Empat Warga Sumut dari Wuhan Ikut Dikarantina di Natuna Jalani Proses Observasi
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memastikan empat warganya yang berada di Natuna, Kepulauan Riau, sedang dikarantina.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memastikan empat warganya yang berada di Natuna, Kepulauan Riau, sedang dikarantina.
Artinya, aktivitas seluruh WNI, sedang dipantau oleh petugas. Nantinya, petugas akan memantau terhadap suhu tubuh dari seluruh WNI, Senin (10/2/2020).
Meski demikian, pemprov menyerahkan sepenuhnya penanganan maupun pengembalian WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China akibat wabah virus korona kepada pemerintah pusat.
"Itu tugas pemerintah pusat. Tidak boleh kita campuri. Sekarang saja masih tertutup semua aksesnya. Mereka dalam camp militer. Kami ikut saja. Jika pemerintah bilang jemput, kami jemput. Jika diminta pendampingan juga akan kami lakukan," kata Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan.
Informasi yang diperolehnya, 200-an WNI yang kini berada di Natuna dalam keadaan sehat dan baik.
Kalau dalam 14 hari tersebut seluruh WNI termasuk warga asal Sumut negatif suspek korona, maka diharapkan identitas mereka tidak dengan mudah disebarluaskan.
"Ya, kami harap tidak digembar-gemborkan. Tidak perlu ada yang tahu, karena hal ini sensitif sekali. Kasihan mereka. Apalagi tidak semua masyarakat kita bisa dikasih pemahaman yang benar," katanya.
Baca: Ada 43 Pasien Positif Virus Corona di Singapura, Enam Orang Dinyatakan Sembuh
Baca: Penyebaran Virus Corona Meluas, Kemenlu Tingkatkan Status Perjalanan ke Singapura Jadi Level Kuning
Meski sudah mengetahui terdapat empat warga asal Sumut di Natuna, pihaknya belum detil soal informasi warga tersebut asalnya dari mana.
Hal ini pula menurut Alwi, memang tidak ada akses untuk mengetahuinya.
"Yang jelas mereka semua itu adalah WNI, warga negara kita. Kita percayakan sepenuhnya penanganan oleh pemerintah pusat. Karena memang bukan wewenang kita di situ," katanya.
Dalam menyikapi wabah nCoV, Pemprov Sumut melalui Dinkes sebelumnya menginisiasi Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Menghadapi Penyebaran n-CoV di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Medan.
"Ini agar kita satu bahasa, satu pandangan dan satu gerak langkah menanggapi penyebaran virus korona. Dengan begitu, tidak akan ada kesalahan merespons n-CoV atau gagap menanggapi virus ini," kata Alwi.
Diakuinya, sejak wabah virus corona membahayakan dunia seluruh stakeholder terkait sudah bergerak cepat. Terutama pada pintu-pintu masuk warga negara asing ke Sumut.
Baca: Gibran Rakabuming Hadir di DPP PDIP Ikuti Tes Bakal Calon Kepala Daerah Solo
Baca: Runut Kejadian Suami Tikam Istri Hingga Tewas di Tangerang, Canda Saat Nikmati Miras Berujung Petaka
Bahkan sudah pula diberikan kartu kewaspadaan kepada semua penumpang seperti di bandara, baik yang masuk maupun ke luar dari Sumut. Tak hanya WNA, juga berlaku kepada WNI.
"Laporan semua manifest itukan diberikan ke kami. Namun yang akan ketat kita awasi bersama, jika dalam pemeriksaan terdapat gejala-gejala nCoV ini, mereka bakal diisolasi di rumahnya masing-masing selama 14 hari di mana ada pihak yang menjamin dari keluarganya," katanya.
Dinkes Sumut juga akan intens mengawasi orang-orang yang diisolasi tersebut.
Jika ditemukan gejala-gejala suspek nCoV, penanganan akan dilanjutkan ke RSUP H Adam Malik sebagai rujukan RS isolasi wabah virus tersebut.
"Sebenarnya hal ini adalah SOP baku dan sudah berjalan. Jadi semua manifest setiap penerbangan itu ada. Mereka dapat kartu kewaspadaan selama 14 hari. Dan dia pun kalau ada terjadi apa-apa pasti segera lapor. Sebab sifatnya sudah dalam kondisi darurat, dan warning dari WHO (Badan Kesehatan Dunia). Yang terpenting harapan kita dari pertemuan ini, semua stakeholder menjadi siap dan tidak panik dalam menyikapi wabah virus nCoV," katanya. (wen/Tribun-Medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Jalani Proses Observasi, Empat Warga Sumut dari Wuhan Turut Dikarantina di Natuna