Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sama-sama Berbisa Mematikan, Apa Perbedaan Ular Kobra, King Kobra, serta Weling?

Sama-sama Berbisa Mematikan, Apa Perbedaan Ular Kobra, King Kobra dan Weling?, balita meninggal dunia

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Ifa Nabila
zoom-in Sama-sama Berbisa Mematikan, Apa Perbedaan Ular Kobra, King Kobra, serta Weling?
Kolase Tribunnews.com (Instagram.com/panjipetualang_real, instagram.com/mapalarafflesia dan Instagram.com/reptilelovers.id)
Sama-sama Berbisa Mematikan, Apa Perbedaan Ular Kobra, King Kobra dan Weling? 

TRIBUNNEWS.COM -  Keganasan gigitan ular berbisa kembali memakan korban.

Terbaru balita berusia 4 tahun bernama Adila Oktavia meninggal setelah digigit ular berjenis weling, Rabu (12/2/2020) malam sekitar pukul 20.30 WIB.

Adila merupakan warga Desa Pamengkang Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon Jawa Barat.

Dikutip dari laman Kompas.com, balita dari pasangan Rusmiati (24) dan Mukmim (27) ini diketahui sejak  Jumat malam (7/2/2020) hingga Rabu di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati Kota Cirebon.

Adila sendiri digigit ular weling  pada Jumat  (7/2/2020) malam saat sedang tidur di rumahnya.

Peristiwa di atas bukanlah pertama kalinya, dari catatan Tribunnews.com dalam empat bulan terakhir ini, telah terjadi sejumlah kasus gigitan ular berbisa yang menghebohkan masyarakat di sejumlah wilayah Indonesia.

Seperti yang menimpa Rendy Arga Yudha asal Kota Depok (18) dan  Norjani (70) Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Berita Rekomendasi

Keduanya meninggal dunia akibat gigitan jenis ular berbisa seperti, Kobra dan King Kobra. 

Terlepas dari kejadian di atas, Ketua Komunitas Pecinta Reptil Aspera, Roy Silalahi menjelaskan ular Kobra, King Kobra, dan Weling sama-sama berbahaya untuk manusia. 

"Sama-sama mematikan. Karena bisanya sama-sama mengandung neurotoksin," ujar Roy saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (13/2/2020).

Meskipun demikian ketiga ular ini memiliki masih memiliki perbedaan. Untuk lebih jelasnya berikut uraian singkat dari ketiga jenis ular ini.

Baca: Kasus Gigitan Ular 4 Bulan Terakhir yang Buat Heboh, Korban dari Balita hingga Lanjut Usia

Ular Kobra

Ular kobra newss
Ular kobra (Instagram.com/reptilelovers.id)

Roy mengatakan Indonesia sendiri memiliki dua spesies ular Kobra.

Yakni ular Kobra Jawa dan Kobra Sumatra.

"Kita punya 2 spesies kobra, Naja Sputatrix dan Naja Sumatrana yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra," kata Roy saat dihubungi via WhatsApp.

"Untuk Naja Sputatrix juga biasa disebut dengan Kobra Jawa," imbuhnya.

Ular sendok merupakan sebutan lain dari kedua ular ini.

Roy melanjutkan, baik Naja Sputatrix atau Naja Sumatrana memiliki panjang sekitar 1 hingga 2 meter.

Sedangkan warna hitam mendominasi di bagian sisik kedua ular tersebut.

"Kalau Naja Sumatrana ada sedikit corak yang bisa dilihat nggak polos seperti si saudaranya itu ( Kobra Jawa, red)," terang Roy.

Bagian yang paling membedakan ular Kobra dengan King Kobra adalah kemampuan yang dimiliki Kobra untuk menyemburkan bisanya.

"Dan bisa menyemburkan bisanya selain dengan cara disuntikkan," tutur Roy.

Biasanya ular Kobra akan menyemburkan bisa ke bagian vital musuhnya, yakni mata.

Bisa ini mampu membutakan mata musuh atau penganggu si ular Kobra ini.

Baca: Fakta di Balik Tewasnya Balita Dipatuk Ular Weling, 5 Hari Koma, Kini Tagihan RS Capai 37 Juta

King Kobra

Ular King Kobra milik Panji news
Ilustrasi ular King Kobra (Instagram.com/panjipetualang_real)
Roy menjelaskan King Kobra sendiri mampu tubuh lebih besar dari Kobra.

King Kobra dewasa mampu mencapai panjang 5 hingga 6 meter.

"Trus bisa mengembangkan tudungnya dan berdiri hampir sepertiga dari badannya dia," kata Roy.

King Kobra tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia kecuali Papua.

Selain ukuran tubuh yang membedakan dengan Kobra, King Kobra tidak mampu menyemburkan bisanya.

"Dan king kobra nggak nyembur kaya kobra jadi dia menyuntikkan bisa dengan lewat gigitan aja," tandasnya.

King Kobra sesuai dengan namanya merupakan rajanya rantai makanan.

Dia merupakan predator puncak di ekosistem seperti persawahan.

King Kobra memiliki peranan yang viral dalam rantai makanan, yaitu menjaga populasi tikus supaya tidak meledak dan merugikan para petani.

Baca: Kakek Norjani Tewas Terpatuk Ular saat Atraksi, Benarkah King Kobra Bisa Jinak? Ini Jawabannya

Ular Weling

Ular weling news
Ular weling (instagram.com/mapalarafflesia)

Dari segi bentuk dan ukuran ular Weling memiliki perbedaan mencolok ketika dibandingkan dengan ular Kobra muaupun King Kobra.

Perbedaan ini dapat dilihat sekilas dari ukuran dan warna sisiknya.

Ular Weling memiliki nama lain Blue Crait atau Malayan Krait, sedangkan nama latinnya adalah Bungarus candidus.

Dari segi warna, ular Weling memiliki sisik berwarna dasar hitam, yang membuatnya berbeda terdapat kominasi warna putih yang berselang-seling seperti garis zebra cross.

Roy Silalahi menjelaskan ular weling masuk dalam jenis ular berbisa yang sangat berbahaya. 

Ular weling dikategorikan ke dalam ular berbisa mematikan, sangat berbahaya" kata Roy.

Roy membeberkan bisa ular weling bersifat neurotoksin yang menyerang sistem syaraf.

Bahayanya lagi bisa tersebut mampu menyebar secara cepat dan efeknya menyebabkan gagal jantung hingga meninggal dunia. 

Roy melanjutkan, efek bisa antara anak-anak dan pria dewasa pada dasarnya tidak jauh berbeda.

"Dampak bisanya sebenarnya sama. Tapi mungkin karena  anak-anak lebih sensitif dan belum mampu mengontrol diri untuk sedikit tenang."

"Jadi dampaknya bisa lebih cepat. Apalagi tidak dilakukan penanganan atau pertolongan pertama," bebernya.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)
 
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas