Bakal Calon Wali Kota Solo Sudah Siap, Kapan Akan Diumumkan? Ini Kata Hasto Kristiyanto
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai PDIP disebut telah menyiapkan pasangan bakal calon wali kota Solo, Jawa Tengah untuk Pilkada Solo 2020.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P disebut telah menyiapkan pasangan bakal calon wali kota Solo, Jawa Tengah untuk Pilkada Solo 2020.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto setelah membuka Rakerda DPD PDI-P Jawa Timur di Sidoarjo, Selasa (18/2/2020).
Namun, Hasto mengatakan, pihaknya akan pengumumkan nama pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Solo baru akan dilakukan setelah 23 Februari 2020.
"Untuk Kota Solo sesuai aspirasi akan diumumkan setelah tanggal 23 Februari."
"Namun, pada prinsipnya pasangannya sudah siap, hanya tinggal mengumumkan saja," ujar Hasto, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
Hasto menyebut, pengumuman pasangan calon wali kota Solo akan diumumkan bersamaan dengan sejumlah calon kepala daerah dari provinsi bali, Medan, Makassar dan Surabaya.
Hasto mengatakan, Solo merupakan daerah yang penting dan strategis bagi Partai PDI-P.
Hal tersebut lantaran, kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berawak dari sana.
Diketahui, Jokowi memulai karier politiknya dengan menjabat sebagai Wali Kota Solo selama dua periode.
Baca: Gerindra Beri Dukungan Gibran Rakabuming di Pilkada, Reaksi Fadli Zon Buat Masinton Pasaribu Tertawa
Baca: Fadli Zon Respon Gerindra Dukung Gibran di Pilkada Solo, Masinton Pasaribu & Ngabalin Bereaksi Kocak
"Karena proses kepemimpinan Pak Jokowi juga berasal dari Solo."
"Di situ merupakan die hard-nya banteng di Jawa Tengah dan Indonesia, sehingga hal ini dilakukan dengan sebaik-baiknya sesuai juga dengan mekanisme partai," terang Hasto.
Mengutip dari Kompas.com, sebelumnya Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri akan mengumumkan gelombang pertama pasangan calon kepala daerah yang diusung dalam pilkada serentak pada Rabu (19/2/2020).
Namun, hal itu urung dilakukan lantaran pada hari itu bertepatan dengan hari raya umat Hindu, yakni Hari Raya Galungan.
Hasto menyebut, gelombang pertama pasangan calon kepala daerah yang diusung terdiri dari sepasang calon daerah tingkat provinsi.