Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berawal dari Cekcok, Arif Pukulkan Pipa Besi ke Kepala Sudiri dan Korban Tewas 2 Hari Kemudian

Dari hasil observasi team medis RSUD dr Soeselo Slawi, korban mengalami penggumpalan darah di kepala dan tempurung kepala samping kanan retak

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Berawal dari Cekcok, Arif Pukulkan Pipa Besi ke Kepala Sudiri dan Korban Tewas 2 Hari Kemudian
IST
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Jateng Desta Leila Kartika


TRIBUNNEWS.COM, TEGAL 
- Sudiri, warga Desa Sokatengah RT 3 RW 1, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal tewas di tangan tetangganya sendiri yaitu Arif Rahman Behaki.

Peristiwa pembunuhan diawali cekcok di anatar keduanya hingga berujung pemukulan di bagian kepala dengan menggunakan pipa besi pada Jumat (14/2/2020).

Kapolres Tegal, M. Iqbal Simatupang, Senin (17/2/2020) mengatakan, pemicu tersangka emosi sehingga tega memukul tetangganya sendiri karena korban dianggap menghina orangtua tersangka yang sudah meninggal dunia

Karena sakit hati tersebut, tersangka masuk ke dalam rumah lalu mengambil potongan pipa besi yang waktu itu ada di kamar depan bersama dengan peralatan tukang lainnya. 

Setelah mengambil pipa besi, kemudian tersangka menuju ke depan rumah korban lalu memukulkan pipa besi ke kursi yang ada di teras rumah korban.

Baca: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem 17-19 Februari 2020, Hujan Disertai Petir di Jabodetabek hingga Papua

Baca: Tangis Lucinta Luna Cerita Momen Digrebek di Apartemen, Sebut Abash Sebagai Suami

Korban sempat melakukan perlawanan dengan membawa sebilah kayu kecil dan memukulkan ke arah tersangka, namun masih bisa ditangkis oleh tersangka. 

Berita Rekomendasi

Setelah itu tersangka memukul pipa besi ke kepala korban dan mengenai kepala bagian samping sebelah kanan.

Korban jatuh tersungkur kemudian ditolong oleh saksi mata dan dibawa ke RSUD dr Soeselo Slawi. 

"Jadi pemicunya korban emosi dan memang sudah lama suka cekcok, tapi diakui tersangka pada hari itu yang paling membuat emosinya memuncak karena korban menghina orangtuanya yang sudah meninggal.

Korban mengatakan bahwa orangtua tersangka gila," ujar AKBP Iqbal, pada Tribunjateng.com, Senin (17/2/2020). 

Dari hasil observasi team medis RSUD dr Soeselo Slawi, korban mengalami penggumpalan darah di kepala dan tempurung kepala samping kanan retak. 

Baca: Suami Ngamuk Bakar Rumah Gara-gara Istrinya Kabur ke Luar Negeri Jadi TKW, 1 Tewas dan 3 Luka

Baca: Dua Ayah di Pringsewu Lampung yang Mencabuli Anak Tirinya Ternyata Masih Berkerabat


Setelah sempat mendapatkan perawatan medis selama dua hari, pada Sabtu (15/2/2020) sekitar pukul 17.00 WIB korban meninggal dunia

Barang bukti yang diamankan pihak Polres yaitu satu potongan pipa besi dengan panjang kurang lebih 95 sentimeter dengan diameter 5 sentimeter. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas