Anaknya Dipukul dan Ditampar, Tiga Wali Murid MI di Palembang Adukan Oknum Guru ke Polisi
Saat terjadi pukulan, baik kepala sekolah maupun guru yang lain hanya melihat dan membiarkan kejadian itu
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Sripoku Andyka Wijaya
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Tidak terima anaknya dipukuli oleh oknum guru, tiga orang wali murid Madrasah Ibtidaiyah (MI), yakni HS (32), Hb (38), dan Hr (32) lapor polisi.
Mereka melaporkan oknum guru berinisial Ft (40) ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes, Palembang, Selasa (18/2/2020).
Mereka mengadukan dan membawa rekamanan kamera pengawas (CCTV),
Ft dilaporkan karena telah memukul dan menampar ABS (12), MFQ (13) dan IA (12) saat sedang berada di ruang kepala sekolah MI yang ada di kawasan Kelurahan 12 Ulu, Kecamatan SU II, Palembang, Sabtu (15/2/2020) sekitar pukul 11.30 WIB.
"Kami ini tidak terima anak kami ditampar dan dipukul, apalagi di dalam CCTV itu guru-guru dan kepala sekolah hanya melihat saja," ungkap Heri Susanto usai membuat laporan di SPKT Polrestabes Palembang.
Warga Jalan KH Azhari, Lorong Sentral, Kelurahan 13 Ulu, Kecamatan SU II Palembang ini mengaku baru mengetahui kejadian dari teman anaknya pasca-kejadian, Senin (17/2/2020).
Baca: Ketahui Tanda-tanda Freon AC Mobil Sudah Berkurang Selain Kabin sudah Tak Dingin
Baca: Kemendikbud Lakukan Kajian Internal untuk Buat Kurikulum Baru
Baca: Tertimpa Pohon, Bayi Tewas, Istri Alami 3 Patah Tulang, Pria Ini Viral Saat Tagih Janji Pemerintah
"Saya baru mengetahui kalau anak saya ditampar dia dan saya langsung meradang, tidak hanya anak saya ada korban lainnya yakni MFQ dan IA turut menjadi korban penganiayaan terhadap anak yang dilakukan dia," katanya.
Dirinya juga mengaku untuk korbannya sendiri ada empat orang tapi lantaran satu korbannya hanya dijewer tidak melaporkan bersama korban lainnya.
"Memang ada satu korban lagi tapi tidak melapor lantaran hanya dijewer saja,"kataya.
Sebelum peristiwa penganiayaan terhadap anak ini lantaran anak korban sempat bermain tapi tidak sengaja tersenggol dengan anak terlapor RP (12) yang mengalami luka pada bagian bibir.
"Usai kejadian itu anak kami dipanggil ke ruang kepala sekolah beserta terlapor," bebernya.
Mungkin lantaran salah penafsiran terlapor nekat menampar dan memukul ketiga korban.
"Saya menduga terlapor ini tidak berpikir panjang lagi dengan tidak mengetahui secara pasti kejadian dan termakan dengan isu yang ada dimana anaknya dibully padahal itu tidak benar," ungkapnya.
Ditambah dengan pihak sekolah yang menutupi kejadian tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.