Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Aksi Kasus Bullying Terus Terulang, Ketua Kampus Guru Cikal Beberkan Penyebabnya

Aksi Kasus Bullying Terus Terulang, Ketua Kampus Guru Cikal Beberkan Penyebabnya, Bukik Setiawan, SMP di Kabupatern Purworejo.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Aksi Kasus Bullying Terus Terulang, Ketua Kampus Guru Cikal Beberkan Penyebabnya
Kolase Tribunnew.com ( https://www.instagram.com/bukik/ dan https://twitter.com/ganjarpranowo)
(Kiri) Ketua Kampus Guru Cikal (KGC), Bukik Setiawan dan (Kanan) Capture tiwt Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 

TRIBUNNEWS.COM - Tindak bullying di lingkungan sekolah kembali terjadi.

Yang terbaru terjadi di satu sekolah tingkat pertama (SMP) di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. 

Bahkan, video detik-detik  kerjadian tersebut tersebar di media sosial dan menjadi viral.

Diketahui kasus ini mulai menjadi perbincangan sejak Rabu (12/2/2020) malam di berbagai platform media sosial.

Dalam video tersebut tiga pelajar tersebut menganiaya seorang siswi yang merupakan teman sekelasnya.

Satu diantara pelaku bahkan merekam kejadian ini.

Menurut pihak sekolah, kejadian terjadi saat pergantian jam pelajaran sehingga saat itu kelas kosong dan tidak ada guru.

Berita Rekomendasi

Korban yang dianiaya ini diketahui adalah siswi berkebutuhan khusus.

Tiga siswa tersebut telah ditetapkan menjadi tersangka dan kini mereka berada di Mapolres Purworejo.

Baca: Video Viral Bullying Siswi SMP di Purworejo, Penyebab hingga Harapan Kepala Sekolah agar Damai

Baca: Kasus Bullying Siswi SMP di Purworejo, Ganjar Pranowo Pertimbangkan Lebur Sekolah, Ini Alasannya

Ketua Kampus Guru Cikal (KGC), Bukik Setiawan menjelaskan aksi bullying  sering terjadi di lingkungan yang tidak memiliki aturan yang mengikat seorang individu. 

"Bullying itu terjadi dilakukan oleh seorang anak ketika suatu lingkungan tidak ada aturan yang jelas. Tidak ada norma yang jelas," ujar Bukik saat dihubungi Tribunnews, Kamis (13/2/2020).

Ketika tidak adanya hal tersebut, membuat anak-anak yang memiliki kekuatan secara berlebih memiliki motivasi dan dorongan untuk mendominasi individu lain, termasuk temannya. 

Menurut Bukik, kekuatan ini dapat berupa fisik mapun hal lainnya. 

"Kekuatan simbolik segala macamnya," imbuhnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas