Kawanan Monyet Liar Serbu Lahan Pertanian di Boyolali, Warga Kewalahan hingga Polisi Turun Tangan
Kawanan monyet liar menyerbu lahan pertanian warga di Boyolali hingga warga kewalahan. Polisi pun turun tangan membantu warga mengatasinya.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Petani di sejumlah wilayah lereng Gunung Merbabu resah dengan serbuan kawanan monyet yang merusak lahan pertanian.
Serangan monyet di lahan pertanian warga itu satu di antaranya terjadi di Desa Ngagrong, Kecamatan Gladagsari, Boyolali, Jawa Tengah, sejak Jumat (7/2/2020).
Relawan Bascam Rempala Merbabu, Heri Setyawan mengatakan kawanan monyet liar itu merusak tanaman yang baru saja ditanam oleh warga.
“Petani dan warga sudah kewalahan mengantisipasi,” lanjut Heri dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (8/2/2020).
Menurutnya, kawanan monyet liar ini berasal dari area Gunung Merbabu.
Baca: Petani di Lhokseumawe Resah, Monyet dan Lutung Merusak Tanaman Hingga Memangsa Telur Ayam
Baca: 7 Fakta Kasus Ayam Tiren di Boyolali: Pelaku Kumpulkan Ayam Mati hingga Olah Ayam dengan Bahan Kimia
Pasca kebakaran Gunung Merbabu bulan Desember lalu, Heri menuturkan, koloni monyet yang berjumlah ratusan itu telah menyerang ladang dan perkebunan yang kini ditanami sayuran.
Akibatnya, para petani pun tak bisa menikmati hasil panennya.
"Serbuan monyet membuat sayuran rusak parah dan gagal panen," ungkap Heri.
"Akibatnya, petani pun rugi," sambungnya.
Polisi Turun Tangan
Kapolsek Ampel AKP Margono membenarkan kejadian tersebut.
Menurut Margono, begitu mendapat informasi mengenai serbuan satwa liar di lahan pertanian warga, pihaknya langsung turun tangan.
Ia pun bertindak cepat dan langsung menginstruksikan seluruh anggotanya untuk membantu warga mengusir kawanan monyet tersebut.
"Serangan monyet ini berhasil mereda dalam dua hari ini," tutur Margono, Sabtu (8/2/2020).
Di lain pihak, Kapolres Boyolali AKBP Rachmad Nur Hidayat diwakili Kasubag Humas Polres Boyolali AKP Eddy Lillah mengungkapkan serangan satwa liar memang terbilang sulit untuk diantisipasi.
Eddy menuturkan, kawanan monyet liar tersebut cenderung tak mendekat ketika petani menjaga perkebunannya dan berupaya mengusir satwa liar itu.
Akan tetapi, ketika pemilik lahan mulai meninggalkan lahannya, satwa liar tersebut akan langsung kembali turun ke perkebunan warga.
“Begitu ditinggal sebentar dan lengah, sudah habis dan rusak tanamannya," ungkapnya.
Lebih lanjut, Eddy mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dengan adanya serangan kawanan monyet liar tersebut.
Ia pun menganjurkan masyarakat untuk segera melapor ke Polsek apabila mengetahui keberadaan satwa liar yang mengganggu lingkungan warga.
Dengan demikian, Eddy menuturkan, kepolisian dapat bekerjasama dengan warga untuk mengatasinya.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)