Dewan Pembina YPLAG Solo Dian Nafi Sebut Toleransi di Solo Tinggi: Kita Cari Kemakmuran & Kerukunan
Dewan Pembina Yayasan Perdamaian Lintas Agama (YPLAG) Surakarta, KH Dian Nafi menyebut, sikap toleransi masyarakat Kota Solo sangat tinggi.
Penulis: Nuryanti
Editor: Ifa Nabila

TRIBUNNEWS.COM - Dewan Pembina Yayasan Perdamaian Lintas Agama (YPLAG) Surakarta, KH Dian Nafi menyebut, sikap toleransi masyarakat Kota Solo sangat tinggi.
Sikap tersebut sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, dan juga ada tokoh-tokoh masyarakat yang ikut menjaganya.
Hal itu disampaikan Dian Nafi dalam diskusi publik Ngobrol Mewah (Mepet Sawah), dengan tema 'Solo Merawat Toleransi' di kantor Tribunnews.com, Klodran, Colomadu, Karanganyar.
"Toleransi di Kota Surakarta sangat tinggi, jika ada perawat toleransi, berarti sudah ada toleransinya," ujar Dian Nafi, di Gedung Tribunnews Solo, Selasa (11/2/2020).
"Sudah ratusan tahun masyarakat di Kota Solo ini hidup dalam narasi yang sama untuk merawat toleransi, capaian masyarakat untuk membangun masyarakat di dalam keragaman," jelasnya.
Ia mengatakan, masyarakat membutuhkan hidup makmur dan rukun dalam bermasyarakat.
"Yang kita cari dalam hidup ini adalah kemakmuran dan kerukunan," ungkap Dian Nafi.
"Mau makmur dulu baru rukun boleh, atau sebaliknya," lanjutnya.
Baca: Wali Kota Solo Hadi Rudyatmo Sebut Kunci Toleransi adalah Legowo: Apapun Dilakukan untuk Masyarakat
Baca: Demi Jaga Toleransi di Solo, FX Hadi Rudyatmo Sebut 5 Kebutuhan Masyarakat yang Harus Dipenuhi
Selain itu, Dian Nafi juga menyebut sikap toleransi bisa menghadirkan kebahagiaan di masyarakat.
"Ada kebahagiaan di dalam toleransi," ujarnya.
Sehingga, kebahagiaan tersebut bisa diwujudkan dengan saling menghormati orang lain.
Sebab, negara berkewajiban untuk menolak adanya diskriminasi.
"Hidup bersama saling menghormati tanpa diskriminasi yang harus ditegakkan oleh negara," katanya.
"karena negara akan menjamin sesuai dengan konstitusi, sesuai dengan filsafat negara Pancasila," jelas Dian Nafi.