Ucapan Terima Kasih untuk Jokowi & Semua Warga Indonesia, Peserta Observasi : Kita Sehat
Dua peserta observasi di Natuna Kepulauan Riau, menjelaskan fasilitas yang diterima dari para petugas sejak Minggu (2/2/2020) lalu.
Penulis: Nuryanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Dua peserta observasi di Natuna Kepulauan Riau, menjelaskan fasilitas yang diterima dari para petugas sejak Minggu (2/2/2020) lalu.
238 Peserta observasi di Natuna sebelumnya diterbangkan dari Provinsi Hubei, China.
Seorang peserta observasi, Novi mengatakan, mereka menerima fasilitas olahraga selama menjalani observasi.
"Fasilitasnya dari segi olahraga, ada basket, voli, badminton, sepakbola, pingpong," ujar Novi di Natuna, Minggu (9/2/2020), dikutip Tribunnews.com dari video yang dikirimkan ke Pusat Informasi Terpadu 2019-nCoV, Kantor staf Presiden.
Sementara itu, peserta lain bernama Elva menyebut, mereka juga menerima fasilitas hiburan.
Ia pun mengaku senang, karena bisa memainkan gitar yang menjadi kegemarannya.
"Kalau entertainment ada karaoke, tentu saja yang saya minati ada musik, khususnya gitar," ungkap Elva.
"Jadi saya sangat senang sekali, karena fasilitasnya sangat lengkap," jelasnya.
Baca: Inilah Potret Keindahan Natuna, Tempat Observasi WNI Asal Wuhan
Baca: Pemerintah Jamin Kebutuhan WNI yang Diobservasi di Natuna, Rp 300 Ribu Perhari Uang Makan
Sehingga, dia menyampaikan rasa terima kasihnya pada seluruh pemerintah Indonesia, terutama Presiden Jokowi.
Pemerintah telah mendukung dan memberi fasilitas yang memadai demi menjaga kesehatan sebelum kembali kepada keluarga.
"Terima kasih, pertama untuk Pak Jokowi, dan jajaran pemerintah Indonesia, yang telah menerima kami, telah men-support kami selama ini," ungkapnya.
Elva juga berterima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah mendoakan kesehatan para peserta observasi.
"Terima kasih juga kepada warga Indonesia yang telah mendoakan kami supaya tetap sehat, terima kasih," imbuhnya.
Ia mengatakan, petugas kesehatan melakukan pemeriksaan setiap dua kali sehari, yakni setiap pagi dan malam.
Sehingga, mereka memastikan bahwa kondisi mereka di lokasi observasi saat ini tetap sehat.
"Pemeriksaan kesehatannya dilakukan dua kali, pagi dan malam, jadi tenang saja, kita sehat," ungkap Elva.
Mengutip Kompas.com, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Wiendra Waworuntu memastikan, 237 WNI dan 1 WNA yang diobservasi di Natuna mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar.
"Di sana (di lokasi observasi) ada pemeriksaan fisik, batuk, pilek, demam. Itu SOP (standar operasional prosedur) yang sama dilakukan di Wuhan, di Wuhan juga begitu itu sampai ke masyarakat," kata Wiendra di kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Kamis (6/2/2020).
Wiendra mengatakan, pihaknya telah menyiagakan sejumlah dokter, mulai dari dokter umum, dokter spesialis jiwa, hingga psikolog.
Lokasi observasi juga dilengkapi dengan ruang ICU sederhana.
Baca: WNI Dari Wuhan Cina Bakal Diajak Wisata Menikmati Keindahan Natuna Setelah Jalani Observasi
Peserta yang diobservasi juga dipastikan tercukupi gizinya.
"Jadi memang sangat dijaga," ujar Wiendra.
Ia pun berharap, hingga masa observasi berakhir, tidak ada satupun dari mereka yang sakit atau menunjukkan gejala terinfeksi virus corona.
"Mudah-mudahan enggak ada yang batuk, pilek demam atau sesak. Kita mengharapkan dia dua minggu ini sehat," katanya.
Peserta Observasi Dinyatakan Sehat
Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes, Vensya Sitohang mengatakan, memasuki hari keenam, 237 WNI dan 1 WNA yang diobservasi di Natuna dalam keadaan sehat.
Tenaga medis dan petugas lain yang bertugas di Natuna juga dilaporkan dalam kondisi baik.
"Sampai hari keenam ini mereka semua dalam keadaan sehat," kata Vensya di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Jumat (7/2/2020), dikutip dari Kompas.com.
Baca: Tiga WNI yang Belum Dievakuasi dari Wuhan Membuktikan Semua yang Diobservasi di Natuna Sehat
Vensya menyebutkan, semua yang diobservasi di Natuna dalam pengawasan kesehatan yang ketat.
Setiap hari peserta diperiksa suhu badannya sebanyak dua kali, untuk memastikan seluruhnya dalam kondisi sehat.
"Dari hasil pemantauan suhu, tidak ada yang terpantau di 38 derajat. Artinya, semua terpantau masih di bawah 38 derajat. Tren pemantauan suhu semuanya baik," ujar Vensya.
Selain kondisi fisik, mereka yang diobservasi juga diperiksa kesehatan jiwanya dengan diberi pendampingan psikososial dan konseling.
Dalam hal makanan, Vensya memastikan berasal dari bahan-bahan yang sehat dan mengandung gizi cukup.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)