Risma Beri Maaf dan Cabut Laporan, Suami Zikria Dzatil Minta Bertemu Langsung: Batin Kurang Puas
Suami Zikria Dzatil, Daru Asmara Jaya, mengaku lega dan bersyukur dengan permintaan maaf istrinya yang telah diterima Tri Rismaharini.
Penulis: Nuryanti
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Suami Zikria Dzatil, Daru Asmara Jaya, mengaku lega dan bersyukur dengan permintaan maaf istrinya yang telah diterima oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Surat pencabutan laporan tersebut ditujukan kepada Polrestabes Surabaya dan ditanda tangani langsung oleh Risma.
Meski laporan penghinaan di media sosial telah dicabut, Zikria belum tentu langsung bebas.
Ada tahapan gelar perkara yang harus dilalui sebelum surat penghentian penyidikan diterbitkan.
Daru ingin bertemu dengan Risma untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung.
Ia juga ingin menyampaikan terima kasihnya untuk Risma yang telah memaafkan Zikria Dzatil.
Baca: Risma Sudah Cabut Laporan, Apakah Zikria Dzatil Sudah Bisa Dibebaskan dari Jeratan Hukum?
Namun, Daru mengaku belum tenang meski Risma sudah memaafkan.
"Kalau saya secara pribadi, ya namanya batin ini kan kalau minta maaf enggak ketemu sama yang bersangkutan kan juga kurang puas," kata Daru, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (8/2/2020).
Daru didampingi kuasa hukum Zikria, Advent Dio Randy, mengajukan permohonan tersebut ke Kantor Pemerintah Kota Surabaya pada Jumat (7/2/2020).
"Tadi pagi kami ke Kantor Pemkot Surabaya mengirimkan surat secara resmi untuk bisa bertemu dengan ibu Risma," kata Advent kepada Kompas.com, Jumat.
"Suami ingin tetap ketemu dan meminta maaf secara langsung dan ingin berterima kasih karena sudah memaafkan istrinya," ujar Advent.
![Zikria Dzatil](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/zikria-dzatil-penghina-wali-kota-risma_1.jpg)
Permohonan bertemu itu telah diterima Biro Bagian Umum Pemerintah Kota Surabaya.
Suami Zikria, kata Advent, sangat berharap bisa bertemu dengan Risma.
"Kalau rezekinya bisa bertemu Ibu Risma, ya, Alhamdulillah. Hari ini saya dengar Ibu Risma masih di luar kota," ujarnya.
Advent dan Daru sebelumnya juga pernah mendatangi Kantor Pemkot Surabaya pada Senin (3/2/2020).
Saat itu, Daru ingin menyerahkan surat permohonan maaf yang ditulis tangan oleh Zikria Dzatil.
Surat itu juga telah diserahkan ke Biro Bagian Umum Pemkot Surabaya.
"Jadi selain (surat permohonan maaf) yang dibawa Pak Kapolres ke Ibu Risma, di luar itu kita kirim juga ke Bagian Umum Pemkot Surabaya," ungkapnya.
Baca: Soal Pencabutan Laporan Risma Wali Kota Surabaya Terhadap Penghinanya, Pejabat Pemkot Buka Suara
Pihaknya tak mudah bertemu dengan Risma, sebab Wali Kota Surabaya itu memiliki jadwal yang cukup padat.
"Karena saat itu belum bisa bertemu, makanya tadi pagi kami ke kantor Pemkot Surabaya lagi, supaya bisa bertemu dengan Ibu Risma. Kami benar-benar sangat ingin bertemu Risma," katanya.
Sebelumnya, Risma mengaku enggan untuk berinisiatif bertemu Zikria Dzatil.
Risma hanya mempersilakan Zikria, apabila ingin bertemu dirinya.
Tetapi, bukan Risma yang menemui Zikria terlebih dulu.
"Enggak apa-apa bahwa itu keinginan beliaunya (ingin bertemu)," ujar Risma.
![Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menunjukkan surat pribadi Zikria Djatil yang meminta maaf atas perbuatan dirinya menghina Risam, Rabu (5/2/2020)](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tri-rismaharini1.jpg)
Risma Maafkan Pelaku
Sebelumnya, Risma mengatakan, dirinya akan memberikan maaf kepada tersangka yang menghina dirinya yakni Zikria Dzatil.
Dirinya akan menerima maaf dari tersangka, karena menurutnya sebagai manusia harus saling memaafkan.
"Saya maafkan yang bersangkutan. Sebab sesama manusia harus saling memaafkan," ujar Risma, dikutip dari Surya.co.id, Rabu (4/2/2020).
"Dia sudah minta maaf dan saya wajib memberi maaf. Allah saja memaafkan manusia yang berbuat salah," ungkap Risma.
Mengenai Zikria Dzatil yang menyebutnya kodok saat banjir di Surabaya Januari lalu, Risma juga akan memaafkannya.
"Saya dibilang kodok. Coba berpikir jika anak kita, keluarga kita disebut kodok bagaimana? Tapi karena dia minta maaf, saya harus memaafkan," imbuhnya.
Penghinaan kodok tersebut, juga yang menjadi alasan dirinya melaporkan Zikria Dzatil.
Ia tidak terima jika orangtuanya direndahkan, karena dirinya disebut sebagai kodok.
"Pertama yaitu pribadi saya karena kalau saya kodok, berarti orang tua saya kodok, saya enggak kepengen orang tua saya direndahkan," kata Risma, dikutip dari Surya.co.id, Rabu (5/2/2020).
"Saya kaget, salah apa saya disebut kodok," jelasnya.
Sehingga, dengan tegas disampaikan bahwa laporan tersebut atas nama dirinya.
Risma juga mengaku mendapat dorongan dari warga Surabaya untuk melaporkan pemilik akun Facebook yang melakukan penghinaan tersebut.
Sebab, warga Surabaya merasa tidak terima jika pemimpinnya dihina.
"Saya laporkan pribadi bukan atas nama siapa pun," tegasnya.
Baca: Risma Cabut Laporan Polisi, Adhie Massardi: Syukur Ya Ada Kesadaran
Awalnya, Risma tidak ingin membuka kasus penghinaan ini kepada publik.
Namun, dengan adanya aksi warga Surabaya sebelumnya, polisi akhirnya membuka kasus penghinaan Risma ini.
Diketahui, Zikria Dzatil, pemilik akun Facebook yang melakukan ujaran kebencian dan penghinaan kepada Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharani, diamankan oleh Satreskrim Polrestabes Surabaya, Jumat (31/1/2020) lalu.
Zikria Dzatil mengakui bahwa tulisan yang ditujukan pada Risma di media sosial, memang ia yang membuat.
Ia mengatakan, dirinya terbawa emosi setelah peristiwa banjir yang menerjang Surabaya pada Rabu (15/1/2020) silam.
Zikria berujar, dirinya tak pikir panjang saat membuat tulisan yang dianggap penghinaan tersebut.
Ia pun meminta maaf dan menyesal pada Tri Rismaharini atas perbuatannya.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Surya.co.id/Nuraini Faiq/Yusron Naufal Putra) (Kompas.com/Ghinan Salman)