."
"Sampai puncaknya dia nawarin bonus lain kalau saya mau bayar DP 50%," jelas RM.
"Mas promonya sampai kapan?" sahut RM memotong pembicaraan.
"Ini sampai Minggu aja mbak," sahut Anwar.
Menurut RM, penawaran promo dari Anwar Said hanya sehari Saja.
Keduanya sempat bimbang, akhirnya mereka memutuskan mentransfer uang ke rekening bank Anwar Said sebesar Rp 23 juta.
"Itu dari paket yang saya ikut sebesar Rp 50 juta. Selanjutnya saya fotoin buktinya, karena saya TF via ATM," jelas RM.
"Bismillah ya mas, semoga lancar," ujar RM di keterangan foto bukti struk DP.
"Ih baru mau aku tanya. Semoga lancar ya mbak," balas Anwar cepat.
"Mas kalau ada apa-apa kasih tahu saya ya," sahut RM.
Sejak transfer uang tanda jadi, RM jarang berkomunikasi lagi dengan Anwar Said.
"Saya mikirnya nikahnya masih bulan Juli ya. Jadi jarang banget kontak Anwar dan dia juga enggak kasih kabar apa-apa ke saya," ungkap RM.
Anwar Susah Dihubungi
Dua bulan berselang, tepat pada pertengahan Januari, RM mencoba menghubungi Anwar.
Satu, dua pesan bahkan lebih, tak pernah mendapatkan balasan dari Anwar sementara postingan promo melalui Whatsapp masih aktif.
"Jadi sudah enggak segampang dulu. Pas habis TF itu, jadi saya yang kejar-kejar dia."
"Nah yang food testing juga saya yang chat pas lihat postingan dia yang food test."
"Baru itu yang dia balas dari sekian banyak chat saya."
Sekalinya membalas, RM mencoba bertanya untuk mendapat kesempatan mencicipi sampel kateringnya.
"Mas aku mau dong food testing," balas RM di postingan WA Anwar.
"Buat berapa orang?" balas Anwar.
"6 orang mas," jawab RM.
"Maksimal 4 orang," balas Anwar.
"Sudah habis situ mulai susah lagi. Saya terus chat akhirnya kata dia ayuk di daerah Cililitan."
"Cuma letak pastinya saya lupa," kata RM.
Sesampainya di tempat yang dijanjikan, RM, CD dan keluarganya tiba di sebuah acara pernikahan orang lain.
Kala itu sekira 4 orang calon pengantin termasuk dirinya dari WO Pandamanda akan food test di lokasi tersebut.
RM menggambarkan kondisinya kumuh kala melihat pesta tersebut.
Menurut dia, dekorasi pernikahan tersebut terlihat tak bagus.
Bahkan menampilkan kesan yang negatif karena dari segi tempat dan makanan sudah tak terlihat baik.
"Pas datang kok dekornya rada kumuh. Makanan pun sudah habis padahal acara masih berlangsung sampai jam 13.00 WIB, sedangkan itu masih jam 12.00 WIB," ungkap dia.
Sampai melihat suasana, mata RM terus mencari keberadaan Anwar.
Sayangnya, RM tak melihat batang hidup pemilik WO bodong tersebut kala itu.
Ia malah bertemu dengan seseorang bernama Agus, tukang dekor.
"Mas Agus gimana mau test food, Mas Anwar enggak ada?" keluhnya pada Agus.
"Maaf banget test foodnya habis. Ini sisa asinan aja," jawab Agus santai.
"Pas di lokasi saya sampai siang. Di situ WA si Anwar juga ceklis satu."
"Ketemu Agus test foodnya sisa asinan aja. Ya akhirnya saya di suruh ke kantor aja ketemu Anwar," katanya.
Dirundung kesal, calon suami RM sempat emosi kepada Agus.
Ia memperingatkan agar WO Pandamanda tak melakukan hal seperti itu.
Tak terasa, RM bersama keluarganya sampai kembali ke kantor WO Pandamanda.
Seperti tester makanan, kejanggalan kembali terjadi.
Sesampainya di kantor, Anwar tak ada dan Agus yang dihubungi terus berkelit.
"Dari situlah saya mulai kembali curiga lagi ya. Walaupun di situ saya tetap test food 4 macam makanan, seperti sop bakso, rendang, ayam kecap dan asinan."
"Saya juga diberikan bukti DP bulan November lalu dari WO," katanya.
Itulah pertemuan kedua dan terakhir sebelum RM mengetahui WO Pandamanda merupakan WO bodong.
"Setelah dari situ saya memang enggak kontekan lagi sama Anwar."
"Makanya pas sudah tahu begini, saya masukkan laporan juga ke Polres Depok hari ini," ucap RM.
Total Kerugian Rp 2,5 Miliar
Menurut informasi, total kerugian dari puluhan calon pasangan pengantin korban wedding organizer bodong Pandamanda diperkirakan bertambah.
Total sementara mencapai Rp 2,5 miliar dan kemungkinan masih bisa bertambah.
Sebelumnya, polisi menaksir kerugian sementara para korban di angka Rp 1 miliar.
Jumlah kerugian itu belakangan bertambah lantaran korban-korban lain terus berdatangan dan melapor ke Polres Metro Depok.
“Kemarin masih hitungan kasar, masih hitung lagi karena ternyata masih banyak klien yang berdatangan untuk melaporkan."
• Ramalan Zodiak Cinta, Jumat 7 Februari 2020: Aries Beri Kejutan, Libra Buat Rencana Masa Depan
• Pernikahannya Retak, Barbie Kumalasari Diisukan Akan Ceraikan Galih Ginanjar: Nanti Aku Sampaikan
• Deretan Fakta Sekretaris Desa Ikut Perampokan di Bogor, Mulut Korban Dilakban Saat Teriak
• Awalnya Ramah, Pemilik WO Bodong di Depok Ketahuan Belangnya Gara-gara Ini
• Sidang Eksekutor Pembunuh Ayah-Anak: Tangis Istri Pertama Pupung Sadili Hingga Aksi 3 Dukun Santet
"Hitungan sementara masih Rp 2,5 miliar, ini masih bisa lebih lagi ya,” ujar Kapolres Metro Depok Kombes Azis Andriansyah.
Sampai saat ini polisi baru mengamankan Anwar Said.
Sementara, enam pegawai di wedding organizer masih berstatus sebagai saksi dalam kasus ini.
“Dia punya pegawai tetap enam orang, sebulan digaji sekitar Rp 1 juta."
"Nanti kami lihat apakah mereka proaktif untuk melakukan perbuatan yang sama atau tidak."
"Kami baru menetapkan tersangka saudara Anwar ini karena aktif menawarkan, termasuk di media sosial,” tutur dia.
Anwar Said merintis wedding organizer sejak 2014 silam dan usahanya mulai kembang kemis pada 2018.
“Tepatnya tanggal 2 Februari 2020 itulah yang kemudian memicu wedding organizer ini untuk diperiksa secara mendalam,” beber Azis. (TribunJakarta.com)