Korban Perundungan SMP di Purworejo Berkebutuhan Khusus, Ganjar Fasilitasi untuk Pindah Sekolah
Bahkan kini, Ganjar juga menawarkan korban untuk dipindahkan ke sekolah luar biasa.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Wulan Kurnia Putri
"Tapi rasa-rasanya dengan jumlah siswa yang sedikit memang perlu dievaluasi."
"Apakah sistem pendidikan sudah layak, manajemen sudah betul dan gaji gurunya sudah UMK atau belum," terangnya.
Baca: Kronologi Siswi SMP di Purworejo Dipukuli, Korban Kerap Dimintai Uang, Ini Saran Ganjar Pranowo
Baca: FAKTA TERBARU! Inilah Pengakuan Siswi Korban Bullying di Purworejo, Mengeluh Badan Sakit Semua
Pihaknya mendorong induk organisasi sekolah, agar memberikan rekomendasi menutup sekolah.
Atau juga bisa melebur dengan sekolah lain di sekitarnya.
"Nanti efeknya ngeri kalau tata kelolanya tidak baik. Maka kita dorong kepada induk organisasinya untuk memberikan rekomendasi apakah sekolah itu perlu ditutup atau dimerger," ujar Ganjar.
Gubernur Jawa Tengah Minta Persidangan Tertutup
Pelaku perundungan pada CA (16) antara lain adalah TP (16), DF (15), dan UHA (15).
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta proses peradilan bagi 3 tersangka kasus bullying dilaksanakan tertutup.
"Pelakunya masih anak-anak di bawah umur."
"Sesuai Undang-undang Perlindungan Anak, proses peradilan untuk anak di bawah umur harus digelar secara tertutup," kata Ganjar di komplek Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, Semarang, Kamis (13/2/2020), dilansir dari Tribun Jateng.
Orang nomor satu di Jawa Tengah itu, juga meminta pendampingan khusus untuk para pelaku.
"Anak-anak itu perlu dikirim psikolog, kirim guru konselingnya ke sana agar kita bisa tahu persoalannya apa."
"Lalu kita cegah ke depannya supaya tidak terjadi bullying seperti ini," kata Ganjar.
Ganjar Berikan Santunan kepada Keluarga Korban