Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PLTP Muara Laboh Tahap-1 di Solok Selesai Dibangun, Bisa Pasok Daya Listrik 340 Ribu Rumah Tangga

di wilayah Sumatera Barat, PLTP ini merupakan pembangkit listrik pertama yang memanfaatkan energi baru dan terbarukan

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in PLTP Muara Laboh Tahap-1 di Solok Selesai Dibangun, Bisa Pasok Daya Listrik 340 Ribu Rumah Tangga
istimewa
Proyek PLTP Muara Laboh Tahap-1 

TRIBUNNEWS.COM, SOLOK - Proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh Tahap-1, berkapasitas 85 Megawatt (MW) di Solok Selatan, Sumatera Barat telah selesai dibangun.

PLTP Muara Laboh yang berbasis Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dan mampu memasok daya listrik untuk 340.000 rumah tangga khususnya di wilayah Solok Selatan dan daerah lainnya.

PLTP Muara Laboh Tahap-1 merupakan perwujudan pembangkit listrik yang masuk dalam program implementasi Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu proyek percepatan pembangkit tenaga listrik 35.000 MW.

Pembangunan proyek yang domilik Supreme Energy Muara Laboh (SEML) dilakukan oleh PT Rekayasa Industri (Rekind),  sebuah perusahaan EPC (Engineering, Procurement, Construction).

Project Manager Rekind, M Fahirwan mengatakan, proyek ini bisa terselesaikan karena  dukungan serta kerjasama dari masyarakat setempat dan Pemerintah Daerah (Pemda) Sumatera Barat.

Baca: Ditahan KPK Terkait Proyek Masjid Agung Solok Selatan, Muzni Zakaria 5 Kali Ucapkan Terima Kasih

Baca: Caesar YKS Curhat Sedih ke Nikita Mirzani, Terharu Dibelikan Perhiasan hingga Token Listrik

Baca: Najwa Shihab Sebut JK Terlalu Lama Jadi Penguasa, Penonton di Studio Mata Najwa Riuh Tertawa

"Kami  mampu merampungkan pengerjaan proyek ini dengan selalu berusaha memberikan yang terbaik,” kata Fahirwan dalam keterangannya, Kamis (20/2/2020)..

Ia menerangkan, di wilayah Sumatera Barat, PLTP ini merupakan pembangkit listrik pertama yang memanfaatkan energi baru dan terbarukan.  

BERITA REKOMENDASI

"Sumber energi baru dan terbarukan ini berasal dari WKP Liki Pinangawan Muara Laboh," katanya. 

Fahriwan menyatakan, selama proses pembangunan menorehkan prestasi 6 juta jam kerja aman tanpa kecelakaan.

"Pelaksanaan proyek yang kompleks menuntutnya untuk meningkatkan seluruh aspek tidak hanya teknologi dan inovasi, namun juga harus memperhatikan aspek keselamatan kerja sesuai standar internasional," katanya.

"Rekind menempatkan HSE sebagai competitive value yang mampu memberikan nilai tambah dalam setiap kerja sama dengan pelanggan," katanya.

Sejak kali pertama berkecimpung dalam bidang panas bumi, Rekind telah mengerjakan 16 proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Indonesia dengan jumlah kapasitas sebesar 995,4 MW.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas