Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Misteri Kematian Nenek Cicih Akhirnya Terkuak, Korban Dibunuh Pasangan Muda yang Juga Tetangganya

Pembunuh Nenek Cicih ternyata adalah pasangan muda suami istri yang merupakan tetangga nenek Cicih, bukan anak seperti yang diberitakan sebelumnya.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Misteri Kematian Nenek Cicih Akhirnya Terkuak, Korban Dibunuh Pasangan Muda yang Juga Tetangganya
Tribun Pekanbaru/Bynton Simanungkalit
Pihak Kepolisian Polsek Seberida menangkap pelaku pembunuh nenek Cicih (78), warga Desa Petala Bumi, Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Dua orang tersangka pelaku pembunuh nenek Cicih yang diamankan masing-masing berinisial PI (19) dan SI (17). 

TRIBUNNEWS.COM, INDRAGIRI HULU - Pihak Kepolisian Polsek Seberida menangkap pelaku pembunuh nenek Cicih (78), warga Desa Petala Bumi, Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).

Kapolres Inhu, AKBP Efrizal melalui Ps Paur Humas Polres Inhu, Aipda Misran menyebutkan, dua orang tersangka pelaku pembunuh nenek Cicih yang diamankan masing-masing berinisial PI (19) dan SI (17).

Keduanya adalah pasangan muda suami istri yang merupakan tetangga nenek Cicih, bukan anak seperti yang diberitakan sebelumnya.

Kedua pelaku diamankan pada Jumat (21/2/2020) sekira pukul 00.30 WIB.

Keduanya diamankan di Kelurahan Sei Salak, Kecamatan Tempuling, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Saat kejadian pelaku bersembunyi di rumah keluarganya di Kecamatan Tempuling tersebut.

"Saat ini keduanya masih diamankan di Polsek Seberida untuk penyelidikan lebih lanjut," kata Misran, Jumat (21/2/2020).

Pihak Kepolisian Polsek Seberida menangkap pelaku pembunuh nenek Cicih (78), warga Desa Petala Bumi, Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).  Dua orang tersangka pelaku pembunuh nenek Cicih yang diamankan masing-masing berinisial PI (19) dan SI (17).
Pihak Kepolisian Polsek Seberida menangkap pelaku pembunuh nenek Cicih (78), warga Desa Petala Bumi, Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Dua orang tersangka pelaku pembunuh nenek Cicih yang diamankan masing-masing berinisial PI (19) dan SI (17). (Tribun Pekanbaru/Bynton Simanungkalit)
BERITA TERKAIT

Pihak Kepolisian sudah memastikan bahwa Cicih tewas akibat dibunuh.

"Hasil autopsi, sebab kematian korban adalah akibat kekerasan tumpul pada belakang kepala yang menyebabkan patah tulang tengkorak sehingga menimbulkan perdarahan," ujar Misran.

Namun keterangan tersangka berbeda dengan keterangan ahli yang melakukan autopsi terhadap tubuh korban.

"Motif sementara korban meminta utang kepada pelaku, saat ini penyidik masih mendalami keterangan pelaku," kata Misran.

Baca: PSSI dan Polri Bersinergi, Iwan Bule Berharap Tak Ada Lagi Laga Tunda Liga 1 Karena Izin

Baca: Soal Anjuran Pernikahan Orang Kaya dengan Orang Miskin, Solusi Atasi Kemiskinan?

Luka di Tubuh Korban

Sebelumnya sorang nenek ditemukan tewas di dalam kamarnya yang berlokasi di Desa Petala Bumi, Kecamatan Seberida, Inhu pada Rabu (19/2/2020) sekira pukul 20.00 WIB.

Berdasarkan identitas yang diperoleh Kepolisian, korban atas nama Cicih (78), warga Desa Petala Bumi, Kecamatan Seberida Inhu.

Kapolres Inhu, AKBP Efrizal melalui Kasat Reskrim Polres Inhu, AKP Febriandi diterangkan bahwa korban pertama kali ditemukan oleh cucu korban, Wawan.

Ilustrasi Pembunuhan. Mabuk Berat dan Lapar, Seorang Pria di Filipina Memenggal Kepala Orang Lalu Memakan Otaknya.
Ilustrasi Pembunuhan. Mabuk Berat dan Lapar, Seorang Pria di Filipina Memenggal Kepala Orang Lalu Memakan Otaknya. (ILUSTRASI/NET)

Korban ditemukan di atas tempat tidur di ruang tamu yang juga menjadi kamar korban.

"Korban ditemukan dengan kondisi luka di beberapa bagian tubuh, di antaranya luka memar di dahi kanan dan di tangan kiri, kemudian telinga kiri mengeluarkan darah," kata Febri kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (20/2/2020).

Febri mengatakan kejadian penemuan mayat ini masih dalam penyelidikan Kepolisian.

Pasalnya pemilik rumah yang juga anak korban tidak ada di dalam rumah saat jenazah Cicih ditemukan.

Untuk memastikan kematian korban melakukan proses autopsi.

"Kita masih mencari keberadaan pemilik rumah," kata Febri.

Baca: Cerita Penyiar Radio yang Dihajar Mantan Pacar, Rela Kerja Jalan Kaki karena Motornya Dipinjam

Baca: Mahfud MD Diskusi dengan Erick Tohir Sampai Jam 10 Malam Bahas Ini

Keluarga Tak Menyangka

Encek Suherman, anak bungsu korban yang tinggal di depan rumah tempat kejadian penemuan mayat Cicih mengaku korban selama ini tidak punya riwayat penyakit.

"Selama ini sehat-sehat saja, gak ada sakit," kata Encek, Kamis (20/2/2020).

Encek mengatakan meski rumahnya dengan tempat kejadian berhadapan, dirinya juga tidak mendengar ada keributan.

Namun hingga kini, pihak Kepolisian masih mencari pemilik rumah tempat korban ditemukan.

Penemuan mayat korban terungkap ketika cucu korban mencari keberadaan korban.

Ilustrasi
Ilustrasi (Istimewa)

"Ibu saya gak pulang-pulang ke rumah, makanya kami semua mencari," kata Encek.

Hingga kini penyebab kematian korban masih misterius.

Anggota keluarga masih kaget atas kepergian Cicih (78), warga Desa Petala Bumi, Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).

Pasalnya tewasnya Cicih masih meninggalkan misteri.

Terlebih lagi pesan di Facebook dari pemilik rumah tempat kejadian yang juga anak Cicih, tersebar ke publik.

Dalam rangkaian pesan messenger Facebook itu, disampaikan bahwa Cicih tewas karena terjatuh di kamar mandi.

Baca: Soal Aksi 212, Peneliti ICW: Saya Dukung Gerakan Anti Korupsi, tapi Jangan Membuat Analisir Baru

Baca: Prakiraan Cuaca 33 Kota Besok, Sabtu 22 Februari 2020: Hujan Petir di Yogyakarta hingga Surabaya

Rumah tempat kejadian merupakan milik Pegi.

Di rumah itu tinggal empat orang anggota keluarga, yakni Cicih, Pegi, Nur Aisiah, yang merupakan istri dari Pegi, dan Luki anak dari Pegi dan Nur Aisiah.

Namun saat Cicih ditemukan tewas di dalam rumah, Nur Aisiah, Pegi, dan Luki sudah tidak berada di rumah tersebut.

Sementara itu terkait pesan yang tersebar soal tewasnya Cicih, diduga berasal dari anggota keluarga di rumah tersebut.

Berikut isi pesannya:

"Assalamualaikum tth,"

"Teh mohon maaf yg sebenarnya, nenek oyot udh gak ada teh, dia ada di ruang depan teh, tolong di jemput segera dimakamkan, meninggalnya sekitar jam 2 an teh"

"Aku takut teh, takut disalahin nanti dikira aku pulak yang matiin, dia jatuh dari kamar mandi ku teh, kepleset kayanya soalnya waktu dia minta makan dia jalan kedapur sendiri, aku lagi nyusuin Luki teh"

"Mohon jangan salah faham teh ya, tadinya dia teriak2 aku gak tau kalo dia jatuh jadi aku biarin pas ke dapur aku udah liat dia gletak di lantai pas Deket naian pintu, tu ada memar di mukanya"

Baca: Kerukunan di Mamasa adalah Kunci Kesejahteraan dan Inspirasi Kemajuan Bangsa

Baca: Update CPNS 2019: Tes SKD CPNS Pemprov Jateng Berjalan Kondusif, Berikut Alur dan Tata Tertibnya

Terkait pesan itu, Kapolres Inhu, AKBP Efrizal melalui Kasat Reskrim Polres Inhu, AKP Febriandi mengungkapkan bahwa pihaknya masih menyelidiki pengirim pesan tersebut.

Menurut pengakuan anak bungsu korban, Encek Suherman, korban baru dua bulan tinggal di rumah tersebut.

"Baru dua bulan tinggal di sana, dan selama ini tidak ada masalah," kata Encek.

Oleh karena itu kepergian Pegi beserta anak dan istrinya saat ini juga menyisakan pertanyaan dari keluarga.

"Kami tidak tahu kemana Pegi pergi," kata Encek.

Kapolres Inhu, AKBP Efrizal melalui Kasat Reskrim Polres Inhu, AKP Febriandi mengatakan kasus ini masih dalam penyelidikan.

"Kita masih mencari keberadaan pemilik rumah," kata Febri.

Menurut AKP Febriandi, korban pertama kali ditemukan oleh cucu korban, Wawan.

Korban ditemukan di atas tempat tidur di dalam ruang tamu yang juga menjadi kamar korban.

"Korban ditemukan dengan kondisi luka di beberapa bagian tubuh, diantaranya luka memar di dahi kanan dan di tangan kiri, kemudian telinga kiri mengeluarkan darah," kata Febri kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (20/2/2020).

Tim autopsi dari Polda Riau diturunkan untuk melakukan autopsi terhadap tubuh Cicih, nenek 78 tahun yang ditemukan tewas di dalam rumah anaknya.

Kapolres Inhu, AKBP Efrizal melalui Kasat Reskrim Polres Inhu, AKP Febriandi menjelaskan korban ditemukan tewas dengan tanda sejumlah luka di bagian tubuh.

Antara lain luka memar di dahi kanan dan di tangan kiri, kemudian telinga kiri mengeluarkan darah.

Polisi belum bisa memastikan penyebab kematian korban.

"Belum bisa kita pastikan apakah dipukul benda tumpul atau terjatuh," kata Febri, Kamis (20/2/2020).

Oleh karena itu, tim autopsi didatangkan untuk menyelidiki luka-luka pada tubuh korban serta mencari tahu penyebab kematian korban.

Ada tujuh orang tim autopsi dari Polda Riau yang turun untuk melakukan autopsi.

Pihak keluarga menyerahkan seutuhnya penyelidikan kematian korban kepada pihak Kepolisian.

"Kami pihak keluarga menyerahkan proses penyelidikan kepada pihak Kepolisian," kata Encek Suherman, salah satu anak korban.

Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul MISTERI Kematian Nenek Cicih Terungkap, Korban Dibunuh, Pelaku Pembunuh Ternyata Pasangan Muda

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas